Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak Untuk Turunkan Stunting Dan Peningkatan Kualitas Hidup Di Jatim

Reporter : -
Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak Untuk Turunkan Stunting Dan Peningkatan Kualitas Hidup Di Jatim
Pembentukan SOTH dan SELANTANG oleh Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jatim di Hotel Grand Dafam Surabaya, Senin (24/10) siang.

Surabaya (JatimUpdate.id) -Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak Untuk Turunkan Stunting Dan Peningkatan Kualitas Hidup Di Jatim. Ketua TP PKK Arumi Bachsin membuka Pertemuan Advokasi dan KIE Promosi Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK ) anak melalui Pembentukan SOTH dan SELANTANG oleh Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jatim di Hotel Grand Dafam Surabaya, Senin (24/10) siang.

Arumi mengajak Ketua TP PKK Kab/Kota di Jatim untuk menggencarkan program kerja Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan Sekolah Lansia Tangguh (SELANTANG). Dengan harapan dapat menurunkan angka stunting di Jawa Timur.

Baca Juga: Khofifah Bagikan Telur Untuk Balita dan Zakat Produktif Bagi Pelaku Usaha Ultra Mikro di Jember

Bukan tanpa alasan, untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045 mendatang, Pemerintah pusat telah menetapkan target untuk menurunkan angka stunting nasional di level 14% pada tahun 2024. Target tersebut, ditegaskan Ketua TP PKK Arumi, tidak akan bisa tercapai tanpa ada sinergitas dan peran serta dari seluruh Stakeholder .

"Walau kita masih pada angka 23,5%, namun saya optimis bahwa bersama-sama kita bisa mencapai target 14% di 2024 mendatang. Dengan mengacu pada tren hasil positif yang telah dicapai selama ini," ungkapnya 

Oleh sebab itu, sebagai langkah konkret, Pemprov Jatim bersama BKKBN Kanwil Jatim telah menginisiasi dua program serta Pilot Project nya yaitu SOTH dan SELANTANG di tiga wilayah di Jawa Timur.

Lebih lanjut istri Wakil Gubernur Jatim tersebut mengaku optimis bahwa kedua program tersebut bisa memberikan impact atau dampak yang signifikan terhadap penurunan Stunting di Jatim.

"Melalui dua program tersebut, mereka (para peserta SOTH dan SELANTANG) bisa merupakan Support System ataupun sebagai orang tua anak itu sendiri," tutur Arumi.

Baca Juga: HGN ke-64, Momentum Tekan Angka Stunting di Lamongan

Melalui dua program tersebut, diharapkan bisa menghasilkan orang tua-orang tua dan Support System yang lebih aman dan cerdas bagi anak. Utamanya dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sang anak. 

Hal ini tidak lain adalah untuk meningkatkan Kualitas Hidup dan Sumber Daya Manusia di Indonesia. Sehingga, secara tidak langsung, peningkatan kualitas pada 1.000 HPK akan membantu mewujudkan Generasi Emas Indonesia pada 2045 mendatang.

"Jangan bosan-bosan nggeh bu, dengan topik ini. Secara berjenjang, TP PKK Pusat, Provinsi hingga Kab/Kota akan terus menerus melakukan sosialisasi kaitannya Penurunan angka Stunting di Indonesia," ucap Arumi.

Baca Juga: Sosialisasikan Pencegahan Stunting, Wabup Jember Ingatkan Pentingnya ASI Eksklusif

"Jadi apa yang kita investasikan kepada anak kita sekarang, akan menjadi modal dan bekal untuk Indonesia Generasi Emas nanti. Kalau Stuntingnya rendah maka kualitas hidup dan SDM Indonesia akan jauh lebih baik," pungkasnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim Maria Ernawati serta jajaran Ketua TP PKK Kab/Kota seluruh Jawa Timur. (yah)

Pembentukan SOTH dan SELANTANG oleh Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jatim di Hotel Grand Dafam Surabaya, Senin (24/10) siang.Pembentukan SOTH dan SELANTANG oleh Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jatim di Hotel Grand Dafam Surabaya, Senin (24/10) siang.

Editor : Redaksi