Catatan MAS AAS

Gusti Allah Ora Sare Percaya Itu!

Reporter : -
Gusti Allah Ora Sare Percaya Itu!
Mas AAS

Pukul 16:00 WIB. Saya harus berangkat ke Bangil Pasuruan. Karena jam 18:30 WIB saya harus bertemu mahasiswa saya.

Ngapain? Guyon maton parikeno. Akan saya ceritakan kepada mereka peristiwa yang begitu banyak yang saya alami selama seharian ini di UB Malang.

Baca Juga: Kampung Halaman

Mas Dodik Pranowo sedang bertemu saya di UB COFFEE siang ini. Ngapain? Saya undang untuk saya traktir ngopi!

"Kok, tumben mentraktir mas AAS? Biasanya ditraktir!" Memang benar itu. Tapi karena saya punya sedikit uang hasil jualan buku perdana saya Urip Iku Urup, laris manis terjual. Uangnya gantian saya pakai buat mentraktir beliau.

Hidup kan baiknya memang bergantian. Bergantian senang dan susah bersama.

Hampir satu jam kami berdua berbincang banyak hal. Utamanya tentang memuja keagungan Sang Khalik.

Telah menjadi kebiasaan saat kami bertemu. Obrolan nya ya seputar Sang Pemilik Hidup. Lainnya hampir tidak ada. Kalaupun ada sekadar sebuah studi kasus untuk meyakinkan diri kami masing-masing. Bahwa Tuhan itu baik, layaknya kebaikan Mbah-Mbah kami seperti: Mbah Kromo, Mbah Darmo, dan Mbah Tamam!

Kami saat berjumpa selalu kepo dan ngerasani bukan orang lain, atau manusia lain. Namun yang kami kepoin dan rasanin adalah kehadiran Zat Yang Maha Kaya tersebut saat tandang menyelesaikan semua urusan kami masing-masing.

Dan menyadari fenomena dan kejadian yang demikian. Topik dan pembicaraan itu terasa cepat berlalu. Meski sudah satu jam berjalan obrolannya.

Karena kami berdua sama-sama sebagai pendidik. Kami segera berpisah untuk bertemu kembali. Kami menuju kelas dan kampus masing-masing buat mengajar. Mas Dodik mengajar di FTP UB. Saya segera berangkat ke Bangil 5-10 menit lagi.

Usai pahatan pena ini saya gores di gawai.

Selain membicarakan perihal ZAT Yang Maha Rohman dan Rahim. Tema obrolan kami berdua adalah bagaimana berbakti kepada orang tua, istri, saudara, tidak cukup hanya jadi Kredo sebuah gerakan di ranah verbal semata!

Baca Juga: Buku Baru Warisan Baru

Namun itu harus menjadi darah dan sumsum motivasi kita hidup, bekerja dan juga berkarya. Tanpanya kami berdua nothing tidak akan jadi apa-apa!

Ini tidak sekadar berita, perintah dalam ajaran kitab, ajaran agama. Namun kami berdua meyakini, bahwa itu cara dan gaya hidup kita di alam marcopodo yang sejengkal dan sebentar ini!

Anda percaya hal itu. Kalau kami sih yesssss!

Buatlah orang tua, istri, keluarga, juga saudara, bak Raja dan Ratu dalam hidup kita pribadi.

Lalu tunggulah keajaiban apa yang bakalan Anda alami.

Demikian dan terima kasih.

Baca Juga: Hidup adalah Mengenai Menerima dan Memberi!

Saya harus segera bayar bill nya di UB COFFEE atas minuman dan camilan yang kami berdua makan tadi.

Lalu segera cuzzzz ke Kampus ITB Yadika Pasuruan.

Bersenang-senang dengan mahasiswa membahas mata kuliah ilmu kepemimpinan di dalam kelas.

Sekian.


AAS, 20 Maret 2023
UB Coffee Malang

Editor : Nasirudin