Oleh Rosikotul Marfuah*

Strukturalisme dalam Novel Kontrak Untuk RI 2 Karya Tri Budhi Sastrio

Reporter : -
Strukturalisme dalam Novel Kontrak Untuk RI 2 Karya Tri Budhi Sastrio
Ilustrasi

Berbicara tentang sastra tentu bukan suatu hal yang asing lagi bagi kita. Sebab, banyak karya sastra justru lahir dari kehidupan sosial di masyarakat. Ada banyak hal yang meliputi karya sastra diantaranya yaitu, cerpen, novel, puisi, roman, dan hikayat. Setiap karya sastra tentu memiliki keindahan dan keunikan yang berbeda-beda. Diantaranya yaitu novel.

Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang menawarkan pesan moral yang berhubungan dengan sifat-sifat kemanusiaan. Novel juga merupakan salah satu bentuk karya sastra yang akhir-akhir ini sangat popular dikalangan masyarakat Indonesia.

Hal tersebut telah dibuktikan oleh salah seorang dosen S2 Universitas Dr. Soetomo Surabaya di prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang bernama Tri Budhi Sastrio. Beliau telah berhasil benerbitkan novel yang berjudul Kontrak Untuk RI2 yang saat ini tentu sudah bisa kita jumpai dan nikmati di perpustakaan nasional secara gratis.

Novel Kontrak Untuk RI2 merupakan salah satu bentuk novel yang mampu  membawa pembaca ikut hanyut di dalamnya. Novel Kontrak Untuk RI2 ini menceritakan tetang seorang pembunuh bayaran yang tampan dan hebat serta berpendidikan tinggi dengan gelar doktor bekerja sama dengan salah seorang gadis cina yang cantik jelita, cerdas dan hampir menguasai semua data dan berita mutakhir.

Mereka berdua dipasangkan untuk melaksanakan kontrak menghabisi seorang wakil persiden dan tentunya dengan berbagai likaliku perjalanan yang lebih seru lagi di dalamnya. Sebagai penikmat karya sastra kita tentunya tak hanya sekedar membaca tanpa menikmatinya.

Sebab, hal tersebut tentu dinggap sangat sia-sia bukan? Untuk itulah dalam konteks ini, kita akan membahas strukturalisme yang terdapat dalam novel Kontrak Untuk RI2.

Struturalisme sendiri merupakan salah satu bentuk pendekatan dalam karya sastra yang memandang karya sastra sebagai suatu struktur yang terdiri atas beberapa unsur yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lain yang memiliki makna. Teori strukturalisme mencakup beberapa hal diantaranya yaitu unsur instrinsik.

Dalam unsur instrinsik terdapat, plot, tokoh, latar, bahasa, dan moral. Adapun penjabarannya yaitu sebagai berikut:

1. Plot/alur
Plot merupakan rangkaian peristiwa yang dijalin dengan seksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan, kearah klimaks dan penyelesaian. Dalam novel ini, plot atau biasa disebut alur cerita tergambar melalui kutipan berikut ini. 

“… Uda
ra sejuk kamar yang luas itu menghilangkan sama sekali seleranya untuk mandi apalagi ada banyak hal yang masih harus dikerjakan dan dikhawatirkan. Bahkan untuk makan malam pun dia kurang berselera sekarang ini. Kontrak membunuh RI-1 jelas bukan kontrak yang bisa dibuat main-main. Si pemberi kontrak memang telah menyediakan dana yang boleh dibilang tak terbatas begitu juga dengan dukungan lainnya tetapi initidak berarti bahwa intekijennya, mengetahui rencananya ini. …Jika kontrak ini telah mereka cium gelagatnya, bukan mustahil sekarang ini aku sedang dilacak oleh banyak orang. Aku harus lebih hati-hati….” (Sastrio, 2019:89)

Dalam kutipan ini menunjukkan bahwa cerita ini memiliki alur campuran atau biasa disebut alur maju dan mundur.

2. Tokoh
Tokoh merupakan individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita (Sudjiman, dalam Siswasih, dkk, 2007: 20).

Dalam hal ini tokoh  yang terdapat dalam novel Kontrak Untuk RI2 yaitu : Aji Santika, Hui Ping, Sri, Supir Taksi, Pipit, RI 1 dan RI 2. Dalam novel ini, ada tiga jenis penokohan yaitu tokoh antagonis yang di perankan oleh Hui Ping, Aji Santika, dan Agen Rahasia sang pengirim perintah. Sedangkan tokoh protagonis diwakili oleh Sri, Pipit, Ibu Pipit, RI 1 dan RI 2 yang merupakan tokoh utama dari cerita tersebut. Dan Supir Taksi yang merupakan tokoh pendukung atau pembantu dalam novel tersebut.

3. Latar
Latar merupakan gambaran situasi mengenai peristiwa yang terjadi dalam  cerita. Adapun latar dalam novel Kontrak Untuk RI2 karya Tri Budhi Sastrio, terdapat dalam kutipan berikut ini:

“Tepat jam 18.00 taksi yang mereka tumpangi sampai di depan kawasan apartemen Paragon. Penerbangan kelas satu dengan pesawat Garuda memang sedikit lebih nyaman……” (Sastrio, 2019: 69)

Latar yang terdapat dalam kutipan di atas merupakan latar waktu dan juga latar tempat. Latar waktu terletak pada kata “jam 18.00” sedangkan latar tempat terletak pada kata “…di depan Kawasan apartemen”.

4. Bahasa
Bahasa merupakan salah untur penting dalam sebuah karya sastra. Bahasa digunakan sebagai jembatan bagi penulis untuk berkomunikasi dengan pembaca. Untuk itu setiap sastrawan harus menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami tentunya oleh pembaca. Dalam novel Kontrak Untuk RI2 karya Tri Budhi Sastrio ini, bahasa yang digunakan merupakan bahasa sehari-hari yang sangat lugas dan mudah di pahami oleh berbagai kalangan baik masyarakat awam maupun dari akademisi. Hal tersebut dibuktikan dengan kutipan berikut ini:

“Tidak lama lagi
kerjaan bisnisnya pasti akan mengepakkan sayapnya jauh lebih lebar dan terbang lebih tinggi, jika sahabat karibnya, yang sekarang sedang asyik menikmati daun muda di kapal pesiarnya, benar-benar terpilih menjadi RI – 2. (Sastrio, 2019: 54)

5. Moral
Moral berasal dari bahasa latin yaitu moralitas adalah istilah manusia menyebut kemanusiaan atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Dalam novel Kontrak Untuk RI 2 ini Moral ditunjukkan oleh kutipan berikut ini:

“Setengah jam dari
sekarang dia harus melaporkan secara rinci di depan rapat gabungan sejumlah kemajuan yang berhasil dicapai oleh departemennya dalam melacak dan melokalisir orang yang dianggap sedang mempersiapkan kontrak untuk membunuh calon RI 1 dan RI 2.” (Sastrio, 2019: 139)

Hal tersebut menunjukkan tentang sebuah usaha dalam menguak kejahatan. Bahwa sepandai apapun kita menyembunyikan sebuah kejahatan maka hal tersebut pasti akan tertangkap juga.

*Mahasiswa S2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dr. Soetomo Surabaya

Editor : Ibrahim