Festival Inovasi Desa dan Kovablik 2022, Cara Cepat Wujudkan Replikasi Success Story Desa Mandiri

Reporter : -
Festival Inovasi Desa dan Kovablik 2022, Cara Cepat Wujudkan Replikasi Success Story Desa Mandiri
Gubernur Khofifah dalam rangkaian kegiatan Penganugerahan Top Inovasi Terpuji Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jatim 2022 di Alun-Alun Kireksogati Caruban, Kab. Madiun, Rabu (7/12).

Madiun, JatimUPdate.id, - Festival Inovasi Desa dan Kovablik 2022, Cara Cepat Wujudkan Replikasi Success Story Desa Mandiri. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan terus mengembangkan inovasi pelayanan publik di Jatim hingga ke pelosok desa. Hal ini guna menjawab harapan masyarakat terhadap pelayanan publik yang terus berkembang.

Untuk itu, Pemprov Jawa Timur menggelar Festival Inovasi Desa Tahun 2022 yang bertujuan agar tiap desa di Jatim bisa saling belajar dan bersinergi dari satu desa ke desa yang lain.

Baca Juga: Tinjau Pelaksanaan Pemilu di Surabaya dan Mojokerto, Adhy Karyono Alhamdulillah Semua Aman

Kegiatan yang dirangkai dengan Penganugerahan Top Inovasi Terpuji Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jatim 2022 ini dibuka secara langsung Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas bersama Gubernur Khofifah dan Bupati Madiun Ahmad Dawami di Alun-Alun Kireksogati Caruban, Kab. Madiun, Rabu (7/12).

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menjelaskan, festival ini menjadi inspirasi mewujudkan sekaligus cara cepat mereplikasi kisah sukses yang telah banyak dicapai oleh desa-desa yang ada di Jatim.

"Saya rasa festival ini adalah cara paling cepat bagi desa lain untuk mereplikasi succes story dari keberhasilan tiap desa di Jatim. Karena pada dasarnya untuk memulai dan membentuk desa mandiri dan sukses membutuhkan banyak ide atau inspirasi yang tidak mudah," ungkapnya.

Khofifah menambahkan, setiap desa dan perangkatnya terkadang memiliki banyak ide yang sering kali susah diimplementasikan. Karenanya, lewat Festival Inovasi Desa ini setiap desa bisa mereplikasi cara sukses membangun desa maju dan mandiri melalui cara-cara sederhana sehingga berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.

"Di tiap kunjungan kerja saya selalu menyempatkan untuk melihat dan menggali setiap potensi dari desa untuk bisa dikembangkan antara lain menjadi desa devisa," terangnya.

Baca Juga: Mendagri Tunjuk Sekprov Jadi Pelaksana Tugas Gubernur Jatim

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, pada Bulan Oktober yang lalu Jatim telah melakukan skema communal branding yang terbukti berhasil mengekspor perdana komoditas kopi ke Mesir dengan total 200 ton.

"Communal branding ini berhasil memasarkan hasil kopi petani dari tiga kabupaten di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo - Jember, Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam - Jombang, serta Desa Kare, Kecamatan Kare - Madiun. dengan total sebanyak 200 ton yang dikirim secara bertahap dengan nilai mencapai Rp 6,2 miliar," ujarnya.

"Komunal branding ini adalah format baru untuk menggali banyak potensi desa menjadi desa devisa agar ekspor dari Jawa Timur bisa tumbuh dan meningkat," imbuhnya.

Baca Juga: Beredar Kabar Gubernur Jatim Di-Plh

Khofifah mengaku bersyukur karena banyak inovasi lahir dari desa, dan terus tumbuh produktif mengantarkan Jawa Timur terbebas dari wilayah desa tertinggal. Hal ini, berdasarkan data dari SK Menteri PDT RI No. 80 Tahun 2022 tentang status kemajuan dan kemandirian desa tahun 2022 jumlah Desa Mandiri di Jatim sebesar 1.490 desa mandiri. Jumlah ini adalah jumlah desa mandiri tertinggi se Indonesia.

"Secara umum, Jatim memiliki jumlah desa paling banyak se-Indonesia yakni 8.576 desa. Dari jumlah tersebut, terdapat 2.326 desa berstatus Desa Berkembang, kemudian 3.906 desa berstatus Desa Maju, dan 1490 desa berstatus Desa Mandiri (tertinggi Nasional), atau dengan kata lain sebesar 23,88% Desa Mandiri Nasional berada di wilayah Jatim," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim terus berkomunikasi dengan Lembaga Pengembangan Ekspor Indonesia (LPEI). Nantinya, banyak produk dari Jatim untuk dimaksimalkan oleh desa desa produktif di Jatim bisa masuk Lembaga Pengembangan Ekspor Indonesia (LPEI). (yah)

Editor : Redaksi