Bupati Lamongan Minta Aset Sumberdaya Air Di Sekitar Bengawan Jero Dijaga Untuk Ketahanan Pangan
Lamongan, JatimUPdate.id,- Luas daerah irigasi Bengawan Jero Lamongan terhitung sebesar 8.230 ha. Pemerintah Kabupaten Lamongan, di tahun 2022 lakukan pembangunan di sektor irigasi, melalui program Jamula yang tidak hanya berfokus pada jalan melainkan juga pada air baku untuk pertanian dan perikanan.
Tercatat Pemkab Lamongan telah melalukan pemeliharaan pada 50 ha saluran air, 49 embung, dengan penambahan tampungan 195.882 m2, pengerukan pada waduk seluas 4000 m2, serta pemotongan dan pencacahan eceng gondok di 5 sungkai dalam kawasan Bengawan Jero.
Baca Juga: Pemkab Lamongan Lakukan Uji Emisi Kendaraan Dinas sebagai Komitmen Hidup Rendah Emisi
Melalui berbagai upaya tersebut, berdampak positif pada ketahanan pangan di tahun 2022, yang dibuktikan pada jumlah produksi padi sebanyak 1.200 ribu ton, dan perikanan sebesar 195.000 ton. Hal ini menempatkan Lamongan pada urutan ke 5 produktivitas pagi secara nasional.
"Terima kasih kepada petani dan P3A, GP3A dan IP3A, sehingga kita terus dapat menjaga produktivitas padi maupun perikanan budidaya maupun tangkap, yang terus kita jaga, sinergi dengan berbagai kebijakan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan," ucap Bupati Yuhronur Efendi saat mengukuhkan 1.627 pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) atau Hipa, Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) dan Induk perkumpulan petani pemakai air (IP3A), secara simbolik di Pendopo Kecamatan Karangbinangun, Kamis (11/5).
Dikukuhkannya pengurus tersebut, Yuhronur Efendi mengajak seluruh elemen untuk berkomitmen menjaga produktivitas padi maupun perikanan hingga lingkup terkecil.
Baca Juga: Hadapi Kemarau, Teknologi Modifikasi Cuaca Dukung Program Ketahanan Pangan
"Kita jaga aset sumber daya air ini sekaligus kita pastikan sebagai sumber air baku bagi kepentingan petani di sekitar Bengawan Jero, sehingga ketahanan pangan yang kita miliki akan terus terjaga secara berkesinambungan," tuturnya.
Secara terperinci 1.627 pengurus tersebut terbagi dalam 1.520 P3A atau Hipa, 80 GP3A dan 27 IP3A. Dengan pengelolaan sumber daya air yang asas kemanfaatan, keterjangkauan, keadilan, kesestarian, dan keberlanjutan, Bupati Yes mengharapkan, adanya koordinasi secara berkelanjutan dengan BBWS pusat dan PUSDA Jatim untuk meminimalisir bencana di sekitar wilayah Bengawan Jero.
"Saluran irigasi, waduk, dan sungai banyak yang mengalami penyempitan dataran, dan juga sedimentasi, kami atas nama Pemerintah Kabupaten Lamongan dan masyarakat Lamongan mengajak BBWS maupun PUSDA Jatim, untuk bersama-sama, menjalin kerja sama koordinasi yang sudah terjalin dengan baik untuk terus kita tingkatkan bahkan kita sinergikan dengan program-program sehingga kerja-kerja bersama dapat berfungsi dengan baik sekaligus meminimalisir kejadian bencana di sekitar wilayah Bengawan Jero," imbuh Yuhronur Efendi .
Baca Juga: Solidnya Forkopimda Kota Blitar Gelar Panen Padi Sehat dan Adat Methik Pari
Sementara itu, Kepala Bidang Operasi BBWS Bengawan Solo, Sri Wahyu Kusuma Astuti, saat mewakili Kepala BBWS Pusat mengutarakan, berdasarkan tanggung jawab sebagai pemberdayaan dan mitra yang bersifat koordinatif, konsultatif dalam pengelolaan irigasi. Kusuma Astuti berharap, P3A GP3A, dan IP3A mampu bersifat mandiri.
"Untuk kegiatan sehari-hari pelaksanaan operasi dan pemeliharaan bapak ibu dapat berkonsultasi dengan Satuan Kerja Operasi & Pemeliharaan (Satker OP), tetapi tetap dalam pembinaan BBWS Provinsi Jatim," pungkasnya. (Yah)
Editor : Nasirudin