Catatan Mas AAS

Menyerah atau Fight

Reporter : -
Menyerah atau Fight
Mas AAS

Abraham Lincoln pernah berkata demikian: "Memastikan masa depan, cara yang pasti adalah dengan menciptakannya!"

Seorang Republikan yang lahir di tahun 1809 di daerah peternakan di Hardin County, Kentucky, Amerika ini. Memang patut tinulada soal spirit hidup seorang manusia, dan bagaimana ia berjuang mewujudkan mimpi-mimpinya. Dan akhirnya terpilih menjadi Presiden AS ke 16. Semua yang dia lakukan adalah: kerja-kerja panjang dan spirit fight yang begitu besar dan akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya!

Baca Juga: Sesederhana Itu Cara Menikmati Hidup Yang Paling Epik!


Tapi pada pagi ini, saya tidak sedang secara khusus berbicara atau ingin menulis tentang sosok Flamboyan dan humble ini. Tapi hanya benar-benar terinspirasi saja oleh beliau saat dahulu pernah membaca biografi kisah hidupnya. Yang boleh dikatakan begitu kelam! Sebelum menjadi orang nomor satu di negeri Paman Sam!


Tentu inspirasi lain dari bumi Pertiwi juga banyak ditemukan, antara lain yang paling terngiang di pikiran saya adalah: sosok Sukarno presiden pertama RI dan Romo Sosrokartono, kakak kandung dari Ibu Kartini. Keduanya benar-benar sebuah teladan hidup bagaimana menciptakan sebuah masa depan di dalam hidup ini! Tidak saja untuk dirinya sendiri yang lebih masyhur adalah untuk negerinya. Dan saya kira, bagi generasi muda harus lebih banyak mengenal, memahami, serta mengenang mereka, dan ajarannya, sikap hidupnya, dapat digunakan sebagai spirit diri di alam modern sekarang, dalam memenangkan pertarungan kehidupan di alam marcopodo yang singkat ini!


Nah, bukaan paragraf di atas adalah sebuah pemantik awal saja. Untuk cerita ini diteruskan alurnya hingga di ujung tulisan, dan dianggap bisa selesai atau guyon maton parikeno lewat pena ini berakhir.


Beberapa hari ini, boleh dikatakan kurang tidur, kurang makan, dan kurang metime karena sedang mikirin kamu sayang, glodak! Mulai ngelaba ini mas AAS, mungkin pembaca berpikir demikian, mohon dimaafkan ya.


Kamu di sini boleh diartikan urusan sekolah S3 juga bisa, dalam konteks saya sebagai penulis tulisan. "Ya, namanya saja sedang diperjalankan oleh semesta menjadi mahasiswa pasti merasakan dag dig dug kan sehingga: makan tak enak, tidur tak nyenyak, dan over thinking lainnya. Itu berarti normal dan sebuah tanda benar-benar menjadi mahasiswa, begitu kata seorang senior yang sudah jadi Doktor satu dua tahun kemarin, dan sekarang menjadi leader di kampusnya yang megah dan mewah di kota pahlawan hehehe!" Sukses selalu teruntuk bapak Dr. ES, siapa tahu beliaunya membaca tulisan ini!


Di saat seperti itu bisa jadi pikiran-pikiran kerdil juga picik muncul seketika: sepertinya tak bisa, waktunya mepet, dan belum tentu tim promotor satu pikiran. Kalau mau lulus tepat waktu! Apabila hal tersebut diulang-ulang terus bisa terjadi beneran, apa yang kita targetkan berantakan tidak sesuai jadwal. Lulus tepat waktu barangkali.


Boro-boro menyerah, itu haram kakak! Tidak ada cara lain harus fight dan tarung menghadapi rintangan yang ada. Boleh saja sedikit berpikir mengasihani diri, tapi itu sedikit saja sebagai sebuah bentuk kenormalan manusia, dan wujud kebergantungan kita yang harus kuat kepada Sang Khalik.

