Terkait Operasional RT/RW, Fatkur Rohman "Acceptable" Jika Tepat Sasaran

Reporter : -
Terkait Operasional RT/RW, Fatkur Rohman "Acceptable" Jika Tepat Sasaran
Fatkur Rohman, Foto dok JatimUpdate.id

Surabaya,JatimUpdate.id - Usulan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terkait biaya operasional RT/RW sebesar Rp. 200 ribu dan Rp. 300 ribu perbulan, memicu silang pendapat anggota DPRD Kota Surabaya.

Pasalnya anggota dewan tersebut, ada yang setuju dan ada juga yang tidak setuju bahkan meminta ditunda, dengan menimbang kemampuan anggaran yang dimiliki Pemkot Surabaya.

Melalui keterangannya, Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Fatkur Rohman mengaku setuju dengan
usulan biaya operasional RT/RW itu,  asalkan tepat sasaran.

“Ide ini, menurut saya seiring dengan Semangat Desentralisasi Layanan, yang menjadikan Balai RW dan Balai RT sebagai pusat kegiatan positif masyarakat. Saya setuju, asalkan tepat sasaran dan melibatkan mereka. Ajak mereka bicara!” kata Fatkur Rohman, yang juga merupakan anggota dari Fraksi PKS, Selasa (12/9).

Fatkur menambahkan, pelibatan RT/RW itu sangat penting, agar ide ini benar-benar sesuai kebutuhan mereka. Sehingga pemkot dan DPRD memiliki sudut pandang tertentu terkait hal ini.

Namun dengan melibatkan RT/RW dan melihat sudut pandang mereka, menurut Fatkur hal tersebut akan menjadi data penting sebagai bahan pertimbangan pembahasan di pemkot bersama DPRD.

Lebih dari itu, Fatkur mengingatkan, Balai RW saat ini telah menjadi pusat kegiatan warga termasuk PAUD, bahkan juga dipergunakan untuk diskusi-diskusi pengentasan problem kemiskinan dan pengangguran, maupun sinergi kegiatan dengan pihak ketiga seperti kampus dan lembaga pemerhati kemasyarakat.

”Dengan mengajak bicara mereka, kita bisa mendengar, benarkah support operasional (kebutuhan listrik dan lain-lain) ini yang dibutuhkan atau ada hal prioritas yang lain yang justru mereka lebih butuhkan, ada beberapa policy (kebijakan) itu perlu pendekatan bottom-up”, papar Fatkur.

Kalaupun benar ide ini dikehendaki oleh warga termasuk para ketua RW/RT, Fatkur mendorong agar Balai RW/RT ke depan bisa digunakan untuk aktivitas yang benar-benar bisa menuntaskan masalah-masalah utama warga, terutama pengentasan masalah pengangguran dan kemiskinan melalui pendampingan yang serius.

Fatkur berharap bahwa Balai RW/RT ini benar-benar menjadi "pusat edukasi" dan "solusi warga". Dengan maksud tidak hanya menjalankan program pemkot namun juga program semua pihak, baik dari perusahaan/swasta atau lembaga pemerhati yang ingin berkontribusi membangun kampung kita.

"Jika ini yang terjadi, ide operasional untuk Balai RT/RW acceptable. Contoh, Program Padat Karya Pemkot Surabaya sebenarnya sudah bagus, namun menurut saya, sustainability-nya perlu diperkuat, jangan sampai hanya suskes diawal tapi kurang bertahan lama. Perlu ada coaching (pendampingan) dalam durasi tertentu sampai stabil, misal terkait SOP, marketing, keuangan dan sisi bisnis yang lain. Pendamping bisa dari pemkot/lembaga profesional untuk program-program di bawah, bukan sekedar short-training”, tambah Fatkur. (roy)

Baca Juga: Guyon Maton Parikeno Wayah Sore

Editor : Ibrahim