Kampung Kreasi 2024: Mendorong Ekosistem Halal di Jawa Timur

Reporter : -
Kampung Kreasi 2024: Mendorong Ekosistem Halal di Jawa Timur
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, kembali menggelar Produk Kreativitas dan Inovasi Desa, melalui Kampung Kreasi tahun 2024.

Surabaya, JatimUPdate, - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, kembali menggelar Produk Kreativitas dan Inovasi Desa, melalui Kampung Kreasi tahun 2024.

Pameran ke 5 ini, digelar di Area North Point Royal Plaza, Jl. A.Yani No. 16-18 Surabaya, sejak tanggal 2 - 5 Mei 2024. Dengan menampilkan beragam produk produk unggulan Desa.

Baca Juga: KPPU Pilih Dua Lembaga Bakal Susun Indek Kemitraan UMKM Nasional

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Timur, Budi Sarwoto menjelaskan, berbeda dengan pameran pameran sebelumnya, untuk pameran yang ke 5 ini, lebih memfokuskan kepada peningkatan ekosistem halal.

"Bagaimana kita bisa meningkatkan perekonomian di Desa, agar Desa mensupport ekosistem halal di Jawa Timur ini," ujarnya, seusai pembukaan pameran, Kamis (2/5/2024).

Untuk tahun 2024 ini, seluruh peserta yang ikut pameran telah terjamin dan memiliki sertifikasi halal, baik produk makanan dan minuman (mamin), serta produk produk kerajinan lainya, seperti handycraft hingga batik, dan fashion.

Baca Juga: BI Jatim Berkolaborasi Bersama OJK, DJPb, dan LPS Jaga Stabilitas Serta Pertumbuhan Ekonomi Jatim

"Jadi semua yang boleh ikut pameran ini diharapkan halal, atau berporses untuk halal (sertifikasi, red). Jadi kita yang berbeda itu," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur (Kadin Jatim), Adik Dwi Putranto mengatakan, jika Kadin sangat mendukung even even pameran semacam ini. Hanya saja ia menyayangkan singkatnya waktu pameran.

Baca Juga: Gandeng Muhammadiyah, KPPU: Tingkatkan Kolaborasi Dalam Mendorong Ekonomi Berkeadilan

"Cuma empat hari, mestinya ini diperluas, karena banyak di Jawa Timur Desa Desa yang mempunyai produk unggulan, baik produk pertaniannya, maupun olahannya," katanya.

Menurut Adik Dwi, pameran semacam ini bisa menjadi ajang bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk belajar strategi pasar, serta bagaimana memanfaatkan situasi pasar yang ada. (DPR) 

Editor : Redaksi