Pemkab Lamongan Hadirkan Ombak Si Petra untuk Solusi Kelangkaan Dan Tingginya Harga Pupuk

Reporter : -
Pemkab Lamongan Hadirkan Ombak Si Petra untuk Solusi Kelangkaan Dan Tingginya Harga Pupuk
Keterangan Foto: Proses Olahan Limbah untuk Usaha Ternak dan Asuransi Sapi Peternak Sejahtera (Ombak Si Petra) dari tinja sapi. (ZR)

LAMONGAN, JatimUPdate.id, - Inovasi Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam program Olahan Limbah untuk Usaha Ternak dan Asuransi Sapi Peternak Sejahtera (Ombak Si Petra) mampu menjadi subtitusi bagi para petani dalam menyelesaikan permasalahan kelangkaan atau tingginya harga pupuk. 

Program yang diinisiasi oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan sejak 3 tahun lalu ini, juga mampu masuk sebagai 45 inovasi Kovablik Jawa Timur.  

Baca Juga: Majelis Daerah KAHMI Lamongan Gelar Halal Bihalal dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Graha KAHMI

Sekertaris Daerah Kabupaten Lamongan, Moh. Nalikan, mengatakan, kombinasi dua sektor antara pertanian dan peternakan tersebut, menjadi salah satu jawaban untuk meningkatkan kesejahteraan bagi petani dan peternak di Kabupaten Lamongan. 

Ombak Si Petra ini dapat memberikan kebermanfaatan, dari kotoran ternak dapat di buat pupuk, hasil pertanian atau sampah pertaniannya bisa dijadikan pakan ternak. Kalau masyarakat bisa kombinasikan ini akan mengurangi dan mengatasi permasalahan pupuk. "Karena pemerintah pusat mengurangi adanya subsidi pupuk,” ungkap Nalikan.

Sementara, saat ini kondisi unsur bahan organik tanah di Kabupaten Lamongan berada di bawah angka 30% atau dalam kondisi yang mengkhawatirkan. 

Sehingga diperlua adanya pengembalian kesuburan tanah atau konservasi lahan melalui peningkatan kadar kesuburan tahan dengan pemberian pupuk organik. Melalui inovasi yang dikembangkan DPKH Lamongan Nalikan berharap, pertanian dan peternakan menjadi pekerjaan yang menyenangkan dan mudah. 

“Hasil panen tahun ini luar biasa, baik tembakau dan padi, ini harus kita jadikan rujuk bagamana kita pertahankan hasilnya, bagaimana bertani dengan murah dan mudah, salah satunya dengan mengkombinasikan peternakan dan pertanian," paparnya.

Sehingga inovasi itu sangat diperlukan agar memberikan hal positif bagi generasi muda saat ini, para pemuda menjadi suka bertani, ada gerakan perubahan mindset beternak dan bertani itu bukan hal yang hanya untuk orang tua tapi para generasi muda saat ini bisa.

Baca Juga: Pengelolaan Showroom Produk Unggulan Lamongan Beralih Tangan Ke LCH

Untuk meningkatkan hasil produksi pupuk organik, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mohammad Wahyudi mengungkapkan, saat ini telah ada 29 kelompok penerima bantuan sarpras pengolahan pupuk organik yang tersebar di Kecamatan Laren (1), Sukodadi (1), Solokuro (1), Paciran (1), Mantup (6), Modo (1), Sugio (1), Tikung (3), Sambeng (5), Kedungpring (1), Maduran (1), Bluluk (1), Brondong (1), Kembangbahu (2), dan Ngimbang (2).

Satu hektar lahan pertanian ini kurang lebih membutuhkan pupuk kotoran sapi sekitar 1 ton. Namun saat ini pupuk organik yang kita hasilkan secara keseluruhan baru 150.000 ton yang dikembalikan ketanah, sementara kita membutuhkannya sekitar 600.000 ton pupuk.

"Kita terus berupaya sosialisasikan, optimalisasi kelompok-kelompok dengan coba kita koordinasikan dengan para camat, kita juga salurkan bantuan pengolahan seperti crusher, gerobak, mesin jahit karung, tandon air, roda tiga, mesin pengayak pupuk, dan lainnya” ucapnya.

Kehadiran Ombak Si Petra diharapkan dapat membawa kebermanfaatan untuk keikutsertaan para peternak dalam mengasuransikan ternaknya maupun dirinya melalui kemudahan hasil jual pupuk. 

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Lamongan Terus Majukan Ketahanan Pangan Melalui Sinergi dengan Akademisi

“Pupuknya dijual, hasil jualan ini untuk asuransi ternaknya, termasuk juga orangnya," ungkapnya.

Saat ini sudah ada 83 ekor sapi yang diasuransikan milik sebanyak 53. Program ini untuk kesejahteraan peternak, jadi, ketika sapinya mati akan mendapatkan ganti Rp 10 juta, dengan premi yang harus dibayar adalah Rp 40.000 per tahun.

Sedangkan, untuk meningkatkan minat beternak masyarakat, DPKH Lamongan memberikan penghargaan untuk para peternak Lamongan yang telah membudidayakan sapi, kambing, dan domba, dengan kategori sapi indukan, calon indukan, sapi bagian blue, kambing ekstrim atau unik, serta domba ekstrem.(ZR)

Editor : Nasirudin