Mumpung Masih Ada Hujan Habis Panen Langsung Tanam Lagi

Reporter : -
Mumpung Masih Ada Hujan Habis Panen Langsung Tanam Lagi
Jokowi juga mengimbau seluruh petani di Indonesia untuk segera menanam padi kembali usai panen

Ngawi, JatimUpdate.id,- Mumpung Masih Ada Hujan Habis Panen Langsung Tanam Lagi. Jokowi juga mengimbau seluruh petani di Indonesia untuk segera menanam padi kembali usai panen. Apalagi, kata Jokowi, saat ini curah hujan masih mendukung.

“Saya mengajak kepada seluruh petani di tanah air, karena ini airnya masih ada, masih ada hujan, setelah dipanen, jangan diberi jeda. Langsung diolah lagi tanah, tanam lagi, karena ini airnya masih ada,” ujar Jokowi saat meninjau panen raya padi di Desa Kartoharjo, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu, 11 Maret 2023. 

Baca Juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Tumbangkan Pohon, Rusak Atap Puluhan Rumah, Dan 1 Gedung SD

Sementara itu, gubernur Khofifah yang turut hadir berkomitmen bersama jajarannya dan para petani untuk menjaga dan meningkatkan panen beras di provinsi setempat pada musim tanam sepanjang tahun 2023 guna mendukung ketahanan pangan nasional.

Pernyataan optimis tersebut disampaikan Gubernur Khofifah saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan panen raya padi di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Sabtu.

"Alhamdulilllah beberapa daerah di Jatim saat ini sudah memasuki masa panen raya. Dan Kabupaten Ngawi merupakan produsen gabah kering panen (GKP) terbesar kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Lamongan dengan produktivitas tertinggi se-Jawa Timur," kata Gubernur Khofifah.

Merujuk data Pemprov Jatim, selama 2022 produksi GKP Kabupaten Ngawi mencapai 785.037 ton dengan menghasilkan 453.296 ton beras. Dengan kondisi tersebut, pihaknya optimis bisa menjaga dan meningkatkan produktivitas beras di tahun 2023 lebih dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan data BPS, produksi padi dan beras di Jawa Timur merupakan tertinggi secara nasional sejak tahun 2020. Bahkan, BPS memprediksi Jawa Timur akan mengalami surplus beras sebesar 1,13 juta ton pada bulan Maret-April 2023.

"Dalam tiga tahun terakhir, Jatim menjadi lumbung pangan nasional dengan produksi beras tertinggi. Dengan melimpahnya stok beras di Jatim ini, Insya Allah akan bisa menjaga harga beras berkualitas di pasaran tetap stabil dan terjangkau," ujar Gubernur.

Selain menjaga dan meningkatkan produktivitas beras, Jawa Timur juga berkomitmen menjaga keseimbangan harga GKP dan beras di tingkat petani serta pasaran.

Berdasarkan Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok di Jatim (Siskaperbapo) harga beras medium saat ini berada di angka Rp9.604 per kilogram per tanggal 11 Maret 2023.

Baca Juga: Banjir Rob Di Probolinggo Segera Teratasi

Baca Juga : Jokowi Tinjau Panen Raya Padi Di Ngawi, Produktivitas Pertanian Di Indonesia Berbeda-beda (jatimupdate.id)

Meski demikian, Gubernur Khofifah juga mengimbau pada seluruh pihak untuk menjaga keseimbangan harga jual GKP dari petani agar tidak anjlok selama panen raya. Dengan begitu harga jual beras di pasaran tetap bisa terjangkau untuk masyarakat, sementara harga GKP tidak jatuh.

Sehingga petani tidak dirugikan dan masyarakat sebagai konsumen pun tetap bisa mendapat beras berkualitas dengan harga terjangkau.

"Untuk itu, kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak yang berada di dalam rantai industri beras. Mulai dari Bulog, Gapoktan, Asosiasi Penggilingan Padi, hingga distributor," imbuhnya.

Selain itu, produktivitas beras Jatim bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Jatim saja, tapi juga diandalkan untuk memenuhi kebutuhan 16 provinsi lain di Indonesia Timur. Hal inilah yang terus menerus dijaga oleh Gubernur Khofifah beserta jajarannya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Tanggulangi Dampak Kemarau Dengan Pengadaan Sumur Bor

Beragam upaya telah dilakukan mulai dari memberi edukasi kepada petani terkait pola tanam modern, penggunaan alat dan mesin pertanian modern, hingga menyediakan akses permodalan melalui program Kukesra (Kredit Usaha Kesejahteraan Rakyat).

Bersama puluhan petani, Gubernur Khofifah dan Presiden Jokowi juga berdialog dengan petani yang sedang memanen padi.

"Kami juga menerima aspirasi para petani terkait pupuk subsidi yang semula ada 9 jenis kini tinggal 2 jenis saja. Alhamdulillah, dalam kesempatan ini telah kami sampaikan kepada Pak Presiden. Insya Allah kami akan terus mengawal aspirasi dari para petani," katanya.

Dalam kesempatan itu, hasil produksi beras Kabupaten Ngawi mendapatkan apresiasi secara khusus dari Presiden Jokowi. Sebab, produksi Gabah Kering Panen (GKP) di Kabupaten Ngawi bisa mencapai 10,5 ton per hektare.

"Kemarin saya panen raya di Kebumen, hari ini di Kabupaten Ngawi. Memang ada perbedaan produksinya. Di sini, Kabupaten Ngawi, ada yang bisa 10,5 ton per hektare, ada juga yang 8 ton per hektare. Itu tergantung pada kesuburan tanah dan manajemen pertaniannya," kata Presiden Jokowi.(Yah)

Editor : Nasirudin