Miris, Makam Pahlawan WR Supratman Masih Berdekatan dengan Tempat Pembuangan Sampah

Reporter : -
Miris, Makam Pahlawan WR Supratman Masih Berdekatan dengan Tempat Pembuangan Sampah
TPS Rangkah di Jalan Kenjeran Surabaya, dekat Makam Pahlawan WR Supratman

Surabaya, JatimUpdate.id - Tempat pembuangan sampah (TPS) di Jl Kenjeran Rangkah Surabaya, kembali mendapatkan sorotan DPRD Surabaya dan stakeholder lain. Sebab, TPS itu berdekatan dengan Makam Pahlawan Nasional pencipta lagu Indonesia Raya WR Supratman.

Baktiono Ketua C DPRD Surabaya mengaku, pihaknya sering mengingatkan dinas lingkungan hidup (DLH) agar TPS rapi, bersih, tertib. Termasuk gerobak dan mobil compactor pengangkut sampah ke TPA.

Ia mengimbau, TPS Rangkah setelah pukul 06.00 WIB, jangan ada lagi aktivitas sibuk. pada jam itu semua pengangkutan sampah harus tuntas. Begitupula RT RW di wilayah Kecamatan Tambaksari, Simokerto diimbau membuang sampah ke TPS pada malam hari.



"Sehingga tidak mengganggu pemakai jalan," kata Baktiono kepada Jatimupdate.id, Minggu (9/7).

Sebab, tambahnya, gerobak yang membuang sampah, ada juga menyebrang jalan. Sehingga menimbulkan kemacetan, karena belum bisa masuk TPS.

"Macetnya itu lumayan panjang," tukas legislator senior PDIP ini.

Karenanya, ia menekankan DLH melakukan pengawasan, agar pembuangan sampah ke TPS tetap tertib. Setelah pukul 06.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB, tidak tercecer lagi gerobak dan tong sampah, di sepanjang jalan tersebut.

"Jadi nampak bersih, rapi seolah-olah tidak ada kegiatan proses sampah," ujar Baktiono.

Klaim Sudah Tertib

Kepala DLH Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, TPS Rangkah yang dulunya krodit saat ini sudah tertib, bersih dan tidak menggangu jalan. Namun untuk memindahkannya perlu sosialisasi.

Sebab, menurutnya sangat susah mendapatkan tempat baru di wilayah Rangkah dan sekitarnya. Hanya saja pihaknya berupaya, TPS itu tidak mengganggu tempat sekitar.

"Artinya jadwal pengangkutan sampah harus tepat dari TPS ke TPA," tegas Hebi.

Baca Juga: Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kotamobagu Studi Tiru ke Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Perak



Kemudian, angkutan gerobak dari rumah tangga ke TPS sudah diatur, tidak terjadwal pagi semua. Tapi per jam, 
sehingga tidak ada penumpukan sampah terlalu lama.

"Jadi sekarang itu yang kita lakukan, kalau mau dipindah kemana?" ketus Hebi.

Fraksi PKS Minta Dipindah

Kendati sudah dilakukan penertiban, Ketua Fraksi PKS, sekaligus anggota Komisi D, Cahyo Siswo Utomo, mendorong DLH agar TPS Rangkah dipindah, karena kurang elok bila berdekatan dengan makam pahlawan.

Apalagi, urai dia, Surabaya merupakan kota Pahlawan, dan sangat tidak relevan bila ada peziarah, utamanya dari luar daerah mencium bau sampah saat khusu' berdoa di makam WR Supratman.

"Kesannya kita kurang menghormati pahlawan," paparnya

Cahyo menekankan, bila belum menemukan tempat TPS baru, DLH harus melakukan analisa terhadap kehadiran peziarah, atau event sifatnya nasional yang digelar di tempat tersebut.

Baca Juga: Wali Kota Eri Ngantor Di Kelurahan, DPRD: Harus Solutif Meyeluruh



Misalnya peringatan hari pahlawan dan sebagainya. Kemudian, DLH melakukan penyemprotan untuk menghilangkan bau sampah.

Tetapi ia menegaskan, DLH harus mencari alternatif pengganti tempat pembuangan sampah. Sehingga cagar budaya tersebut benar-benar steril.

