Gubernur Khofifah

Seni dan Religi Jadi Kekuatan Luar Biasa Dakwah Islam Di Pulau Jawa

Reporter : -
Seni dan Religi Jadi Kekuatan Luar Biasa Dakwah Islam Di Pulau Jawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa

Surabaya, JatimUPdate.id,- Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (7/4/2023) menyampaikan bahwa seni dan religi adalah dua hal yang saling bersambung. Dua hal tersebut, lanjutnya memiliki peranan yang penting dalam perjalanan dakwah Islam di Indonesia khususnya tanah Jawa.

"Saya ingin menyampaikan bagaimana seni dan Religi itu menjadi kekuatan yang luar biasa, antara seni dan religi itu nyekrup," katanya

Baca Juga: Tinjau Pelaksanaan Pemilu di Surabaya dan Mojokerto, Adhy Karyono Alhamdulillah Semua Aman

Ia menuturkan bahwa pada zaman awal masuknya Islam di tanah Jawa, salah seorang aulia, syeikh Makhdum Ibrahim menyebarkan agama Islam melalui dakwah dengan seni dengan menciptakan gamelan yang kala itu dikenal dengan Bonang.

"Banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa Sunan Bonang, Kenapa ada nama mbonang karena beliau yang menciptakan sendiri, gamelan yang biasa digunakan berdakwah sampai kemudian gamelan itu biasa disebut mbonang dan akhirnya melekat pada nama beliau, Sunan mBonang," tuturnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga menerangkan bahwa syair tombo ati yang sangat familiar di telinga masyarakat juga buah karya dari Sunan Bonang. Ia juga menyampaikan bahwa para Wali Songo berdakwah lewat seni yang kuat dengan nuansa religi.

"Nggak ada paksaan, tidak ada kekerasan di dalamnya karena seni yang dijadikan pintu masuk membangun rasa saling menghormati saling menghargai dan seterusnya," ucapnya.

Kemudian Gubernur Khofifah juga mengatakan bahwa seni dan religi memiliki kebersambungan. Salah satunya Gubernur Khofifah sampaikan bagaimana ia diminta Gus Dur Presiden keempat RI untuk bertemu Ki Manteb, salah seorang dalang populer di Indonesia, agar membawakan wayang dengan lakon Semar bangun kayangan.

Akan tetapi, lanjutnya, Ki Manteb mengatakan bahwa untuk menyuguhkan sebuah pagelaran wayang yang spektakuler debgan lakon seperti dipesan Gus Dur dibutuhkan ikhtiar spiritual yaitu lewat puasa selama 41 hari. Dan karena waktu yang hanya tinggal 39 hari maka Ki Manteb harus mengajak anak dan istrinya untuk ikut berpuasa.

Baca Juga: Mendagri Tunjuk Sekprov Jadi Pelaksana Tugas Gubernur Jatim

Dari kisah itu, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa ada unsur spiritual yang terus dibangun oleh para seniman untuk menghasilkan karya seni yang tidak hanya spektakuler tetapi juga memiliki ruh di dalamnya.

"Mereka tidak tahu Bagaimana proses untuk bisa mempersembahkan sebuah sajian tidak sekedar spektakuler tapi bisa memberikan ruh yang bisa dijiwai dari seluruh yang menyaksikan indahnya sebuah seni yang dipentaskan," jelasnya.

Penyerahan apresiasi dan tunjangan kehormatan yang bertepatan dengan bulan Ramadhan ini menurut Gubernur Khofifah adalah momen yang tepat untuk mengejawantahkan ajaran dari Sunan Drajat terkait empat hal. Yaitu wenehono tongkat marang wong kang wuto, wenehono mangan marang wong kang kaliren, wenehono payung marang wong kan kudanan, wenehono klambi marang wong kan kawudan.

"Bukankah itu yang sangat diajarkan pada kehidupan di bulan Ramadan Kesalehan sosial," terangnya.

Baca Juga: Beredar Kabar Gubernur Jatim Di-Plh

Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa makna dari empat hal yang diajarkan Sunan Drajat tidak hanya diartikan secara harfiah tetapi juga bagaimana memberikan perlindungan atau proteksi, ketenteraman dan ketenangan hidup. Termasuk makna memberikan penerangan yang dapat dilakukan oleh para seniman Jawa Timur.

Di akhir Gubernur Khofifah berpesan agar seluruh seniman di Jawa Timur terus berkarya menghasilkan karya seni luar biasa dan memelihara budaya yang ada.

"Teruslah berkarya untuk bangsa dan negara dan melestarikan cagar budaya melestarikan seni seni yang punya kearifan luar biasa," pungkasnya. (Yah)

Editor : Nasirudin