Terbukti Wisata Jember Gratis Dongkrak Perekonomian

Reporter : -

Jember (jatimupdate.id) - Selama masa uji coba Wisata Jember Gratis, yang diberlakukan Pemkab Jember  sejak tanggal 04 hingga 10 Mei 2022, berdasarkan pantauan media ini terbukti berpengaruh positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar, terutama mereka yang menjadi pelaku kuliner. 

Seperti yang terjadi di kawasan pantai Watu Ulo dan Tanjung Papuma, selama dua hari pemberlakuan wisata gratis di Pantai Wisata Watu Ulo dan Pantai Wana Wisata Papuma Kabupaten Jember, ikan bakar dagangan kuliner di sekitar pantai ludes terjual. Kamis, (04/05/2022) siang.

Baca Juga: Pengunjung Wisata Bakal Bludag Ini Antisipasi Pemkab Jember

Tonton juga ngobrol bareng cak Sukri

Menurut salah satu pengelola kuliner Ikan Bakar Subakri Firdaus, akrab disapa Cak Sukri, pedagang ikan bakar di sekitar Pantai Watu Ulo dan Papuma barang dagangannya habis terjual.

"Termasuk saya sendiri, kalau tidak segera mendapat pasokan, ya kita akan mengalami kesulitan jualan," katanya.

Pegiat Wisata Watu Ulo Subakri FirdausPegiat Wisata Watu Ulo Subakri Firdaus

Menurut  Cak Sukri, larisnya barang dagangan itu merupakan dampak dari  kebijakan Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto yang telah memberlakukan wisata gratis di beberapa lokasi wisata, diantaranya Pantai Watu Ulo, Pantai Papuma, Pemandian Petemon dan  Wisata Rembangan.

"Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih atas kebijakan Bupati Jember yang telah memberlakukan wisata gratis," ujarnya.

Meski masih baru tahap uji coba selama 7 hari, menurut Sukri dampak positif dari kebijakan itu sudah terasa, terutama bagi pelaku usaha di sekitar pantai.

"Sangat terasa adanya kebangkitan ekonomi disekitar pantai," tutur Cak Sukri.

Memang diakui Sukri, masih harus ada evaluasi dan perbaikan ke depan, dintaranya, lokasi parkir yang jika memungkinkan dapat disatukan saja disebuah tempat, sehingga para pengunjung dapat menitipkan kendaraannya di satu tempat saja.

"Kami berharap, parkir bisa diletakkan di pintu masuk, kan ada lapangan luas yang bisa dignakan, sehingga para pengunjung bisa memasuki lokasi wisata dengan menggunakan kendaraan wisata yang bisa disediakan," tuturnya.

Dengan demikian, kata Sukri maka para pengunjung tidak berjubel di satu lokasi saja, sehingga bisa mengurai tingkat kepadatan pengunjung.

"Areal pantai watu ulo itu kan panjang dan luas, biasanya pengunjung hanya terkonsentrasi di satu tempat saja, disebelah barat, yang memang disana ada batu bersisik ular, yang menjadi simbol watu ulo," ujarnya.

Selain itu, menurut Sukri, pengunjung yang terurai, dapat memilih fasilitas kuliner yang disediakan.

"Pemkab Jember kan juga mengadakan basar murah, hanya saja lokasinya menjadi sepi, karena kurang diminati pengunjung," ujarnya.

Pengunjung Berjubel:

Sementara Pantauan jempol, tampak tingkat kunjungan wisata di dua lokasi, Pantai Watu Ulo dan Papuma mengalami peningkatan. Tak heran, jika dibandingkan dengan tahhun sebelumnya, dengan wisata berbayar saja, tingkat kunjungan sudah tinggi.

Petugas pintu masuk Pantai Papuma, pada pukul 12 siang sudah tidak mengijinkan mobil kendaraan roda empat untuk memasuki lokasi, karena sudah over kapasitas.

Sedangkan menurut penuturan petugas penjaga, yang menghitung tingkat kunjungan wisata, menuturkan rata-rata mobil sebanyak 500 unit, sedang sepeda motor bisa mencapai ribuan.

Pejuang Wisata Gratis:

Cak Sukri menuturkan, kebijakan wisata gratis itu merupakan salah satu jawaban dari gugatan yang dilayangkan melalui Pengadilan Negeri Jember, atas pengelolaan Pantai Wisata Papuma, yang selama ini hanya dikelola Perum Perhutani. Padahal di dalamnya ada lokasi yang seharusnya merupakan hak pemerintah daerah Kabupaten Jember.

"Saya tidak sendirian, saya hanya bagian dari masyarakat yang turut mendukung, yang melakukan gugatan Mas Agus dan Mas Didik Muzani,"akunya.

ketika gugatan diajukan, kata Cak Sukri sempat terjadi kontroversi diantara masyarakat, karena ketidak pahama mereka atas dilakukannya gugagatan.

"Saya bahkan dimusuhi, karena dianggap provokator oleh sebagian masyarakat," katanya.

Tetapi setelah masyarakat mulai merasakan dampak positifnya, lanjut Sukri, waacana itu mulai berubah.

"Banyak yang sebelumnya menghujat kami,sekarang sudah berubah arah," katanya.

Karenanya, Cak Sukri berharap kebijakan wisata gratis dapat terus diberlakukan, sehingga dapat membawa manfaat bagi semua masyarakat, terutama para pengunjung yang ingin menikmati suasana pantai.

"Terlebih pantai itu kan akses publik, yang sudah seharusnya digratiskan," katanya.

Cak Sukri menyakini dengan wisata gratis, Pemerintah Daerah Kabupaten Jember malah akan meraup keuntungan PAD lebih besar, dibanding dengan memberlakukan tiket wisata berbayar.

"Hanya saja memang harus ditambahi dengan fasilitas pendukung, serta sarana yang dapat menjadi pundi pundi uang, misalnya fasilitas hiburan," tandasnya. (*)

Editor : Redaksi