Bidan Garda Terdepan Cegah Stunting Sejak Kehamilan

Reporter : -
Bidan Garda Terdepan Cegah Stunting Sejak Kehamilan
Gubernur Khofifah memberikan pengarahan dalam Program Edukasi 1.000 Bidan dan Intervensi Stunting bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, di Dyandra Convention Center Surabaya pada Sabtu (11/2).

Surabaya, JatimUPdate.id,- Bidan Garda Terdepan Cegah Stunting Sejak Kehamilan. Gubernur Khofifah memberikan pengarahan dalam Program Edukasi 1.000 Bidan dan Intervensi Stunting bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, di Dyandra Convention Center Surabaya pada Sabtu (11/2).

"Ada tugas besar yang harus kita tuntaskan. Ini tugas di antara kita semua. Harus terbangun sinergi yang sangat bagus antar berbagai pihak. Bidan berada di posisi yang tepat untuk mengemban peran ini," ujarnya. 

Baca Juga: Bondowoso Gelar Rembuk Stunting

Yang menjadi penting menurut orang nomor satu di Jatim ini, para bidan dapat memberi penyuluhan terkait pola asuh yang benar bagi para ibu. Apabila para ibu mengonsumsi nutrisi yang cukup dengan pola hidup sehat, serta anak diasuh dengan penuh kasih sayang serta gizi tercukupi, maka risiko stunting dapat dihindari atau bahkan dihilangkan. 

"Bidan ini peranannya sangat signifikan dalam penurunan angka stunting pada anak.  Bidan adalah garda terdepan, ujung tombak tenaga kesehatan. Merekalah yang selalu mendampingi  para ibu, baik semenjak awal kehamilan sampai sang anak mencapai usia lima tahun," katanya.

Baca Juga: Kades dan Camat di Lamongan Diberi Pemahaman oleh Anggota Komisi IX DPR RI Tentang ini

Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo pun menegaskan pentingnya peran bidan dalam penurunan stunting. Karena peran bidan dalam mendampingi dan memberikan penyuluhan pada ibu hamil, tingkat stunting di Jawa Timur saat ini  bisa turun di bawah 20%.

"Ada yang bilang bidan bukan segalanya, tapi tanpa  bidan  BKKBN bukan apa-apa. Jatim mengalami penurunan yang sangat signifikan, yaitu turun  4.2% menjadi 19,2% pada tahun 2022,  angka ini di bawah 20% dari sebelumnya. WHO mengamanahkan bahwa masimal angka stunting adalah  20%. Sebagai provinsi yang angka stuntingnya besar, tapi bisa turun di bawah 20%, saya rasa ini perkembangan besar," pujinya.

Baca Juga: Birukan Malang, Khofifah - AHY Teriak Demokrat Menang, Prabowo Presiden

Presiden Direktur Dexa Medika V Hery Sutanto pun mengatakan bahwa sinergi antara banyak pihak, terutama pemerintah dan swasta, akan sangat berpengaruh bagi tingkat edukasi serta literasi seputar stunting. Pihaknya optimis bahwa bersama Pemprov Jatim dan BKKBN, Dexa Medika akan dapat berkontribusi dalam kesehatan ibu hamil dan generasi mendatang. 

"Dukungan dan peran swasta juga diperlukan dalam upaya ini. Kita akan terus melanjutkan upaya-upaya penurunan stunting ini sesuai dengan arahan BKKBN dan Ibu Gubernur," pungkasnya. (Yah)

Editor : Redaksi