Pemprov Jatim Intervensi Pengendalian Inflasi Di Daerah Dengan Gelar Operasi Pasar Tiap Hari Minggu

Reporter : -
Pemprov Jatim Intervensi Pengendalian Inflasi Di Daerah Dengan Gelar Operasi Pasar Tiap Hari Minggu
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa blusukan meninjau Pasar Baru Gresik, Senin (17/10).

Gresik (JatimUpdate.id) - Pemprov Jatim Intervensi Pengendalian Inflasi Di Daerah Dengan Gelar Operasi Pasar Setiap Hari Mingg. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa blusukan meninjau Pasar Baru Gresik, Senin (17/10). Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan upaya pengendalian inflasi di Jawa Timur.

Bersama Kepala Dinas Perindag Jatim, beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim dan juga Wakil Bupati Gresik, Gubernur Khofifah melakukan peninjauan harga bahan pokok yang ada di Pasar Baru.

Baca Juga: Jaga Stabilitas Inflasi Jawa, BI Jatim Gelar Rakorpusda Pengendalian Inflasi

Pada tinjauan pasar kali ini, Gubernur Khofifah menemukan ada beberapa harga bahan pokok yang mengalami kenaikan harga. Yaitu harga telur ayam dan harga beras.

Harga telur semula Rp 23.000,- per kg, sekarang menjadi Rp 26.000,- per kg. Sedangkan harga beras per 25 kg semula Rp 250.000,- sekarang menjadi Rp 260.000,- per 25 kg.

"Yang kita lihat pergerakan harga di pasar ini pertama adalah kenaikan harga telur ayam di atas HET, dan yang kedua adalah kenaikan beras," tegas Gubernur Khofifah.

Sementara harga bahan pokok lainnya cenderung di bawah HET. Seperti harga bawang merah, bawang putih, cabe keriting, cabe rawit, dan harga minyak goreng curah.

Minyak goreng curah di pasar ini diketahui dijual dengan harga per liter Rp 12.000,-. Sementara HET per minyak goreng curah per liter Rp 14.000,-.

"Karena HET Rp 14.000,- untuk 1 liter, di sini rata-rata Rp 12.000,- per liter. Jadi kalau Satu botol Rp 18.000,- maka itu satu setengah liter," katanya.

Baca Juga: Adhy Karyono Komitmen Lanjutkan Pembangunan dan Pelayanan Publik yang CETTAR Bagi Masyarakat

Gubernur Khofifah menerangkan bahwa harga volatile food di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik berpotensi mengalami kerentanan. Oleh sebab itu, ia menilai penting untuk menjaga stabilisasi harga pada item-item tertentu.

"Tentu upaya untuk menjaga stabilitas harga harus dilakukan oleh semua pihak. Baik oleh provinsi juga oleh pemerintah kabupaten kota. Ini adalah ikhtiar kita untuk menjaga daya beli masyarakat yang memang harus dilakukan bersama-sama," terangnya.

Gubernur perempuan pertama Jatim itu mengungkapkan bahwa Pemprov Jatim telah melakukan intervensi dengan menggelar operasi pasar di 25 pasar. Salah satunya di Pasar Baru Gresik. Ia menuturkan operasi pasar di Pasar Baru Gresik telah dilakukan selama 5 pekan berturut-turut setiap hari Minggu.

"Nah harapan kita operasi pasar oleh Pemprov ini berseiring dengan seluruh upaya menjaga stabilitas harga bahan pokok sehingga bisa menjaga daya beli masyarakat," harapnya.

Baca Juga: Tinjau Pelaksanaan Pemilu di Surabaya dan Mojokerto, Adhy Karyono Alhamdulillah Semua Aman

Dengan adanya temuan kenaikan harga untuk komoditas telur ayam dan beras di Pasar Baru Gresik ini, Gubernur Khofifah secara khusus meminta kepada Pemkab Gresik terus mengawal proses pengendalian inflasi. Yaitu dengan terus memantau stabilitas harga bahan pokok demi menjaga daya beli masyarakat.

"Saya mohon kepada Ibu Wakil Bupati nanti bersama Pak Bupati sama-sama melakukan proses pengendalian inflasi di semua titik, agar harga bahan pokok kita stabil dan daya beli masyarakat kita terjaga,” pintanya.

Selain itu, Mantan Menteri Sosial RI itu juga meminta semua pihak untuk melakukan identifikasi dan koordinasi di semua titik yang berpotensi mempengaruhi peningkatan harga bahan pokok. (yah)

 

Editor : Redaksi