Catatan Mas AAS

Menikmati Surga Dunia Pagi Ini

Reporter : -
Menikmati Surga Dunia Pagi Ini
Warkop Giras

Me time. Pada hari Minggu. Melakukan apa? Olahraga pagi dengan berjalan-jalan santai keliling perumahan dan ujungnya berakhir di warkop langganan.

Enaknya di warkop langganan, makan minum sepuasnya tak lupa dengan _ngududnya_ tak selalu harus bayar tunai.

Baca Juga: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Besar Untuk di Kejar!

Gegara aku suka menulis. Dan tulisannya aku kasih gambar warkop lalu share di akun media sosial. Serta pemilik warkop, bartender, aku tag, senang lah mereka. Warkop nya jadi terkenal dan semakin laris saja.

Gara-gara  warkop nya di branding terus sama mas AAS, dengan tulisan-tulisan ringan sederhana yang malahan kata mereka para pembaca katanya suka. Dan yang penting owner nya warkop suka, itu saja yang penting buat saya. Biar urusan mangkal di sini aman-aman saja.

Mungkin satu manfaat menulis, salah satunya saat  andok di warkop ini, aku tak pusing mikirin urusan isi dompet! 

Menulis naratif beginian sudah kadung menjadi *kebiasaan* dimanapun saja saya berada. Hasil membaca di TKP secara langsung tentang apapun yang terjadi lalu didokumentasikan menjadi sebuah tulisan. Adalah sesuatu yang sudah menjadi  kebutuhan  bukan keinginan lagi.

Karena membaca adalah modal utama menulis. Sejak jaman kerajaan Aztec di Mexico hingga jaman modern jaman perang dingin antara Amerika-China-Rusia sekarang. Rumus menulis itu adalah: rajin baca, rajin baca, rajin baca, rajin baca, rajin baca, rajin riset, lalu rajin menulis!

Tidak mau menjalankan rumus di atas. Tak usah dilanjutkan kegiatan menulis nya.

Baca Juga: Ibu Bumi

Aktivitas membaca bisa apa saja: membaca buku, membaca peristiwa, membaca alam, membaca kehidupan, dan lain sebagainya.

Nah saat keluar dari rumah sedari waktu fajar tadi. Aku sudah melihat ke sekeliling perumahan. Lalu suasana yang sejuk mengitari perjalanan kedua kaki menginjak bumi. Benar-benar aku nikmati, saat telapak kaki menyentuh kerikil-kerikil di tanah.

Olahraga pagi sambil Ndelamak berjalan pagi tanpa alas kaki!

Dan semuanya secara pelan-pelan di tulis di dalam kepala. Terus setiap apa yang dilihat itu berkaitan dengan teori, konsep serta dalil apa dalam perbendaharaan ilmu di ingatan kepala.

Baca Juga: Menjadi Seorang kader Itu Pilihan Bung!

Dan saat sudah sampai di warung kopi si bartender sudah langsung tahu tugasnya tak harus aku pesan lagi. Segelas kopi plus dua batang rokok tak satu botol tanggung air mineral sudah diantarkan ke meja, kemudian seperti biasanya aku duduk di kursi lalu ambil gawai dari saku celana dan lanjut olahraga lainnya yaitu menggerakkan jemari untuk menari di atas gawai. Menulis tulisan ini!

Itulah me time di hari weekend bagiku. Anda kemana? Mancing, travelling, bertani, atau kemana? Cerita ya, di kolom komentar hehehe.

"Pagi adalah waktu terpenting karena bagaimana cara menghabiskan hari yang akan kita lakukan. Pagi telah memberikan tandanya."

AAS, 12 Februari 2023
Warkop Giras Langganan di Rungkut Surabaya

Editor : Redaksi