Koperasi SAE Pujon Jadi Proyek Percontohan Digitalisasi

Reporter : -
Koperasi SAE Pujon Jadi Proyek Percontohan Digitalisasi
Proyek Percontohan Digitalisasi/foto istimewa

Jakarta, JatimUPdate.id-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan melanjutkan program digitalisasi tempat penyetoran susu (TPS). Koperasi atau peternak sapi perah di Jawa Timur perlu melakukan transformasi digital untuk meningkatkan dan menjaga kualitas susu yang dihasilkannya.

“Kemenperin akan menjadikan Koperasi SAE Pujon sebagai proyek percontohan digitalisasi TPS di Jawa Timur dan nasional,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro, Kemenperin, Putu Juli Ardika, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dikatakan Putu, dengan bantuan Kemenperin, sekitar 30 TPS Koperasi SAE Pujon dapat memanfaatkan teknologi digital sehingga bisa meningkatkan kinerjanya. Teknologi digital dapat membantu koperasi dan anggotanya menimbang hasil produksinya lebih akurat. Manfaat lain, bisa membantu koperasi, peternak sapi perah dan industri pengolahan susu memiliki data base terkait supply dan demand secara real time

Kata Putu, dengan memoderenisasi TPS---dari sistem manual ke digital---Koperasi SAE Pujon dapat meningkatkan pasokan susu segar kepada mitranya industri pengolahan susu dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Tercatat kurang lebih 47 koperasi susu sapi perah di Jawa Timur yang telah menjalin kemitraan dengan sekurangnya lima perusahaan industri pengolahan susu. “Kami akan terus bergerak. Kami berharap industri dapat mengurangi secara bertahap impor susu segar. Guna mewujudkan kebijakan substitusi impor mencapai 35 persen pada akhir 2022. Oleh karena itu, kemitraan industri dan koperasi susu sapi perah akan terus digalakkan. Kemenperin akan melanjutkan program digitalisasi TPS dan perusahaan industri akan menyediakan pendamping untuk menjaga keberlanjutan pasokan susu ke industri,” ujar Putu.

Tahun 2022, kebutuhan bahan baku susu untuk industri pengolahan susu nasional tercatat 3,95 juta ton (setara susu segar). Dari jumlah tersebut, baru 20 persen pasokan dari dalam negeri.

Untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor, pemerintah telah meningkatkan rasio penggunaan susu segar dari peternak dalam negeri. Jawa Timur dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan kontribusinya sebagai pemasok susu segar memenuhi kebutuhan industri nasional.

Putu menambahkan, Koperasi SAE Pujon layak menjadi proyek percontohan digitalisasi PTS karena memiliki dampak positif terhadap perekonomian masyarakat luas, khususnya peternak sapi perah. Pujon dikenal sebagai daerah peternakan sapi perah yang turun menurun, bahkan sudah sampai tiga generasi dan memiliki budaya ternak yang baik dan “mindset” positif untuk terus berkembang. (Hes)

Editor : Redaksi