Lebaran Wes Rampung

jatimupdate.id
Catatan Mas AAS

Tau-tau liburan panjang sudah mau usai saja.

Dan kenangan selama perjalanan mudik, juga kenangan bertemu bersama keluarga tercinta. 

Baca juga: Ibu Bumi

Telah terselip dalam benak menjadi penguat dan pemantik gerak pribadi untuk membangun karya dikemudian hari.

Sudah menjadi hukum nya, bahwa yang pasti di dalam kehidupan ini adalah *perubahan* itu sendiri!

Banyak cerita lama yang ingin diulang kembali bersama orang yang sama, sudah tidak bisa.

Saat *mudik* di kampung halaman.

Ada banyak yang telah pergi, ada banyak juga yang datang. Semua sedang *menggenapi* peran kehidupannya masing-masing.

Di alam dunia nan fana ini!

Namun, tempat itu selalu sama, yaitu *rumah* di kampung halaman, meski banyak perubahan di sana dan di sini. 

Tempat lahir dan tempat bermain saat masih kecil, masih dapat dilihat jejak-jejak nya. 

Halaman rumah, Pawon, Gandok, kebon belakang, rumah samping, rumah utama, semua tergelar dalam ruangan besar rumah joglo tersebut.

Kenapa rumah dibuat begitu besar, di masa lalu, diharapkan semua penghuninya memiliki *jiwa* yang besar juga. Di dalam hidupnya kelak.

Begitu kisah, dan harapannya.

Dan menjadi tugas dan kewajiban masing-masing pribadi. Untuk terus berproses menuju ke harapan yang *mulia* tersebut.

Sehingga *menjadi* penting untuk terus merawat pikiran.

Agar pikiran yang begitu lincah bak *monyet* itu benar-benar memberi sesuatu yang positif juga bajik kepada si pemiliknya. Bukan malah sebaliknya.

Baca juga: Menjadi Seorang kader Itu Pilihan Bung!

Dan malam ini telah tiba kembali di kota pahlawan Surabaya. 

Setelah memaknai sebuah perjalanan *batin* yang sudah dilewatkan dalam laku fisik beberapa hari ini

 

*Lebaran* telah usai.

Kini, kembali mengerjakan tugas-tugas domestik kehidupan: urusan rumah, keluarga, sekolah, dan lain sebagainya.

Kerena senyatanya, kemampuan menyelesaikan urusan kecil, dengan sendirinya akan digenapkan bisa menyelesaikan urusan yang besar, di kemudian hari.

Begitu pemantik yang disampaikan oleh para kaum bijaksana.

Dan mari kita lanjutkan perjalanan hidup dan kehidupan ini secara bersama-sama.

Baca juga: Sastra Melembutkan Jiwa!

Agar bisa mendarat di pelabuhan tujuan kehidupan yang mampu kita lukis masing-masing, pada awalnya.

Sudahkah *tujuan hidup*, versi terbaik dan otentik seturut diri Anda masing-masing sudah kita temukan?

Masak kita akan mengikuti tujuan hidup yang telah dibuatkan oleh orang lain.

Pertanyaan ini jawabannya akan selalu baru, seturut pengetahuan dan pemaknaan hidup kita yang juga terus berubah dan bertambah, setiap waktunya.

Demikian saja.

AAS, 28 April 2023

Emper Rumah Rungkut Surabaya

Editor : Redaksi

Politik Dan Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru