Catatan Mas AAS

KAHMI Harus Semakin Eksis

Reporter : -
KAHMI Harus Semakin Eksis

"Manajemen adalah tentang melakukan hal yang benar, demikian juga pemimpin!"


Disiplin dan respek terhadap organisasi adalah kredo utama yang semestinya menjadi pijakan kuat setiap anggota organisasi. Kalau menginginkan organisasi itu tetap hidup dan semakin eksis. Setidaknya konsep ini yang tadi penulis kasih _note_ besar! Dalam acara diskusi guyon maton parikeno bersama di Graha KAHMI Jatim.

Baca Juga: Menjadi Seorang kader Itu Pilihan Bung!

Menghadiri diskusi siang hingga sore ini di Graha KAHMI Jatim. Mendengarkan serta menyimak pikiran-pikiran terkini perihal ekonomi yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Jatim dan senator DPR RI. Setidaknya jadi tahu sedikit bahwa sedang ada sesuatu, yang semua dari diri kita mesti bersiap dan berbenah. Sesuatu itu terkait persoalan ekonomi. Saya mengutip permisalan yang dipakai oleh mas Wagub. Bahwa kalau dahulu sebelum pandemik, pengendara yang terlalu cepat membawa kendaraannya, tentu akan direm saat kecepatan spidometer di atas 120 km per jam dan ada gejala mesin panas. Sedang sehabis pandemik, baru pada kecepatan 60 km per jam, mesin kendaraan sudah panas dan perlu di rem, kalau tidak ingin terjadi kecelakaan! Itu semua artinya apa? Setidaknya mas Emil tadi mengajak kita semua hidup lebih produktif.

Bahwa di tahun depan, banyak pekerjaan rumah yang kudu diberesin. Oleh para pemangku kebijakan negara. Baik di level pusat dan juga daerah. Bisa jadi persoalan nasi goreng Mbah Joyo tidak begitu berdampak. Asal ada yang lapar bisa jadi masih ada yang pesan pingin dibuatkan nasi atau mie goreng! Pikiran positif, yang setidaknya diambil oleh penulis, untuk menyikapi fenomena yang menjadi tema diskusi tadi!

Persoalan ekonomi adalah satu hal. Dan kemudian persoalan organisasi hal yang kedua. Lebih tepatnya untuk soal organisasi, bukan persoalan namun peluang. Peluang soal apa itu? Di dalam diskusi tadi disampaikan oleh Kanda Herman Khaeron, anggota komisi VI DPR RI. Bahwa jumlah anggota KAHMI itu sangat banyak, kurang lebih ada 12 juta. Pertanyaan besarnya? Mau diapakan itu.

Ekonomi hari-hari ini, tidak bisa dipisahkan dari arus besar jaman yaitu era digital. KAHMI bisa berbuat apa untuk merespon karakter jaman yang identik dengan jaman teknologi ini, dengan jumlah alumni yang segitu banyaknya? Mau dibawa kemana bandul arah organisasi ini akan dibawa agar bisa memberikan manfaat yang lebih besar di ruang publik, tepatnya kepada masyarakat di negeri ini!

Apalagi sebentar lagi akan ada MUNAS KAHMI di Palu. Momentum semacam MUNAS KAHMI tentu saja akan menjadi *hajatan* yang akan menyedot perhatian setiap anggota organisasi. Tak terkecuali organisasi KAHMI, baik di tingkat wilayah dan daerah.

Baca Juga: Sastra Melembutkan Jiwa!

Yang rempong tidak saja para kandidat yang akan bertarung di acara Munas. Semua kandidat akan berkompetisi, itu sudah pasti. Yang justeru menariknya adalah konsep keberpihakan KAHMI tentang keindonesiaan bagaimana? Agar spirit besar yang sudah dibangun oleh para founding father pada masa lalu akan semakin kokoh. Di saat hari-hari ini gejala pemikiran sektarian kerap menghiasi jagat dunia maya dalam kehidupan kita sehari-hari! Sepertinya Munas KAHMI di Palu, bakalan ramai!

Penulis sangat berharapan besar. Bahwa KAHMI dalam momen ke depan mampu menjadi _bridging_ dan penjaga keanekaragaman itu tetap lestari, tumbuh dan hidup di negeri ini!

Setidaknya turut ikut berdoa, bahwa yang terpilih pada acara Munas nanti memanglah para pemimpin sejati! Yang sudah selesai dengan diri dan kehidupannya. Organisasi KAHMI benar-benar hanya digunakannya untuk mengabdi kebaikan dan kebajikan kepada Sang Pemilik Jagat!

Baca Juga: Inspirasi Pagi

Untung saja organisasi ini memiliki tradisi diskusi. Pemikiran kritis setiap anggota organisasi mendapat tempat dan ruang yang sedemikian besar! Setidaknya setiap anak bangsa yang menjadi anggota KAHMI akan terus mempertanyakan kepada dirinya sendiri. Sudah selaras kah pikiran serta tindakan-tindakannya senafas dengan sesuatu yang digagas dan diinginkan oleh Eyang Lafran Pane saat dahulu mendirikan HMI dan sekarang kita menjadi alumninya dan berkumpul di KAHMI. Dan sore ini membuat penulis ingin berdoa untuk pendiri HMI dan tak lupa ingin membaca lagi pikiran beliau tentang negeri ini!

Dengan mengenalinya kembali. Setidaknya semakin mencintai organisasi ini: HMI juga KAHMI!????????????


AAS, Pengurus KAHMI Jatim
12 November 2022, Taman Bungkul Surabaya

Editor : Redaksi