Airlangga jadi Cawapres Prabowo? Golkar Surabaya: Itu Tak Tergantung Partai Lain

Reporter : -
Airlangga jadi Cawapres Prabowo? Golkar Surabaya: Itu Tak Tergantung Partai Lain
Arif Fathoni, Foto dok JatimUpdate.id

Surabaya,JatimUpdate.id - Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, Arif Fathoni menegaskan, peluang Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai bakal cawapres tidak tergantung partai lain.

"Dia (Airlangga) tidak tergantung atau tidak terhubung dengan urusan partai-partai lain," kata Fathoni kepada JatimUpdate.id, Selasa (5/9).

Baca Juga: Komisi A: Toko Kelontong 24 Jam Bertentangan dengan Program Kampung Madani

Kendati begitu, Fathoni menyebut andai duet Prabowo - Airlangga terwujud, ia meyakini dapat menjawab kebutuhan zaman, dilihat dari perspektif geopolitik global dan sebagainya.

Menurut eks aktivis LMND ini, Prabowo  memiliki strong leadership karena basic nya militer, yang kepemimpinan nya sudah teruji. Sedangkan Airlangga seorang teknokratik murni.

"Alhamdulillah rakyat Indonesia sudah melihat, merasakan tangan dingin Airlangga ketika jadi Menko Perekonomian, membuat Indonesia tidak menjadi negara gagal seperti negara maju yang lain setelah dihantam pandemi Covid-19." urainya.

Baca Juga: KPU Tetapkan Pemenang Pilpres 2024, Waktunya Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

"Artinya ini kebutuhan zaman yang membutuhkan sosok duet kepemimpinan Prabowo - Airlangga." tambah Fathoni.

Ia menjelaskan, Golkar Surabaya sejak awal hanya memposisikan sebagai pasukan Infanteri. Apapun perintah DPP Partai Golkar akan dilaksanakan.

"Urusan elit itu biar dilakukan oleh elit-elit politik di Jakarta, urusan rakyat biar menjadi tanggung jawab kami, mengabarkan tentang capres dan cawapres yang diputuskan koalisi Partai Golkar bersama partai yang lain." terang alumni Universitas Bhayangkara itu.

Baca Juga: Komisi A Minta Desentralisasi Layanan Masyarakat Tidak Fokus di Suatu Tempat 

Memang Fathoni mengakui, Golkar Surabaya berharap Airlangga Hartarto menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto, akan tetapi ia sadar konfigurasi politik cepat berubah.

"Kami tidak ingin terjebak diantara dinamika konfigurasi politik itu, biar urusan elit diurus di Jakarta, urusan wong alit biar diurus di kabupaten/kota," demikian Arif Fathoni. (roy)

Editor : Ibrahim