Catatan MAS AAS

Speak UP

Reporter : -
Speak UP
Mas AAS

Disiplin, kesetiaan, serta kehormatan. Adalah barang mahal. Mahal serta langka sekali itu dimiliki oleh manusia di jaman sekarang!

Pintar bisa dipelajari. Kaya bisa dicari. Namun, disiplin, setia, dan punya rasa hormat kepada orang lain adalah segalanya.

Baca Juga: KKP Sosialisasikan Pengendalian Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut

Ketiganya adalah sebuah karakter. Diperoleh dari sebuah pemahaman, didikan, dan repetisi perilaku sehari-hari.

Tidak harus menjadi seorang tentara, atau polisi, untuk memiliki perangai serta sifat yang demikian. Ikut orang atau kah kerja sendiri. Saya kira watak serta sikap yang demikian sangat dibutuhkan.

Siapa yang akan mau berteman apalagi mau bekerjasama. Baik dalam bidang urusan domestik apalagi pada bidang bisnis. Saat bertemu manusia yang tidak punya karakter di dalam hidupnya!

Sebuah karakter diajarkan bukan dengan teori. Ia melekat dan dipahami dengan sebuah tindakan. Begitu prosesnya.

Bukan kah tindakan adalah contoh terbaik, yang bisa hasilkan inspirasi bagi orang lain. Daripada segudang teori yang dijelaskan dengan kata, kalimat yang berbusa-busa!

Meski sekadar hanya persoalan terlambat saat menghadiri sebuah janjian, contohnya. Dan mengganggap hal yang demikian adalah bukan masalah serta santai saja pelakunya. Ya, Anda bisa jadi manusia yang punya masalah!

Jangan ngomong cerita-cerita besar yang akan Anda kerjakan di masa depan. Kerja-kerja kecil saja Anda abaikan.

Tentu tidak selamanya saya harus berkata 'iya' bukan? Berkata 'tidak' juga sama mudahnya kepada Anda!

Sebuah kejadian yang membuat saya belajar hal penting pada pagi ini. Beranilah menghargai diri sendiri terlebih dahulu sebelum menghargai orang lain!

Dari situ Anda bakalan dihargai dan tidak diremehkan oleh orang lain! Bersikap lembut dan tegas terlihat keras itu sama-sama pentingnya.

Baca Juga: Berstatus PTNBH, Rektor Unesa Pastikan Tidak Ada Kenaikan Biaya UKT

Perihal rejeki saya, di dalam hidup ini, bukan urusan Anda. Tidak perlu Anda berkhotbah mengajari sesuatu kepada saya.

Diam adalah terhormat, boleh jadi. Namun, saat diam, jiwa Anda malahan sakit, maka speak up, berbicaralah dengan lantang. Itu sama-sama tindakan terhormat!

Biar kita menjadi manusia sama-sama belajar tidak menggunakan kesempatan alias aji mumpung saja. Mumpung punya pangkat, mumpung punya duit, mumpung punya koneksi, dan mumpung yang lainnya.

Sehingga bisa berbuat seenaknya! Kepada manusia lainnya.

Roda pedati kehidupan itu berputar, mas bro. Anda hari ini di atas, esok pagi bisa di tengah, dan lusa roda pedati kehidupan Anda bisa di bawah! "Udah jangan bawa pangkat dan jabatan Anda itu, di sini, untuk menutupi karakter kerdil jiwamu. Simpan sana di rumah saja status semu pangkat Anda itu!"

Ternyata yang perlu dilatih itu tidak saja menulis. Juga disiplin, setia, dan rasa hormat, agar di dalam hidup ini kita memiliki keberanian bersikap dan berbicara dengan jelas tegas! Dan latihannya juga harus terus menerus bisa jadi bisa seumur hidup, menjadi laku sehari-hari.

Baca Juga: Menjadi Eksis itu Hukumnya Wajib bagi Anak Republik Ini!

Hal demikian sangat penting.

Apalagi saat menghadapi manusia-manusia yang: gumunan dan kagetan. Akan gemerlap aksesoris di dunia yang fana ini! Pada era sekarang.

Manusia kalau sudah berbicara ada kelegaan di dalamnya. Apalagi kisahnya juga ditulis.

Demikian guyon maton parikeno kecil yang terjadi pada pagi ini tadi...


AAS, 07 Januari 2023
Kota Pahlawan Surabaya

Editor : Redaksi