"Esensinya bagaimana kita tetap menghargai, menghormati jasa para pahlawan, dengan menjaga kebersihan, kemudian dengan menjaga polusi," sergah Cahyo.

Dipindah Kemana?

Terhadap seruan itu, Hebi belum bisa memastikan TPS itu akan dipindah. Walau jaraknya sekitar 10 meter.

"Mau dipindah kemana?" ujar Hebi

Hanya saja, pihaknya meminimalisir, dengan melakukan penyemprotan agar bau sampah tidak mengganggu peziarah.

Hebi mengaku, pihaknya punya semprotan anti bau, dan penyemprotan dilakukan sore sampai malam hari.

"Kalau masih bau koordinasi dengan dinas lingkungan hidup," tegas Hebi.

Kendati begitu, Baktiono menyarankan,  bila DLH menemukan tempat lain. TPS itu hendaknya segera dipindah, agar jalan Kenjeran sebelah makam WR Supratman nampak bersih dan tertib.

Namun, bila tempat itu belum ada. Sekali lagi ia meminta aktivitas sampah dilakukan malam hari. Setelah selesai ditutup, biar bersih dan rapi. Seolah disitu tidak ada tempat pembuangan sampah sementara.

"Kemudian disemprot agar tidak menimbulkan bau, dan jalan protokol itu nampak indah berseri, terangnya.

Foto Udara

Menurut Dan Kompi C Resimen Yudha Putra Kodim 0832, Kiki Kurniawan, mencari tempat TPS baru tidaklah sulit, pemkot  langsung berkoordinasi dengan elemen masyarakat.

Kemudian, pemkot melakukan foto udara, dari hasil foto udara tersebut, menurutnya bisa melihat tempat yang bisa digunakan menjadi pengganti TPS.

"Saya kira mudah sekali bagi pemerintah kota," ungkap Kiki

Ia mengaku, sebagai warga Surabaya, turut prihatin melihat kondisi makam WR Supratman yang hampir berdampingan dengan TPS. Walau terpisahkan dengan sungai.

"Tetapi secara estetika kurang pas," sergahnya.

Maka, ia mendorong pemkot mencarikan solusinya, sehingga lebih steril. Sebab, makam WR Supratman banyak dikunjungi wisatawan asing maupun domestik. Dengan demikian, akan menimbulkan kesan, jasa pahlawan benar-benar dihargai oleh bangsa ini.

Kiki menjelaskan, bila TPS dipindah, tempat tersebut bisa dibangun Galeri atau Museum. Menceritakan nilai-nilai sejarah para pahlawan di Surabaya, khususnya WR Supratman.

"Disitu, nantinya juga bisa menjual souvenir para pahlawan," ujarnya.

Dibangun 2010

Baktiono menjabarkan, TPS rangkah dibangun tahun 2010, dalam sejarahnya pada zaman Belanda sampai Orde Lama, tempat tersebut merupakan pasar Tambakrejo. Setelah pembangunan pasar selesai, lokasu itu dijadikan tempat mobil  PMK (pemadam kebakaran).

Kemudian di ujung barat (pertigaan), lanjut Baktiono, sejak Orde Baru ditempati pompa bensin, dan disebelah PMK digunakan untuk TPS.

"TPS itu, dimulai (dibangun) kurang lebih nya tahun 2010 ya, sebelumnya adalah tempat pengepul sampah, akhirnya bisa ditertibkan dan bisa dimanfaatkan untuk TPS," urai Baktiono.

Baktiono memaparkan, pertimbangan membangun TPS di dekat Makam WR Supratman, karena tidak ada lahan lain disekitar tempat itu. Begitu juga di wilayah Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Kapas Madya Baru, Kelurahan Rangka, belum juga menemukan tempat TPS baru.

"Disitu kan tempatnya di tengah, kalau di Kelurahan Kapas Madya Baru sama sekali tidak ada ruang kosong."

Pun juga asetnya pemerintah di Kelurahan Rangkah, juga tidak ada lahan, apalagi di Kecamatan Simokerto, Kelurahan Tambakrejo. Malah semua padat, dan  dekat Rumah Sakit Dr. Soewandhi

"Itu juga malah tidak mungkin," demikian Baktiono. (roy)

Editor : Ibrahim