Kemendes Dorong Indeks Desa Membangun Jadi Instrumen Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Data

Reporter : -
Kemendes Dorong Indeks Desa Membangun Jadi Instrumen Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Data
Subkor Datin Ditjen PDP Kemendes PDTT, Mustakim (tengah) pada saat Sosialisasi Dan Bimtek  IDM 2023 bagi TPP Kabupaten Malang dan Kota Batu, Jumat (14/4/2023)

Indeks Desa Membangun adalah salah satu strategi dalam mewujudkan pembangunan desa berbasis data Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan Ekologi/Lingkungan 

Malang, JatimUPdate.id,- Kemendes Dorong Indeks Desa Membangun (IDM) Jadi Instrumen Perencanaan Pembangunan Desa. Sebanyak 170 orang Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kabupaten Malang dan Kota Batu mengikuti kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Indeks Desa Membangun (IDM) yang dilaksanakan di Aula Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur tanggal 14 April 2023.

Baca Juga: Dandim 0808/Blitar Dampingi Tim Wasev Tinjau Sasaran TMMD ke-119 TA.2024 di Wilayah Kabupaten Blitar

Indeks Desa Membangun seharusnya menjadi salah satu instrumen dalam penyusunan kebijakan pembagunan desa baik dari level pusat, provinsi, kabupaten hingga tingkat desa. "Indeks Desa Membangun adalah salah satu strategi dalam mewujudkan pembangunan desa berbasis data. Selama ini indeks desa membangun belum sepenuhnya dijadikan dasar dalam perencananaan pembangunan desa, dikarenakan data yang keliru yang mengakibatkan perencanaan yang keliru sehingga program dan kegiatan yang disusun juga keliru serta tidak menghasilkan apa-apa bagi desa " ungkap Direktur Advokasi dan Kerjasama Desa dan Perdesaan Kemendes, M. Fachri dalam paparan materinya.

Moch. Fachri dalam pemaparannya menyampaikan bahwa IDM ibaratnya berfungsi sebagai Kompas bagi desa untuk menjadi rujukan menentukan arah perencanaan pembangunan desanya. Sehingga diperlukan keseriusan desa dalam melakukan pendataan dengan valid.

”IDM ini ibaratnya sebuah Kompas bagi desa, dokumen IDM yang berisi rumusan-rumusan yang terbagi dalam 3 Indeks yaitu Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan Ekologi / Lingkungan selain untuk menentukan status desa juga menjadi rujukan arah kebijakan perencanaan pembangunan desa. Peran Pendamping Desa menjadi penting disini untuk mengawal bahwa proses pemutakhiran data IDM agar valid dan nantinya bisa dijadikan pedoman desa, ujar Fachri “.

Dengan data desa yang akurat, mutakhir dan dapat dipertanggungjawabkan, maka pemerintah desa dapat memanfaatkan data desa tersebut untuk penyusunan RKP atau RPJM Desa. Data desa dalam Indeks desa membangun tahun 2023 merupakan penyempurnaan dari tahun 2022, dimana jika pada tahun 2022 terdapat 794 template data isian yang dilengkapi tahun 2023 ini menjadi 1511 template data isian.

“Tahun 2023 ini, ada  penambahan 13 template kuisioner yang tidak terpotret ditahun sebelumnya seperti perangkat desa, identifikasi desa model, potensi wisata desa, kawasan hutan, kawasan tambang, kawasan perkebunan, kawasan pesisir pantai, konvergensi stunting, rumah tidak layak huni, rumah tangga yang belum terfasilitasi listrik, diversifikasi produksi tanaman pangan, komoditas produk kepasar domestik dan ekspor serta gudang pangan desa”, terang Subkor Datin Ditjen PDP Kemendes PDTT, Mustakim dalam sesi bimtek saat menjawab berbagai kendala dan pemahaman terhadap pengisian data IDM 2023 melalui simulasi tes langsung pengisian IDM 2023.

 Sosialisasi Dan Bimtek  IDM 2023 bagi TPP Kabupaten Malang dan Kota Batu, Jumat (14/4/2023)Sosialisasi Dan Bimtek  IDM 2023 bagi TPP Kabupaten Malang dan Kota Batu, Jumat (14/4/2023)

Baca Juga: Buka Musrenbang Kecamatan, Bupati Blitar: Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat

 

Sementara itu, Maulana Sholehuddin, Koordinator TPP Zona Kab Malang, Blitar, Tulungagung dan Trenggalek, yang hadir mewakili Koordinator TPP Provinsi Mohammad Asyari yang berhalangan hadir. selaku Koordinator Pendamping Wilayah (KPW) Jatim yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan agar Pendamping Desa Kab Malang lebih serius dan terus meningkatkan kapasitasnya dalam pendampingan desa, termasuk mengawal pemutakhiran IDM 2023. Ia mengibaratkan bagaimana proses pengembangan Islam di Mekkah dan Madinah oleh Nabi Muhammad SAW yang bertipologi “desa”.

” Kerja-kerja Pendampingan desa adalah kerja yang mulia. Di zaman Nabi Muhammad SAW ada proses di Mekkah dan Madinah yang jika ditilik kembali memiliki kemiripan tipologi dengan perdesaan. Sahabat-sahabat Pendamping Desa harus lebih yakin dan percaya diri bahwa kerja-kerja kita adalah tugas yang mulia. Konsekuensinya adalah keseriusan dan komitmen kita harus berlipat, ujar Maulana“.

Baca Juga: Menteri Desa: Dukung Pengembangan Taman Bacaan Masyarakat dengan Dana Desa

Sementara itu, Koordinator Kabupaten (Koorkab) Pendamping Desa Kab Malang, Winartono  juga menekankan kepada jajarannya Pendamping Desa se-Kab Malang agar lebih solid dan terus memperkuat komitmen dalam Pendampingan Desa mengingat semakin bertambah tahun semakin bertambah pula tantangan dan permasalahan di desa dampingan. Pengawalan pemutakhiran IDM 2023 ini harus kerja ekstra agar dapat dihasilkan data pemutakhiran yang valid dan benar-benar bisa menjadi pedoman perencanaan pembangunan di desa dampingan masing-masing.

Winartono juga mengungkapkan bahwa hal yang sangat membanggakan bagi Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kabupaten Malang dan Kota Batu, Jawa Timur, pada Jumat (14/4/2023) siang. Pasalnya, TPP Kabupaten Malang mendapat “privilege” dari Kementrian Desa Pembangunan Derah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dalam Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2023 secara offline. (SB) 

Editor : Nasirudin