Catatan Mas AAS
Anggap Semua Yang terjadi Dalam Hidup Ini Ajaib
Tidak ajaib, bagaimana. Sedang duduk-duduk manis. Mengedit ukoro kang tinulis.
Sebuah telp masuk dari seorang senior. Selain kabar-kabari perihal kabar awak waras lan sakpanunggalane. Sedikit berbincang seputar filsafat dalam memahami sebuah ilmu, terjadi. Dan boleh jadi itu jawaban spontan yang didatangkan oleh semesta atas sedikit pertanyaan yang muncul di dalam pikiran pada pagi ini. Siapa senior tersebut, tidak perlu penulis sebut namanya.
Baca Juga: Manusia Dilahirkan untuk Berkontribusi, Bukan Mengeluh
Hanya secara auto, penulis merasa tersanjung saja. Mendapatkan jawab dari semesta dilewatkan dalam sebuah panggilan telp yang barusan penulis terima. "Kok bisa ya?" Sedikit ada ruang tanya pada diri penulis, sembari tunggu istri selesai berbelanja sesuatu di pasar!
Semakin ke sini boleh jadi. Membuat segala sesuatu menjadi hal yang sederhana adalah sesuatu.
Menyitir tentang apa yang disampaikan oleh Albert Einstein pada suatu ketika: "Di dunia ini tidak ada sedikitpun ada hal yang ajaib. Atau sebaliknya, bahwa setiap apapun yang terjadi adalah sesuatu yang ajaib!"
Ada free will dari setiap diri kita. Akan memilih premis yang pertama. Atau malahan berlatih untuk secara sadar dan sukarela memilih premis yang kedua: "Setiap hari dan setiap waktu adalah sesuatu yang ajaib, penuh miracle!" Contoh paling sederhana, pagi ini masih diberikan umur, masih bisa bernafas dengan baik, lalu melakukan kegiatan yang disenanginya. Kembali setelan lawas, antar istri sejenak ke pasar, sambil menunggu di warung kopi, dan bisa menulis sesuatu yang ada di kepala, lalu kemudian pulang ke rumah, dan bersiap antarkan orang rumah ke kantornya!
Ternyata adagium untuk mendapatkan sebuah keahlian. Agar berlatih sesuatu dalam waktu yang lama dan hitungan jam yang sedemikian banyaknya. Tidak saja membicarakan sebuah keterampilan. Seperti yang disampaikan oleh Malcolm Glazer. Dalam memberi makna akan setiap kejadian hidup adalah sebuah keajaiban yang terjadi dan dihampirkan oleh semesta ke dalam diri ini, adalah sebuah keterampilan yang layak kita latih terus juga setiap harinya. Layaknya melatih menata huruf-huruf latin diubah menjadi sebuah tulisan yang berdaya bagi setiap pembaca.
Baca Juga: KPU Jatim Sosialisasi Maskot Pilkada Serentak 2024 di Kawasan Kota Lama Surabaya
Tentu saja menarik. Perihal premis yang kedua di atas. Sapaan dari alam raya sebenarnya selalu hadir. Siap menjawab semua pertanyaan yang kerap muncul dalam kepala kita. Apapun pertanyaan. Dan segala jawaban pun muncul dalam aneka rupa bentuknya: daun yang jatuh, meme yang spontan hadir di beranda, tulisan dalam status WhatsApp orang, suara lagu yang tetiba muncul dalam media sosial yang ditemukan, dan bisa kita dengarkan. "Lha, itu kan pertanyaanku tadi, dan sudah dijawab oleh semesta seketika!" Berupa status yang di tulis orang lain.
Butuh sedikit kesadaran dan sedikit mempercayai intuisi, suara batin yang terdalam. Semuanya benar-benar terasa ajaib, penuh miracle. Hati pun senang jiwa pun senantiasa bahagia, dan semakin mudah kita bisa bercumbu, bercengkerama dengan Zat Yang Maha Sayang dan Kasih ini.
Tentu ini bukan pengalaman privat individu tertentu saja. Ini benar-benar sebuah priviledge yang bisa dimiliki oleh setiap manusia. Tinggal tombol kesadaran itu dihidupkan, lalu siap untuk menyemarakkan keberkahan hidup yang terjadi pada pagi ini, pada hari ini!
Baca Juga: Ontran-ontran Bak Sinetron FTV: Sebuah Drama yang Terus Berlanjut
Penulis sih yes, semoga Anda demikian juga.
Begitu...
AAS, 26 Februari 2024
Warung Kopi Rungkut Surabaya
Editor : Redaksi