Sentuh Jiwa Milenial dengan Program Kongkret, Agar Paham Ideologi Pancasila

Reporter : -
Sentuh Jiwa Milenial dengan Program Kongkret, Agar Paham Ideologi Pancasila
Pancasila/net

Jatimupdate.id - Menyikapi hasil survei Setara Institut dan Forum on Indonesian Development (INFID), beberapa waktu lalu, sebanyak 83,3 persen pelajar SMA menganggap Pancasila bukan ideologi permanen dan bisa diganti, pimpinan DPRD Surabaya, AH Thony turut buka suara.

Dia meminta Kemendikbudristek merespon survei tersebut. Fenomena ini, perlu dikaji dan dilakukan penelitian lebih kongkret. Sebab bila tidak ada reaksi, publik pasti akan menganggap ada nuansa pembiaran.

"Jadi tidak boleh (apatis)," kata Thony saat dikonfirmasi Jatimupdate.id, Jumat (2/5).

Menurut Thony, hasil survei menunjukkan, pemahaman terhadap ideologi Pancasila bagi pelajar, masuk dalam tataran SOS atau lampu merah. Sehingga perlu disikapi secara serius.

Namun, bila tidak ada reaksi dari pemerintah pusat, Thony khawatir daerah  menilai, pusat melakukan pembiaran degradasi kaum milenial. "Terhadap pemahaman ideologi Pancasila." tegasnya. Apalagi, saat ini masih momentum hari lahir Pancasila.

Karenanya, kasus tersebut hendaknya mendapat perhatiaan secara seksama. Pemerintah harus bikin program konkret, tidak sekedar selesai seremonial semata. "Yang tidak menyentuh jiwa milenial, sebagai penerus bangsa," tutur Thony.

Sementara, Ketua Fraksi Golkar Arif Fathoni mendorong, penataran P4 wajib digalakkan kembali, karena terbukti, ketika program tersebut tidak dilaksanakan lagi. Nilai-nilai nasionalisme anak bangsa, mengalami degradasi.

Kendati begitu, tambah Fathoni harus direduksi kembali, menyesuaikan dengan  generasi saat ini, mengikuti perkembangan teknologi informasi. Kemudian dilakukan penyempurnaan, melalui Penataran P4 resmi, maupun di sekolah-sekolah, juga media lain, yang bisa diakses oleh generasi Z. "Dengan baik dan mudah," demikian Arif Fathoni. (roy)

Baca Juga: Komisi A Bangga Surabaya Kembali jadi Ajang Pelaksanaan Event Nasional

Editor : Ibrahim