Soal Ratusan Pasien Positif HIV AIDS RSUD Soewandhie, Fraksi PSI Ibaratkan Fenomena Gunung Es

Reporter : -
Soal Ratusan Pasien Positif HIV AIDS RSUD Soewandhie, Fraksi PSI Ibaratkan Fenomena Gunung Es
Tjutjuk Supariyono dok JatimUPdate.id

Surabaya,JatimUPdate.id, - Anggota Komisi D DPRD Surabaya turut buka suara terkait ratusan pasien positif HIV AIDS di RSUD Soewandhie, menurutnya kasus HIV AIDS di kota Pahlawan tertinggi di Kecamatan Wonokromo dan Sawahan.

Sayangnya, Ketua Fraksi PSI itu belum bisa merinci berapa jumlah yang terpapar di dua kecamatan tersebut. Dikatakan, HIV AIDS dianggap sebagai fenomena gunung salju.

Karena itu dia mendesak dinas sosial tidak hanya melakukan pengobatan tetapi juga pencegahan.

"Karena jujur daripada mengobati kan enak mencegah, kalau kita menghilangkan itu kan susah, ini kan penyakit kita hentikan kan juga enggak bisa, tapi kita bisa mengurangi," kata Tjutjuk saat dikonfirmasi, Kamis (30/11).

Terhadap hal itu, anggota Komisi D DPRD Surabaya itu menekankan, pemerintah kota mengawasi harus melakukan terhadap Apartemen dan Hotel.

Sebab beber Tjutjuk, sejak lokalisasi ditutup maka pekerja seks komersial beradaptasi dengan memanfaatkan media sosial (medsos).

Misalnya sebut dia, di media sosial banyak yang terang-terangan membuka penawaran akan hal itu.

"Kan transaksinya disitu, tapi melakukannya ditempat yang privasi," terang Tjutjuk.

Direktur Utama RSUD dr. Soewandhie, dr Billy Daniel Messakh mengatakan, sepanjang Januari hingga Oktober 2023 pihaknya telah menerima 106 pasien positif HIV AIDS. Ia menjelaskan, dari 106 pasien AIDS HIV itu semuanya menjalani rawat jalan, dengan memberikan obat kepada mereka.

"Jadi yang terpapar HIV itu 96 persen warga Surabaya," kata Billy.

Maka pihaknya mengelompokkan dalam satu populasi, misalnya populasi laki suka laki (LSL). Itu menurutnya secara status tercatat 32 persen. Sedangkan yang tidak masuk dalam populasi umum Billy menyebut 39 persen.

"Jadi kayak kelompok populasi laki misalnya gini pasangan itu 7%, terus yang pasangan orang dengan HIV AIDS yang ibu hamil itu nggak ada, kosong." beber Billy

Bagi pasien yang berisiko tinggi tambah Billy, itu sebesar 1 persen untuk yang bertato. Adapun pengguna jarum suntik narkoba sebesar 1 persen dan TBC 8 persen. "Karena itu kalau ada penyakit orang dengan TB kita lakukan screening HIV," demikian Billy Daniel Messakh. (roy)

Baca Juga: DPRD Desak Pemkot Kembalikan Kewenangan Pembangunan Jalan Protokol ke Pemprov Jatim

Editor : Ibrahim