Nyesek, 4.628 Siswa di Surabaya Tidak Sekolah, Komisi D: Mau Dikemanakan Mereka?

Reporter : -
Nyesek, 4.628 Siswa di Surabaya Tidak Sekolah, Komisi D: Mau Dikemanakan Mereka?
Hari Santosa

Surabaya,JatimUpdate.id - Permasalahan PPDB di Surabaya menjadi sorotan sejumlah pihak, tak terkecuali Komisi D DPRD Surabaya.

Bahkan mereka mengundang Disependik Surabaya untuk minta klarifikasi dan mengevaluasi PPDB, pada Selasa (1/8).

Anggota Komisi D Hari Santoso mengatakan, bila ingin proses PPDB berjalan dengan baik, harusnya rombongan belajar (Rombel) SMP Negeri ditambah bukan malah dikurangi.

Maka ia mendesak bila dilakukan mengurangi pada jumlah Rombel, solusinya seluruh SMP Swasta digratiskan bagi mereka yang tidak tertampung di SMP Negeri.

“Sesuai dengan data yang kita miliki yaitu, 4.628 siswa tidak tertampung di SMP Negeri. Siswa yang sampai hari ini belum mendaftar ini mau di kemanakan?” kata Hari Santosa, Rabu (2/8).

Baca Juga: Komisi D Minta Pemkot Perbanyak Spot Baru Usai Launching Wisata Kota Lama Surabaya

Ia juga mempertanyakan, PPDB 2022 lalu calon siswa yang mendaftar ke SMP Negeri melalui kategori keluarga miskin (gamis) bisa diterima.

"Namun anehnya tahun ini tidak bisa." ketus Hari Santoso.

Baca Juga: Semua SD dan SMP Di Surabaya Buka Posko PPDB

Begitupula dengan masyarakat yang daftar ke SMP Negeri melalui jalur afirmasi, menurutnya langsung tertolak sistem. Sehingga banyak masyarakat yang diresahkan.

Sedangkan masyarakat yang juga mendaftar melalui jalur prestasi, terpental kalah dengan zonasi.

Sebab, beber Hari Santoso persaingannya sangat ketat sehingga banyak siswa yang tidak dapat bangku sekolah di SMP Negeri.

"Yang menjadi masalah ketika tidak masuk ke SMP Negeri lalu daftar ke SMP swasta maka dikenakan biaya yang cukup besar." tukas legislator Partai NasDem ini.

Ia kembali menegaskan, dari hasil pertemuan dengan wali murid, mereka sebenarnya  tidak mau daftar ke sekolah swasta tapi terkendala faktor ekonomi.

Baca Juga: Ajeng Wira Wati: Target Beasiswa Tangguh Harus Tercapai 

“Ini yang harus dipikirkan Pemkot Surabaya, jangan sampai ada warga yang tidak sekolah hanya karena faktor ekonomi,” sergahnya

"Apakah Walikota Eri Cahyadi mau jika ada warganya yang tidak sekolah. Ini dipikirkan!" demikian Hari Santoso. (roy)

Editor : Ibrahim