Waspada, Di Temukan 1.712 Penderita HIV/AIDS Di Nganjuk

Reporter : -
Waspada, Di Temukan 1.712 Penderita HIV/AIDS Di Nganjuk
Aris Koentadi, selaku Sekretaris KPA Kabupaten Nganjuk saat menjadi narasumber talkshow di RSAL FM, Senin (27/02/2023).

Nganjuk, JatimUPdate.id,- Waspada, Di Temukan 1.712 Penderita HIV/AIDS Di Nganjuk . Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Nganjuk semakin hari perkembangannya juga semakin meningkat. Hal tersebut dikatakan Aris Koentadi, selaku Sekretaris KPA Kabupaten Nganjuk saat menjadi narasumber talkshow di RSAL FM, Senin (27/02/2023).

Pihaknya menjelaskan awal ditemukannya penyakit HIV/AIDS ini dimulai sejak tahun 2002, dimana di awal tahun 2002 penderita yang ditemukan hanya satu orang kemudian semakin tahun semakin meningkat hingga data terakhir yang ditemukan sebanyak  1.712 penderita di tahun 2021.  

Baca Juga: Jelang Pemilu Kapolres Nganjuk Ajak Perguruan Silat Jaga Ketertiban dan Soliditas

“Dengan meningkatnya para penderita ini, KPA di Kabupaten Nganjuk menjadi kewalahan dan tidak bisa meng-cover semuanya. Namun demikian kami selalu berupaya untuk melakukan pendampingan kepada para penderita untuk tetap berobat. Selain itu kami juga menyosialisasikan kepada masyarakat  akan bahaya penyakit HIV/AIDS, kami selalu menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari kegiatan yang mengakibatkan HIV/AIDS ini muncul,” terang Aris.

Sementara itu,  Anang Junaidi selaku Pengelola Program KPA Kabupaten Nganjuk menjelaskan sejak ditahun 2007, KPA Kabupaten Nganjuk bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk telah bekerjasama untuk menyediakan layanan berbasis puskesmas yang artinya masyarakat umum sudah bisa memeriksakan dirinya ketika dia merasa beresiko untuk terkena HIV/AIDS.

Baca Juga: PC PMII Nganjuk Deklarasikan Penolakan Kampanye Hitam Demi Pemilu yang Sehat dan Adil

Anang menjelaskan adapun antisipasi kita kepada kelompok beresiko tinggi seperti WPS, WARIA, LSL, bahwa Dinas Kesehatan bersama fanding diglobalfan akan melakukan mobile visity. “Dimana mereka yang masih tergolong kelompok beresiko yang tingkat kesadarannya masih rendah akan di jemput kepada pihak layanan untuk diperiksa. Dan penjemputannya biasa dilakukan selama 2 atau 3 bulan sekali,” lanjutnya.

KPA melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga seperti LSM Bangun Nusantara mereka khusus intervensi di kelompok Waria dan LSL. Dan lembaga LSM Retelen yang melakukan intervensi pada kelompok WPS. Selain itu, KPA juga bekerjasama kepada penyuluh agama.

Baca Juga: Polres Nganjuk Gelar Bakti Sosial dan Pengobatan Gratis untuk Warga Tanjungrejo

“HIV/AIDS ini adalah pola perilaku dimana jika pola perilaku ini ada yang salah, maka kita mencoba untuk melibatkan orang-orang yang kompeten untuk pembentukan akhlak dan agama. Dan kita sudah bekerjasama dengan Kemenag Nganjuk selama 3 tahun dengan tujuan agar Kemenag bisa menyosialisasikan kepada mereka agar tidak melakukan pergaulan bebas,” jelas Anang.

Lebih lanjut, Aris mengungkapkan bahwa KPA Nganjuk mempunyai visi agar masyarakat Nganjuk sehat jasmani maupun rohani yaitu dengan menyosialisasikan HIV/AIDS kepada masyarakat terutama keluarga, karena kebanyakan penyakit tersebut terjadi di kalangan keluarga seperti informasi di media sosial yang tidak bermanfaat sehingga mengakibatkan anak bisa terjerumus di pergaulan bebas.  (Yah)

Editor : Redaksi