Koperasi SAE Pujon
Digitalisasi Tingkatkan Produksi Susu
Pujon, JatimUPdate.Id-Kesibukan di Tempat Penerimaan Susu (TPS) Koperasi SAE Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, makin terasa. Makin sore makin banyak orang datang. Mereka adalah peternak sapi anggota koperasi. Laki-laki perempuan, orang tua, remaja datang ke TPS Pos 10 membawa tabung tempat susu. Mereka menyetorkan air susu sapi yang dihasilkan hari itu. Proses transaksional di TPS tersebut tak berlangsung lama. Setiap orang butuh waktu sekitar lima menit untuk keperluan tersebut.
Pemandangan sore itu adalah pemandangan keseharian di Pos 10 Ngabab, Pujon. Sore itu, tampak lima orang petugas dengan sigap melayani anggota koperasi. Di papan pengumuman disebutkan peternak bisa menyetorkan susu, pagi dan sore.
Jadwal pagi--- dari pukul 05.00 hingga pukul 06.30--- tercatat 271 orang menyetorkan susu dengan jumlah sekitar 2.850 liter susu. Sementara sore hari---dari pukul15.15 sampai pukul 16.30--- tercatat 257 peternak menyetorkan susu dengan jumlah sekitar 2.100 liter.
Koperasi SAE Pujon menerima susu dari peternak sesuai standar yang ditetapkan industri pengolahan susu (IPS). Salah satunya memiliki cooling unit di TPS. Koperasi SAE Pujon bermitra dengan dua perusahaan IPS, masing-masing Nestle dan FFI.
“Kami mampu memenuhi standar IPS. Oleh karena itu, hampir 100 persen produksi susu segar kami dipasok ke IPS, yakni sekitar 75 persen dipasok ke Nestle dan sisanya disalurkan ke FFI,” ujar Ketua 1 Koperasi SAE Pujon, Harianto, beberapa waktu lalu.
Era Baru Koperasi
Koperasi SAE Pujon mulai masuk ke babak baru, yakni era digital ditandai dengan pemanfaatan timbangan digital dan didukung perangkat internet untuk penyimpanan data (cloud server).
Menurut Harianto, digitalisasi 34 TPS di Koperasi SAE Pujon, membawa angin segar untuk peningkatan kinerja koperasi sekaligus memotivasi peternak sapi perah meningkatkan produksi susu segar, selain kesejahteraan peternak.
Dikatakan, pemanfaatan timbangan digital dapat meningkatkan kepercayaan peternak sapi kepada koperasi. Timbangan digital dapat mengukur air susu secara akurat sehingga dapat meningkatkan pendapatan peternak sapi.
Pemanfaatan timbangan dan peralatan digital di TPS-TPS tersebut dimungkinkan setelah Koperasi SAE Pujon memperoleh bantuan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada Desember 2022. Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau & Bahan Penyegar, Direktorat Jenderal Industri Agro, Edy Sutopo, menyerahkan bantuan 30 set timbangan digital dan peralatan pendukung lainnya kepada pengurus Koperasi SAE Pujon, akhir tahun lalu.
“Alhamdulillah. Terima kasih atas bantuan Kemenperin kepada TPS-TPS Koperasi SAE Pujon. Saat ini, seluruh TPS sudah digital, meliputi 20 TPS dan digitalisasi di Kantor Pusat Koperasi SAE Pujon. Sisanya, pengembangan TPS digital menggunakan dana sendiri. Kami yakin digitalisasi TPS memberikan banyak manfaat,”ujar Harianto.
Dengan timbangan digital, sekarang TPS-TPS Koperasi SAE Pujon dapat mengukur berat susu lebih akurat, hingga bilangan 0,1 liter; 0,2 liter dan seterusnya. Akurasi dan transparansi tersebut menguntungkan peternak karena dapat meningkatkan pendapatan. Saat menggunakan timbangan manual, peternak berpotensi dirugikan mengingat timbangan manual hanya bisa membaca hingga berat 0,5 liter.
“Akurasi dan transparansi pelayanan di TPS dapat meningkatkan kepercayaan peternak kepada koperasi. Peternak pun makin termotivasi untuk meningkatkan produksi susunya. Ini berarti akan meningkatkan kesejahteraan peternak. Sebaliknya, koperasi juga dapat mengurangi “losses”. Dengan menggunakan internet, data penerimaan susu di TPS-TPS dapat langsung terkirim ke kantor pusat sehingga bisa mengurangi potensi kecurangan,” ujar Harianto. (Herry Sinamarat)
Editor : Redaksi