Catatan Mas AAS

Wong Sugih Iku Penak!

Reporter : -
Wong Sugih Iku Penak!
catatan mas AAS

Ilmu yang sedang viral dan diakui mempunyai impak yang besar pada jaman ini adalah: bukan berkompetisi namun berkolaborasi. Dan pada pagi ini, ilmu itu sedang penulis praktik kan.

Pak Ari, yang membuat judul tulisan: "Wong Sugih Iku Penak", penulis yang mengembangkan nya menjadi sebuah tulisan!

Baca Juga: Berstatus PTNBH, Rektor Unesa Pastikan Tidak Ada Kenaikan Biaya UKT

"Mas Agus, dadi wong sugih iku jan penak tenan, mangkane berusaha dan berjuang lah ketika masih ada waktu serta kesempatan dadi Wong Sugih," ujar pak Ari. Salah seorang tetua di Rungkut Surabaya, tempat penulis tinggal.

Akan ada banyak kesempatan, akan ada banyak kebajikan, dan akan ada banyak kebahagiaan yang bisa kita tebar kepada semesta. Dan jangan lupa Sang Pemilik Alam pun sangat mengharapkan kita semua mahkluk-Nya menjadi manusia yang kuat dalam segala aspek, salah satunya perihal menjadi wong sugih.

Mulai sekarang sayangi dan cintailah dengan sepenuh hatinya mas Agus. Perihal uang serta kekayaan. Hanya dengan jalan itulah, uang yang berupa kertas sebagai alat tukar itu akan datang dan bergembira mampir serta tinggal dalam dompet di dalam saku celana kita sehari-hari.

Sudah lama tidak bertemu dengan pak Ari di warung kopi langganan. Karena penulis sedang rempong urusannya sendiri, untuk selesaikan urusan sekolahnya di program doktoral ilmu manajemen di Pascasarjana FE UB Malang. "Lha kok pagi-pagi, tidak ada mendung, tidak ada hujan, penulis seakan bertemu langsung dengan pakar investasi dunia: Warren Buffett, dan pakar motivasi di dunia: Brian Tracy! Ada maksud apa dari alam semesta, saat pak Ari mengajak serta memotivasi penulis, dengan berbicara demikian!

Tidak menarik saat pak Ari, bicara sendiri menceritakan tentang profil siapa dirinya yang asli, masa lalunya, siapa keluarganya di masa lalu dan selanjutnya. Akhirnya setelah pak Ari, pamitan kepada penulis untuk pulang ke rumahnya. Berganti profesi lah penulis menjadi seorang wartawan menginterview si Cak Man, si pemilik dan penjaga warkop!

"Cak Man, pak Ari iku sopo aslinya dan asli mana sih?"

"Lah, mas Agus gak ngerti ta, siapa iku pak Ari?" "Ora!"

"Pak Ari, iku wong njero, terhitung di daerah Rungkut sini, anak orang berpengaruh dan anak wong sugih di masa lalu, orang tuanya pak Ari dahulu, seorang terpandang," tegas cak Man!

Baca Juga: Menjadi Eksis itu Hukumnya Wajib bagi Anak Republik Ini!

Lalu penulis mencoba menyimak ulang beberapa hal yang cukup penting disampaikan oleh pak Ari tadi. Menjadi berlebih dan berkelimpahan ini hanya soal cara mengelola yang ada di dalam diri saja mas Agus, itu yang diajari oleh Abah saya, dan itu sekarang juga diteladani dijalani oleh saudara-saudara saya didalam hidupnya. Sembari menyelesaikan urusan di luar dengan memperbanyak ember yang memberikan kesempatan agar Zat Yang Maha Kaya itu menggerojok kan rejekinya lewat ember-ember yang sudah kita siapkan. Jangan terjebak hanya memiliki satu ember sumber penghasilan saja, kembalikan ke fitrah nya mas Agus untuk mau berbagi, bermanfaat, ke banyak orang. Tanpa cara pandang yang benar, mana mungkin tujuan mulia itu terjadi.

"Sebentar-sebentar pak Ari, aku tiba-tiba tidak ingin menyeruput kopi saya, ya, setelah mendengar omongan Anda?"

"Maksudnya mas Agus?"

"Anda itu pak Ari yang saya kenal biasanya, atau Anda itu orang yang Tuhan kirimkan ke saya untuk mengingatkan akan suatu hal, yang sempat saya pikirkan lama, dan Tuhan kasih jawabannya justeru bukan dari forum terhormat: ruang kuliah doktoral, ruang seminar berbayar mahal, dan bertemu orang penting dan berkuasa! Hehehe."

"Ya, anggap saja begitu boleh juga mas Agus! Bagaimana pun hal positif itu tidak jelek kalau kita biasakan, soal berpikir positif salah satunya!"

Baca Juga: Sesederhana Itu Cara Menikmati Hidup Yang Paling Epik!

Dan setelah pak Ari pamitan, untuk pulang ke rumahnya. Baru kemudian kopi yang mulai dingin itu penulis seruput sekarang. Sembari satu batang gudang garam filter itu penulis sumet untuk membantu memaknai atas semua yang terjadi dan barusan saja dikatakan oleh pak Ari.

Jiangkrikkkk tenan, esuk-esuk sudah dapat kuliah investasi dan mindset menjadi manusia yang berkelimpahan rejeki level doktoral, justeru disampaikan oleh seseorang yang aku anggap biasa-biasa saja sebelumnya, bukan oleh seorang doktor dan profesor, tak dinyana dan tak kuduga sedikitpun, pak Ari mengatakan perihal konsep tentang sugih serta manusia wajib menjadi sugih agar bisa berbuat sesuatu yang lebih banyak dan bermanfaat untuk keluarga, dan orang lain.

So sweet sekali. Karena bukan berjumpa dengan sang kekasih, namun bertemu dengan pak Ari, pada pagi ini tadi.

Alhamdulillah.


AAS, 18 Agustus 2023
Warkop Rungkut Surabaya

Editor : Yuris P Hidayat