Respon atas Banyaknya Kebakaran
Masyarakat Profesi Keselamatan Kebakaran Indonesia Akhirnya dibentuk di Jatim
Surabaya, Jatim Update.id – Sebuah langkah penting dalam peningkatan keselamatan publik dan manajemen risiko kebakaran di Jawa Timur telah tercapai dengan pembentukan Masyarakat Profesi Keselamatan Kebakaran Indonesia (MPKKI) Provinsi Jawa Timur. Organisasi ini didirikan sebagai respons terhadap meningkatnya kebutuhan akan standar keselamatan yang lebih baik serta koordinasi yang lebih kuat dalam pencegahan dan penanganan kebakaran di wilayah tersebut.
MPKKI Provinsi Jawa Timur bertujuan menjadi wadah bagi para profesional di bidang keselamatan kebakaran. Dalam menghadapi meningkatnya risiko kebakaran yang berpotensi merugikan masyarakat, infrastruktur, dan lingkungan, MPKKI berupaya untuk meningkatkan pemahaman tentang praktik-praktik terbaik dalam pencegahan dan penanganan kebakaran.
Baca Juga: Bencana Alam Karhutla Jadi Perhatian Serius Kodim 0812 Lamongan
Susunan pengurus MPKKI Provinsi Jawa Timur terdiri dari Mohamad Hakam sebagai Ketua, Deni Sri Wardana dan Bondan Winarno sebagai Wakil Ketua Umum, Arief Subekti dan Mades Darul K. sebagai Sekretaris, serta Ide Bagus sebagai Bendahara. Sedangkan sebagai dewan pembina terdiri dari Sigit Priyanto, Rachmad Tri Sulistino, dan Edi Priyanto.
Pelantikan Pengurus MPKKI Provinsi Jawa Timur dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan Seminar Pencegahan Kebakaran dan Pemeliharaan Sistem Proteksi Kebakaran di Grha Dewaruci, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Sabtu (27/7). Seminar ini dibuka oleh Sigit Priyanto, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Rachmad Tri Soelistijono, Direktur PPNS, keduanya juga sebagai Dewan Pembina MPKKI Provinsi Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Sigit Priyanto menekankan pentingnya dukungan dari para pengawas K3 untuk memastikan sistem pencegahan kebakaran berjalan dengan baik. "Data menunjukkan kerugian akibat kebakaran cukup besar setiap tahun," ujarnya.
Sementara itu, Rachmad Tri Soelistijono menambahkan bahwa PPNS sebagai lembaga pendidikan dengan prodi Teknik K3 memiliki tanggung jawab dalam mengedukasi masyarakat, terutama mengenai keselamatan kebakaran.
Baca Juga: Diduga Gegara Korsleting Listrik, 2 Ruko di Gebang Jember Terbakar
Seminar ini juga menghadirkan narasumber seperti Moh. Fahmi, seorang fire expert dan Ketua MPKKI Pusat, serta Setiabudi, seorang fire expert.
Ketua MPKKI Provinsi Jawa Timur, Mohamad Hakam, menyatakan bahwa pembentukan MPKKI Provinsi Jatim adalah langkah penting dalam memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. “Kami percaya bahwa dengan edukasi yang tepat, pelatihan yang intensif, dan kolaborasi yang kuat, kita dapat mengurangi risiko dan dampak kebakaran secara signifikan,” ungkapnya.
Hakam menjelaskan bahwa MPKKI Provinsi Jawa Timur telah merancang berbagai program dan kegiatan strategis, termasuk pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan keterampilan teknis dan praktis para profesional di lapangan, serta seminar dan workshop yang menghadirkan para ahli untuk berbagi pengetahuan terbaru dalam keselamatan kebakaran. Selain itu, organisasi ini juga akan meluncurkan kampanye kesadaran publik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat umum tentang pentingnya tindakan pencegahan kebakaran dan kesiapsiagaan.
Baca Juga: Kandang Berikut Tujuh Ekor Kambing Ludes Dilalap Si Jago Merah
“Keanggotaan dalam MPKKI Provinsi Jawa Timur terbuka untuk semua individu dan organisasi yang memiliki minat dalam bidang keselamatan kebakaran. Anggota akan mendapatkan akses dalam pelatihan, publikasi, dan acara jaringan, serta memberikan manfaat luas bagi masyarakat dengan memperkuat kesadaran dan kesiapan terhadap risiko kebakaran”, pungkas Hakam.
Edi Priyanto, salah satu Dewan Pembina MPKKI Provinsi Jawa Timur, turt menyambut baik pembentukan organisasi ini. “Organisasi ini bersifat non-profit dan didedikasikan untuk mempromosikan keselamatan kebakaran melalui edukasi, pelatihan, dan penelitian,” ujarnya.
“MPKKI Provinsi Jawa Timur didirikan dengan komitmen untuk menjadi pemimpin dalam meningkatkan standar keselamatan kebakaran di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur,” pungkasnya.
Editor : Redaksi