Fasilitas Terminal Dan Pelayanan Bongkar Muat Petikemas Trayek Surabaya-NTT Resmi Beroperasi

Reporter : -
Fasilitas Terminal Dan Pelayanan Bongkar Muat Petikemas Trayek Surabaya-NTT Resmi Beroperasi
pemuatan perdana petikemas tol laut ke KM. Meratus Kalabahi, Rabu (11/10/2023)

SURABAYA, JatimUPdate.id,- Dalam rangka mendukung program tol laut sebagai salah satu program prioritas Nasional, PT Pelindo membangun sinergi dengan PT Pelni dan PT Meratus Line menyediakan Fasilitas Terminal Dan Pelayanan Bongkar Muat Petikemas Tol Laut dengan Trayek Nusa Tenggara Timur (NTT)

Peresmian fasilitas terminal dan pelayanan bongkar muat Petikemas bertempat di Dermaga Berlian Timur, Pelabuhan tanjung perak surabaya, Rabu (12/10/2023). 

Baca Juga: Teguhkan Tekad, Mantan Aktivis Unitomo Resmi Mendaftar Caleg PDIP Kabupaten Belu

Turut hadir dalam prosesi peresmian, perwakilan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Distrik Navigasi tipe A Kelas I Tanjung Perak, PT Pelindo Terminal Petikemas, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), PT Meratus Line.

Prosesi launching di tandai dengan penekanan sirine bersamaan dengan pemuatan perdana petikemas tol laut ke KM. Meratus Kalabahi.

Penggunaan Fasilitas Terminal dan Bongkar muat tersebut sekaligus menandai dimulainya program Hub and Spoke pemuatan petikemas Tol Laut Trayek Nusa Tenggara Timur (NTT)

Program ini menjadi langkah awal sinergi yang baik antara PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) melalui Anak Perusahaannya yaitu PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT BJTI).

Petikemas Trayek Surabaya-kupang akan berlanjut ke Pelabuhan perintis di daerah-daerah, seperti Sabu, Rote, wini, atatpupu, Calabai, Larantuka, Lembata dan Kalabahi.

Program tol laut telah di operasikan sejak tahun 2015 dan sejalan dengan visi misi Presiden Jokowi sebagai upaya membangun Konektivitas antar Pulau dan mengurangi Disparitas harga khususnya di Daerah Tertinggal, Terpencil, dan Terluar dari perbatasan yang sudah terselenggara ke 39 trayek dan 115 pelabuhan singgah.

PT Pelayaran Indonesia (PELNI) sebagai pendistribusi muatan ke Pelabuhan perintis di daerah-daerah, seperti Sabu, Rote, wini, atatpupu, Calabai, Larantuka, Lembata dan Kalabahi.

PT Meratus Line sebagai carrier muatan dengan pola hub and spoke yang akan mengangkut muatan dalam jumlah besar menggunakan kapal dari Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya menuju Pelabuhan tujuan.

Senior Vice President Komersial dan Hubungan Pelanggan PT Pelindo Terminal Petikemas, Daru Wicaksono mengatakan, Pelindo sangat mendukung program ini dengan memberlakukan insentif khusus untuk setiap aktifitas bongkar muat dari Kapal ke Dermaga dan Dermaga ke Kapal dengan Trayek Surabaya Kupang begitupula sebaliknya, termasuk penumpukan selama 14 hari tanpa di pungut biaya .

Dukungan penuh juga disampaikan Kementerian Perhubungan RI melalui Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, M. Anto Julianto.

Ia menambahkan,bahwa Kementerian Perhubungan mengusung konsep Hub (Pelabuhan Utama) dan Spoke (Pelabuhan Pengumpan), sebagai salah satu upaya untuk menunjang program Tol Laut.

Ia berharap, dengan Sinergi antara pemangku kepentingan dengan Stakeholder dapat mendukung Distribusi barang dan pengembangan ekonomi di wilayah 3TP (terdepan, terpencil, tertinggal dan perbatasan) dapat berjalan lebih optimal sehingga dapat menekan biaya operasional kapal dan berdampak pada pemerataan ekonomi secara nasional.

Ditempat yang sama Capt. Slamet Rahardjo selaku Direktur Utama PT Meratus Line menjelaskan, Sinergi ini mencerminkan tekad bersama untuk membentuk masa depan Maritim yang lebih kuat dan lebih terintegrasi untuk Negara ini.

"Dengan Program Hub and Spoke, kami tidak hanya mengamplifikasi peran dalam mendukung Ekonomi Nasional tetapi juga memberikan dampak positif untuk pertumbuhan lokal di Daerah-Daerah," tegasnya

Hal Senada juga disampaikan Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni, Yossianis Marciano, menurutnya program Tol Laut ini akan sangat bermanfaat untuk pengangkutan barang ke ke Daerah yang sulit dijangkau, dan tidak dilayani Kapal besar. Sehingga, Rute tersebut menjadi Rute terbaik dan juga menghasilkan biaya yang paling efisien. (dji)

Editor : Nasirudin