Produksi Gabah Terus Meningkat, Lamongan Masuk 10 Besar Peduli Ketahanan Pangan Award 2023

Reporter : -
Produksi Gabah Terus Meningkat, Lamongan Masuk 10 Besar Peduli Ketahanan Pangan Award 2023
Tim verifikasi lapangan, di ruang Command Center Pemkab lantai 3, Senin (23/10/2023).

Keterangan Foto :1,2-

LAMONGAN, JatimUPdate.id, - Kabupaten Lamongan dikenal penghasil padi terbesar kedua setelah banyuwangi. Sejauh ini produksi gabah di Lamongan terus meningkat.

Baca Juga: Wantanas : Program Ketahanan Pangan Desa diperkuat dengan Kolaborasi Berbasis Pentahelix

Sangatlah wajar jika Lamongan masuk nominasi 10 besar dalam ajang penghargaan peduli ketahanan pangan 2023.


Penghargaan yang digelar tingkat Provinsi Jawa Timur ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober lalu itu telah menominasikan Lamongan diurutan ke 10.

"Kami telah menetapkan bahwa sektor pertanian menjadi potensi unggulan," kata Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi saat menerima tim verifikasi lapangan, di ruang Command Center Pemkab lantai 3, Senin (23/10/2023).

Itu karena hasil yang diberikan cukup untuk menjamin ketahanan pangan dan menjamin kesejahteraan masyarakat Lamongan yang mayoritas berstatus petani.

Diungkapkan, ketahanan pangan merupakan salah satu potensi unggulan Lamongan. Karena sebelumnya sudah dinobatkan sebagai lumbung pangan nasional, dengan produksi padi sebesar 1.211.821 ton.

Produksi pertanian memiliki kontribusi besar akan nilai pertumbuhan ekonomi Lamongan. Dan berdasarkan data 32,84% bidang pertanian sebagai penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

"Nilai pertumbuhan ekonomi Lamongan berada pada angka 5,56% di tahun 2022. Salah satunya kontribusi dari sektor pertanian," ungkapnya.

Baca Juga: Perebutan Kursi Bupati Lamongan: Antara Petahana dan Pendatang Baru

Selanjutnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan, Mohammad Wahyudi, menyampaikan bahwa untuk menjaga potensi ketahanan pangan di Kabupaten Lamongan telah dilakukan peningkatan kemandirian dan keberdayaan masyarakat dengan pembangunan afirmatif yang Pro-Growth, Pro-Job, Pro-Gender dan Pro-Poor.

Mendorong kemandirian dan peningkatan aktivitas ekonomi sektor unggulan, peningkatan kapasitas dan optimalisasi pemberdayaan petani, peternak dan nelayan serta kualitas kelembagaan kelompok, optimalisasi fasilitasi peningkatan nilai tambah produk pertanian, perikanan dan peternakan, optimalisasi fasilitasi pemasaran produk pertanian, perikanan dan peternakan, peningkatan sarana dan prasarana dalam rangka menekan biaya produksi, dan menggelorakan Gerakan Kawasan Rumah Pangan Lestari.

Produktivitas padi di Lamongan tahun 2022 mencapai 1.211.822 ton, untuk jagung sebesar 558,666 ton, dan kedelai 11.875 ton. " Kami juga memiliki 200 lumbung pangan yang tersebar di setiap wilayah. Dan untuk mempertahankan ketahanan pangan tentu ditunjang adanya inovasi, pembekalan petani, dan fasilitasi," jelas Wahyudi.

Baca Juga: Ketua PWI Jatim Diacara Resepsi HPN dan HUT PWI ke-78 di Lamongan, Menyentuh

Antisipasi pengurangan lahan pertanian juga terus dilakukan bersama Dinas Perkim dan Cipta Karya hingga Bapeda Lamongan untuk penetapan lahan hijau. Karena pertumbuhan penduduk yang terus melaju akan berdampak pada pengurangan lahan pertanian.

Ketua tim penilai verifikasi, Teguh Sudarto menuturkan bahwa kedatangannya akan melihat secara laksanakan kondisi pertanian yang ada di Kabupaten Lamongan. Selain itu Teguh juga mengapresiasi adanya 200 lumbung pangan di Kabupaten Lamongan, terlebih mayoritas berasal dari swadaya masyarakat.

Dari data administrasi, Lamongan berhasil lolos di 10 besar. Namun untuk penetapan penghargaan perlu dilakukan verifikasi lapangan untuk mengetahui data real.(ZR)

 

Editor : Nasirudin