Lomba Mural Jogo Bhumi Arema, Bentuk Kebebasan Ekspresi Kepada Aremania

Reporter : -
Lomba Mural Jogo Bhumi Arema, Bentuk Kebebasan Ekspresi Kepada Aremania
Penutupan lomba bertajuk Lomba Mural Jogo Bhumi Arema Polres Malang bersama Aremania itu dilaksanakan di Lapangan Tenis Indoor Polres Malang, Rabu (22/3/2023).

Malang, JatimUPdate.id,- Lomba Mural Jogo Bhumi Arema, Kapolres Malang Buka Akses Seluas-luasnya Kepada Korban Tragedi Kanjuruhan.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menyebut, melalui lomba mural, Polres Malang memberikan akses bentuk kebebasan ekspresi kepada Aremania. Juga, sebagai pembuktian bahwa masih ada cinta di Kabupaten Malang, yakni dalam bentuk kasih sayang dan perhatian kepada keluarga korban tragedi kanjuruhan.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris Divonis 1,5 Tahun Penjara

“Semoga lomba mural ini bisa menjadi tonggak untuk kita sama-sama menjaga Bumi Arema untuk menjadi kondusif,” pungkasnya. 

Penutupan lomba bertajuk Lomba Mural Jogo Bhumi Arema Polres Malang bersama Aremania itu dilaksanakan di Lapangan Tenis Indoor Polres Malang, Rabu (22/3/2023).

Pemenang lomba mural yang diadakan Polres Malang pada 20-21 Maret 2023, yakni Juara I diraih tim Aremania atas mural Pos Lantas Gondanglegi, juara II diraih Pos Lantas Karanglo dan juara III disabet peserta dari Pos Pasar Kepanjen. 

Tiga juara harapan, diantaranya juara harapan 3, Pos Lantas Turen, juara harapan 2, Pos Lantas Karangkates dan juara harapan 1, Pos Lantas Bululawang.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, selain Polres Malang, lomba mural juga digelar di Polresta Malang Kota dan Polres Batu. 

Pelaksanaan lomba mural bertujuan untuk mempererat silaturahmi dengan Aremania serta upaya berkelanjutan dalam rangka berbenah dan perbaikan institusi agar bisa sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat.

“Ini merupakan salah satu upaya kami untuk memperbaiki diri, bagaimana menjalin hubungan kembali kepada dulur-dulur Aremania, membuka akses seluas-luasnya pasca Tragedi Kanjuruhan,” kata AKBP Putu Kholis di Polres Malang, Rabu (22/3/2023).

Kapolres menambahkan, pihaknya berterimakasih kepada seluruh tokoh serta perwakilan Aremania yang telah menjembatani agar bisa kembali membangun hubungan baik dengan keluarga korban tragedi Kanjuruhan. 

Baca Juga: Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Silaturahmi Dan Tahlil Bersama Dengan Gubernur Khofifah

Hingga kini, Polres Malang terus menunjukkan komitmennya dalam penanganan serta pemulihan pasca tragedi Kanjuruhan.

Diantaranya dengan memfasilitasi keluarga korban untuk bertemu dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, serta tatap muka dengan Bupati Malang HM Sanusi. 

Dari pertemuan tersebut komunikasi positif terbangun semakin erat. Keluarga korban dapat lebih mudah menyampaikan harapan dan keinginannya yang kemudian ditindak lanjuti dengan aksi nyata oleh kepolisian beserta pemerintah daerah.

“Diantaranya beberapa kemudahan akses pelayanan yang ada di kepolisian, pemasangan instalasi listrik, kemudian ada juga keluarga korban yang menjadi korban dari pinjol (pinjaman online) sedang kami proses, kami bantu, mudah-mudahan secepatnya Satreskrim bisa mengungkap agar hak-hak keluarga korban bisa terpenuhi,” ungkapnya.  

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Rejo Darul Mustofa Gondanglegi, KH Romo Achmad Soeroso mengatakan, siapapun pemenang dalam lomba mural yang terpenting adalah rasa kebersamaan dan silaturahmi tetap terjalin dengan Polres Malang Raya.

Baca Juga: Polisi Kembali Berikan Bantuan Kepada Keluarga Aremania di Jember

Romo berharap kepada seluruh Aremania agar waspada dan menolak jika ada pihak-pihak yang ingin membenturkan dengan pihak manapun terkait proses hukum yang sudah berjalan.

“Kita semua sadar semua permasalahan yang sudah ditangani oleh tim hukum kita, apapun keputusan dari hasil perjuangan tetap kita hormati, dan kita tetap Jogo Bhumi Arema tetap damai kedepanya,” tuturnya.  

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan keluarga korban tragedi Kanjuruhan, Vincentius Sari mengucapkan ucapan terima kasih kepada Romo Soeroso dan kepolisian.

Sari bersama keluarga korban yang lain saat ini fokus untuk menata diri dan masa depan. Dia juga mengajak seluruh Aremania untuk bersatu, berjalan bersama-sama sebagai satu Aremania. 

“Jangan sia-siakan keluarga kita yang sudah menjadi korban, harus tetap satu Arema, kaos warna biru ini menjadi simbol pemersatu kita, kami ingin menjadi embrio pemersatu Aremania kedepanya,” ungkapnya. (yah)

Editor : Nasirudin