Pemkot Surabaya Kebut Rutilahu, DPRD: Tukangnya Harus Profesional

Reporter : -
Pemkot Surabaya Kebut Rutilahu, DPRD: Tukangnya Harus Profesional
Baktiono, dok JatimUpdate.id

Surabaya,JatimUpdate.id - Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Baktiono menekankan,  pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu), hendaknya menggunakan tukang profesional dan berpengalaman.

Menurutnya tukang profesional dan berpengalaman itu, bisa direktur dari kelompok masyarakat.

Baca Juga: Eri Cahyadi Hingga Bayu Airlangga Masuk Bursa Cawali Kota Surabaya Versi ARCI

Tukang profesional tersebut, beber Baktiono nantinya dibantu satuan tugas dan pembantu tukang yang disiapkan oleh pemkot dalam melaksanakan Rutilahu.

"Walikota Eri Cahyadi memberikan kesempatan kepada kelompok masyarakat bisa mengerjakan Rutilahu, dibantu satuan tugas merekrut tukang-tukang berpengalaman atau profesional dan pembantu tukang yang sudah disiapkan," kata Baktiono, Selasa (29/8).

Namun, Baktiono menambahkan, bila tukang profesional itu masih kurang. Ia mengimbau merekrut kembali tukang  yang ber KTP Surabaya untuk mempercepat pembangunan Rutilahu.

"Walaupun usianya sudah lanjut, tapi dia produktif rekrut saja," imbau Baktiono.

Legislator PDI-Perjuangan tersebut menjabarkan, program Rutilahu itu sudah disepakati bersama, antara pemkot dengan DPRD Surabaya.

Baca Juga: Guyon Maton Parikeno Wayah Sore

Maka dari itu, program ini diharapkan rumah warga menjadi layak huni, tidak kumuh dan terhindar dari penyakit.

Sebab, dari sudut pandang Baktiono bila rumah warga itu sehat, ventilasinya bagus. Penyaki tersebut juga akan berkurang.

"Walau sebenarnya pemkot sudah memberi fasilitas kesehatan gratis cukup menunjukkan KK atau KTP Surabaya." demikian Baktiono.

Baca Juga: Komisi A Minta Desentralisasi Layanan Masyarakat Tidak Fokus di Suatu Tempat 

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan, pada tahun 2023 program Rutilahu menyasar 2.700 unit rumah.

Sedangkan data hingga bulan Juni 2023, realisasi program ini sudah mencapai 1.200 unit atau sekitar 45 persen.

"Per Juli 2023, selesai 1200 unit atau sekitar 45 persen. Sedangkan yang sudah terkontrak dan proses pengerjaan per Juli 2023, sebanyak 2.200 unit atau 82 persen," kata Irvan Wahyudrajad, Kamis (24/8). (roy)

Editor : Ibrahim