Manajemen Dianggap Tidak Peduli, Demo Di Kantor Arema Fc Berakhir Ricuh
Malang, JatimUPdate.id,- Tragedi Kanjuruhan terus menjadi perhatian warga malang. Sikap manajemen Arema FC yang dianggap tidak peduli terhadap penanganan tragedi membuat ratusan orang yang mengatasnamakan Arek Malang Bersatu menggelar Demo di depan Kantor Arema FC di Jalan Mayjen Panjaitan Kota Malang.
Demo berakhir ricuh hingga membuat Kantor Arema rusak parah, pada Minggu (29/1/2023).
Baca Juga: Lomba Mural Jogo Bhumi Arema, Bentuk Kebebasan Ekspresi Kepada Aremania
Massa aksi datang dari arah Taman Makam Pahlawan (TMP) menuju Kantor Arema FC jam 12.25 WIB. Saat tiba mereka dihadang oleh sejumlah penjaga di Kantor Arema FC. Bentrokan antara massa aksi demo dan petugas keamanan di Kantor Arema FC pun terjadi. Kedua belah pihak saling pukul.
Sejumlah orang dari massa aksi demo kemudian terpantau melemparkan batu dan cat ke arah Kantor Arema FC. Akibatnya, terlihat sejumlah jersey dan manekin merchandise pun berjatuhan tertimpa pecahan kaca.
Massa juga melepas logo Arema FC yang terpasang di kantor itu dan membakarnya langsung di tengah jalan.
Sejumlah poster bernadakan boikot hingga berwajah Iwan Budianto dengan tulisan "Aremania Berjuang Sendiri, Klubnya Tidak Peduli" tertempel tak beraturan di tembok-tembok Kantor Arema FC.
Baca Juga: 5 Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Divonis Dibawah Tuntutan Jaksa
Terpantau, atas bentrokan itu beberapa orang mengalami luka di kepala.
Kehadiran sejumlah personel Kepolisian hingga Satpol PP Kota Malang di lokasi tidak mampu meredam amuk massa. Massa demo menolak kehadiran Kabag Ops Polresta Malang Kota beserta Kapolsek Klojen dan meminta mereka tak ikut campur dalam aksi tersebut.
Aksi demo dari Arek Malang Bersatu ini merupakan agenda kedua usai sebelumnya pada 2 Minggu lalu mereka mendatangi Kantor Arema FC untuk menyampaikan sejumlah tuntutan atas Tragedi Kanjuruhan yang telah mengakibatkan korban meninggal 135 jiwa.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris Divonis 1,5 Tahun Penjara
Tuntutan tersebut salah satunya, meminta Arema FC mundur dari kompetisi sebagai bentuk tanggungjawab moral atas Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 lalu.
Tragedi kanjuruhan telah memicu aksi demo berbagai elemen aremania. Demo terus berlangsung tiap minggunya di Malang. Spanduk-spanduk kecaman dan tuntutan masih bertebaran di berbagi sudut kota malang.(yah)
Editor : Redaksi