Kehilangan Uang 105 Juta di Dalam Rekening Bank, Awal Curiga Saat Aplikasi Brimo Tidak Bisa Dipakai

Reporter : -
Kehilangan Uang 105 Juta di Dalam Rekening Bank, Awal Curiga Saat Aplikasi Brimo Tidak Bisa Dipakai
Angga Wisudawan warga Kecamatan Sumbersari, Jember menunjukkan mutasi rekening bank yang dimiliki

Jember (JatimUpdate.id) - Pemuda bernama Angga Wisudawan warga Kecamatan Sumbersari, Jember mengaku kehilangan uang dengan total kurang lebih Rp 105 Juta. Uang tersebut, kata pria yang akrab dipanggil Angga ini. Berada di dalam rekening BRI.

Terkait hilangnya uang sebanyak Rp 105 juta itu, berawal dari kecurigannya. Saat tidak bisa membuka aplikasi mobile banking Brimo. Dimana saat itu, korban bermaksud untuk mengecek transaksi uang masuk dari salah satu temannya.

Baca Juga: PSSI Umumkan Bank BRI Liga 1 2021/2022

“Uang yang ada di dalam rekening saya itu. Adalah uang tabungan saya. Rekening itu pun hanya saya pakai untuk menyimpan uang, tidak pernah saya pakai belanja ataupun transaksi apapun,” kata Angga saat dikonfirmasi di rumahnya, Kamis (13/10/2022).

Angga sebelumnya tidak menyadari jika uang di dalam rekeningnya raib. Terungkapnya uang tersebut hilang, saat dirinya mencoba mengecek aplikasi mobile banking.

“Saat itu ada teman mau transfer ke saya, tapi dibilang katanya aplikasi Brimo gangguan. Akhirnya saya juga mengecek, dan benar jika aplikasinya gangguan. Saat yang sama, saya juga mau transfer uang DP untuk klien saya. Saat saya cek aplikasi Brimo memang benar tidak bisa,” jelasnya.

Saat itu aplikasi mobile banking dianggap gangguan, katanya, aplikasi itu ditutup begitu saja.

“Kemudian tidak lama saya dikabari teman saya yang mau transfer. Aplikasi sudah bisa pakai Brimo. Saya mencoba punya saya, tapi masih tidak bisa. Log out pun juga tidak bisa,” ucapnya.

Karena curiga, Angga pun mencoba mengecek lewat email miliknya. Karena rekening bank miliknya juga ditautkan dengan email.

“Akhirnya saya lihat notifikasi di email, kebetulan (mobile banking) Brimo saya tautkan ke email. Saya kaget dan lihat di sana banyak transaksi keluar. Yang pertama yang paling besar Rp 99,5 juta. Kemudian ada dana keluar lagi Rp 2 juta, dan dana keluar lagi 2 juta ke rekening, kemudian ada penggunan pembayaran Qris senilai Rp 450 ribu. Terakhir transfer ke Briva Rp 980 ribu. Total uang keluar kurang lebih Rp 105 juta,” jelasnya.

Hal itupun membuat korban kaget, karena selama ini dirinya mengaku tidak merasa melakukan pembayaran ataupun penarikan uang dalam rekening bank nya.

Namun dari pengecekan email yang dilakukan, katanya, ada notifikasi lain. Upaya masuk ke aplikasi mobile banking Brimo menggunakan ponsel lain.

“Karena curiga, saya lapor ke call center BRI, kemudian lapor ke Polres Jember. Saya pun kemudian mengecek lewat aplikasi telegram. Kagetnya lagi, ada informasi masuk untuk log in sekitar pukul 12.42 WIB, siang. Tapi informasi yang masuk ke Telegram pukul 19.42 WIB,” ujarnya.

Dengan temuan itulah, Angga pun yakin jika rekening bank miliknya telah dibobol orang lain.

“Besoknya saya lapor ke OJK dan BI. Kemudian kembali ke BRI, tapi jawabannya masih penelusuran, kemudian jawaban yang kedua saya dapatkan transaksi tersebut sudah sesuai ketentuan. Padahal saya tidak melakukan transaksi itu,” ucapnya.

“Kalaupun dikatakan transaksi saya normal, atau sesuai ketentuan. Saya juga tidak menerima kode OTP atau kode apa saja yang masuk ke saya. Karena saya juga faham, kalau OTP tidak mungkin saya bagikan ke siapapun. Kecuali saya yang masukkan sendiri di aplikasi Brimo,” sambungnya.

Terkait hal ini, kata Angga, pihaknya menyerahkan proses hukum ke Polres Jember. “Saya buat laporan ke Polres Jember sekitar dua hari yang lalu. Saya laporkan ini ke polisi. Semoga ada hasil. Uang dalam rekening saya itu, adalah tabungan yang uangnya dari beasiswa saya, dan tidak pernah untuk transaksi apapun,” ujarnya. (MR)

Editor : Redaksi