2023, Disbudporapar Akan Dapat Anggaran Ratusan Miliar, Komisi D Usul Kuota Beasiswa Mahasiswa Naik

Reporter : -
2023, Disbudporapar Akan Dapat Anggaran Ratusan Miliar, Komisi D Usul Kuota Beasiswa Mahasiswa Naik
Khusnul Khotimah/Foto:Viona for Jatimupdate.id

Jatimupdate.id - Dinas Kebudayaan Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, pada 2023 bakal dapat jatah anggaran ratusan miliar. Yakni sebesar Rp232 miliar.

Menurut Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah, terdapat sejumlah program prioritas,
salah satunya beasiswa bagi mahasiswa,  tahun depan jumlahnya diusulkan naik.

"Komisi D mengusulkan ada penambahan pemberian beasiswa mahasiswa yang semula 2.034 menjadi 3.500, atau naik 1.466 kuota," ujar Khusnul.

Selain beasiswa mahasiswa, lanjut Khusnul, anggaran Disbudporapar termasuk untuk reward atlet yang telah bertanding di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim, yang dapat medali hingga Surabaya keluar sebagai juara umum.

"Komitmen pemberian reward untuk atlet yang berlaga di porprov juga sudah disiapkan sejak awal, sehingga nantinya reward diterimakan tepat waktu tanpa menunggu PAK. Ini adalah bentuk apresiasi kepada para atlet," tandasnya.

Sebab, menurut Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini, pemkot berkomitmen ingin meningkatkan SDM generasi penerus, khususnya dari kalangan MBR (masyarakat berpenghasilan rendah).

Mereka yang tidak memiliki biaya untuk kuliah, namun ingin terus melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Menurutnya, bisa memanfaatkan program beasiswa ini. Dengan begitu, semakin banyak anak-anak Surabaya dari kalangan MBR bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

"Salah satunya untuk memperbaiki kehidupan yang lebih baik adalah lewat pendidikan," ujar Khusnul.

Ia memaparkan, pada 2023 diproyeksikan penambahan anggaran pada pos kegiatan pelindungan, pengembangan, pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan. Jumlahnya sebesar Rp10,023 miliar, memperkuat budaya bersih desa atau sedekah bumi. Bagi dia, kegiatan tersebut tidak sekedar ritual kebudayaan.

"Namun bisa dimaknai sebagai bentuk gotong royong menjaga lingkungan," urainya. (roy)

Baca Juga: DPRD Surabaya: Masa Kadaluarsa Vaksin Polio Harus Diperhatikan

Editor : Ibrahim