Bagaimana kekuatan min haitsu la yahtasib akan terjadi, bila spirit bertarung untuk hempaskan aral yang ada tidak dimiliki! Masa depan ada ditangan kita sendiri, kita yang menciptakan, dan berabad-abad yang lalu konsep itu sudah dibuktikan oleh Abraham Lincoln. Dan semesta ini hanya mengamini visi serta hasrat kita tersebut. Dan indah pada saatnya adalah sebuah sabda agung, bagi setiap pejalan yang berjuang di jalan yang mendaki.


Menjadi benar adanya: bahwa pendidikan adalah sebuah key word untuk membuka peluang jalan yang lebih besar untuk sukses di dalam hidup. Namun itu hanya satu kunci pembuka saja, begitu yang disampaikan oleh seorang profesor di dalam kelas kuliah S3 saat itu.

Baca Juga: Challenge Dari Kolega


Yang selanjutnya akan berperan besar adalah attitude karakter, kesuksesan manusia di masa depan! Dan ujian karakter adalah berani fight untuk selesaikan hambatan dan rintangan dalam meraih mimpi di dalam hidup ini, salah satunya! Dan sekali lagi bangku pendidikan formal di negeri ini mulai dari pendidikan dasar, menengah pertama, menengah atas, hingga pendidikan tinggi, harus mampu men-deliver nilai-nilai besar ini kepada setiap siswa dan mahasiswa nya. Jangan sampai sebaliknya, justeru institusi ini memproduksi teror dan ketakutan kepada anak didiknya melalui staf pendidiknya.


Mana bisa manusia di bumi Pertiwi ini akan menjadi manusia besar, dikemudian hari! Dan negeri ini akan menjadi salah satu mercusuar dunia. Seperti yang sudah dinisbatkan oleh para leluhur kaum bijaksana di masa silam!


Sekali lagi spirit fight dipicu oleh sebuah pikiran. Pikiran kerdil dan picik mana mungkin akan membuat manusia mampu dan berani bertarung. Sekali lagi ini bukan sekadar bentuk fisik lahiriah semata: seperti otot kawat balung Wesi laksana satria Jodipati yaitu Gathot Koco. Seseorang memiliki sebuah keberanian dalam hidupnya, ini soal membenahi dan harus meng-install sesuatu yang ada di dalam diri ini.


Sama sekali tidak, ini soal spirit, soal mental, sekali lagi! Dan spirit itu bisa lahir karena sering dilatih, dan manusia yang mangan bangku sekolah yang tinggi, layak harus merepresentasikan sikap hidup yang demikian!


Laksana keterampilan menulis: bisa karena biasa. Mental pun harus diolah dibesarkan dengan cara yang demikian. Berani menghadapi rasa takut, rasa minder, rasa terhimpit, rasa tak berdaya, dan semua rasa negatif lainnya yang acapkali muncul tak diundang datangnya dan perginya pun tak diantar. Lungo-lungo dewe asal sudah mau bertindak dengan sepirit fight.


Ya, sekali lagi tulisan ini dipahat. Adalah sebuah habit yang kerap dilakukan penulis ss saja, sekalian nunggu orderan yang mulai dari pagi rada anyep . Siapa tahu setelah kelangenan menulis ini dituruti, sebentar lagi akun grab nya jadi nyantolan. Biar bisa dapat orderan lumayan dan bawa uang banyak ke rumah. Buat sangu esok pagi ke kampus UB Malang, selesaikan urusan studi.

Baca Juga: UB Berencana Mengundang Mahasiswa untuk Klarifikasi Kasus Penerima KIP Kuliah yang Viral


Semoga secepatnya amanah ini bisa segera selesai. Lulus kuliahnya. Dan segera membangun darma kebajikan bagi umat dan negeri yang begitu saya cintai ini!


Selamat berjuang teruntuk seluruh anak-anak bangsa di negeri ini. Yang saat ini tengah berjuang menjadi seorang: sarjana, magister, atau malah seorang doktor! Tidak ada jalan lain untuk meraih mimpi kita semua. Kita harus fight berjuang untuk mengejarnya. Jangan sekali-kali mundur sebelum amanah itu selesai ditunaikan! Demikian saja.


Tarik Mangggggg/

 

AAS, 14 Juni 2023
Warkop Karmen Surabaya

Editor : Yuris P Hidayat