Aliansi Perguruan Tinggi Tuban Deklarasikan Kampus Anti Radikalisme Dan Terorisme

Reporter : -
Aliansi Perguruan Tinggi Tuban Deklarasikan Kampus Anti Radikalisme Dan Terorisme
deklarsai kampus anti radikalisme dan terorisme di Kota Tuban, kamis (25/5/2023)

Tuban, JatimUPdate.id,- Virus radikalisme dan terorisme di sinyalir telah memasuki perguruan tinggi dikota-kota besar Indonesia, untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme dan terorisme di Kota Tuban mahasiswa dan akademisi mendeklarsai kampus anti radikalisme dan terorisme

Kapolres Tuban AKBP Suryono mengapresiasi upaya kalangan akademisi dan mahasiswa dari 8 perguruan tinggi yang ada di Kabupaten tuban dalam mencegah berkembangnya paham radikalisme dan terorisme.

Baca Juga: Impor Di Stop Petani Jagung Tuban Masuki Masa Panen Raya

“IIKNU Tuban termasuk salah satu di Indonesia yang sudah melaksanakan kegiatan pencegahan intoleran, radikalisme dan terorisme,” ucap AKBP Suryono, Kamis (25/5/2023).

Kegiatan deklarasi diawali dengan seminar di aula institute ilmu kesehatan NU (IIKNU) Tuban dengan narasumber Kapolres Tuban, juga menghadirkan pemateri Ali Fauzi mantan napi teroris bom Bali dan Gus Riza Shalahuddin Habibi selaku tokoh agama serta Rektor Unirow Tuban Prof. Supiana Dian Nurtjahyani.

Kapolres Tuban juga menambahkan, seminar yang digelar ini dapat menjadi titik tangkal anak bangsa serta bahu membahu untuk mencegah berkembangnya radikalisme dan terorisme di Indonesia khususnya di Kabupaten Tuban.

“Dari pantauan Polres Tuban hingga saat ini belum ada, sehingga kita cegah dan tangkal dari awal. Kalau ada kita pangkas, sehingga Tuban bebas dari itu,” ujar Akbp Suryono.

Ia berharap, dari kegiatan ini tidak ada intoleran, radikalisme dan terorisme di Kabupaten Tuban.
Sementara itu, Rektor IIKNU Tuban, Miftahul Munir menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilatarbelakangi kekhawatiran dirinya dan beberapa pimpinan kampus di Tuban terhadap maraknya pengaruh radikalisme yang masuk di kampus kota-kota besar.

“Itu juga sebagaimana instruksi dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Makarim, apalagi sebentar lagi kita punya gawe besar yaitu Pemilu serentak 2024,” tutur Miftahul Munir.

Baca Juga: Emil: Perguruan Tinggi Jadi Pendorong Kemajuan Ekonomi Syariah di Jatim

Maka dari itu, pihaknya bersama kampus yang ada di Tuban berharap jangan sampai Pemilu dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan Presiden Joko Widodo untuk menggiring opini bahwa mereka yang paling benar.

“Sehingga kita pimpinan kampus di Tuban sepakat menghadap Kapolres untuk menyelenggarakan kegiatan ini,”tambah Munir.

Ia menambahkan, munculnya deklarasi kampus anti radikalisme juga sebagai bentuk “virus” yang kemudian disebarluaskan kepada rekan-rekan mereka di kampus.

“Harapannya jangan sampai di Tuban muncul benih-benih radikalisme dan terorisme, itu harus dipangkas khususnya di lingkungan kaum intelek atau mahasiswa,” harap Munir.

Baca Juga: Warga Tuban Antusias Sambut AHY, Doakan Demokrat Menang Pemilu 2024

Menurutnya, mahasiswa memiliki daya analisis yang bagus, sehingga “virus” deklarasi ini harus ditanamkan.

Sebab di Kabupaten Tuban memiliki potensi disusupi radikalisme dan terorisme. Apalagi adanya perusahaan-perusahaan besar di Tuban yang didatangi orang-orang dari luar Tuban.
Tak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan klinik sebagai tempat menangani apabila ditemukan mahasiswa atau masyarakat umum yang terpapar radikalisme, di sana sudah ada alat untuk mendeteksi seseorang terpapar radikalisme atau terorisme.

“Kampus kami ada psikolog dan ahli jiwa. Jika ke depan perkembangannya memang diperlukan, maka kami bersama Polres Tuban, Kodim dan Pemkab Tuban harus duduk bersama menanganinya. Itu kewajiban kita,” tutup Munir.(Yah)

Editor : Yuris P Hidayat