Aplikasi Peduli Kesehatan Mental Karya Mahasiswa UB Raih Juara 3 Dalam LKTIN

Reporter : -
Aplikasi Peduli Kesehatan Mental Karya Mahasiswa UB Raih Juara 3 Dalam LKTIN
lomba Hasanuddin Techno Fest #7, cabang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN).

Malang, JatimUPdate.id,- Andini Laily Putri, mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya 2020 berhasil meraih Juara 3 dalam lomba Hasanuddin Techno Fest #7, cabang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN).

Perlombaan yang diselenggarakan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin sejak 9 Januari – 3 Maret 2023 ini diikuti Andini bersama dua orang rekannya dari Fakultas Teknik UB, Fajrul Fallaah Hidayatullah dan Khalif Nazar Arafat.

Baca Juga: Dukung Status PTN-BH UB, PT BMU Perluas Jejak Bisnis dengan Peluncuran Tiga Unit Usaha Baru

Bersama timnya, Andini berhasil memukau dewan juri melalui gagasan perancangan aplikasi berbasis kesehatan mental, ATARAXIA. Berangkat dari urgensi tingkat stres dan bunuh diri masyarakat Indonesia yang tinggi serta masih kurangnya upaya preventif pencegahan bunuh diri, ATARAXIA menawarkan rancangan aplikasi berbasis Artificial Intelligence (AI) demi tercapainya visi Indonesia emas.

“Aplikasi ini akan membantu mendeteksi orang-orang yang hendak melakukan percobaan bunuh diri, dari tingkah laku dan perbuatan yang dilakukan. Karena sering kita jumpai, mereka biasanya akan menulis pesan melalui media sosial sebagai penandanya,” katanya, Selasa (28/3/2023).

Uniknya, ide dimajukannya rancangan aplikasi ini ke perlombaan muncul karena sudah sempat tidak lolos dalam seleksi internal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Brawijaya.

Baca Juga: Universitas Brawijaya Terus Menguat: Raih Prestasi di QS World University Rankings by Subject 2024

“Sebelum mengikuti lomba ini pun kami juga menambahkan beberapa hal yang sepertinya akan menjadi celah untuk mengisi kekurangan sebelumnya supaya lebih mutakhir lagi gagasan yang kami bawakan,” jelas Andini.

Perlombaan ini juga meninggalkan kesan yang menyenangkan bagi Andini yang berlatar belakang mahasiswa rumpun ilmu sosial, karena bisa mengenal dan merasakan untuk bersaing dengan teman-teman baru di lingkup ilmu teknik dan eksakta.

“Di kompetisi itu hanya saya sendiri yang dari bidang sosial, yang lainnya dari teknik. Jadi saya bertukar informasi, pengalaman, dan ya di situlah senangnya karena saya bisa mengenal daerah yang belum pernah saya kunjungi juga yaitu di Makassar dan belajar budaya mereka,” ujarnya.

Baca Juga: Menjadi Seorang kader Itu Pilihan Bung!

Selain itu, Andini juga memberikan tips dan motivasi untuk mahasiswa lainnya untuk berani mengikuti perlombaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing. Terutama untuk mahasiswa yang masih merasa enggan berada di satu tim bersama teman-teman baru di luar fakultas.

“Teman teman juga jangan malas untuk mencari informasi, karena di Instagram itu banyak sekali instansi dan pihak, dan bisa disesuaikan dengan minat teman-teman yang beragam,” tambahnya.(yah)

Editor : Redaksi