Catatan Mas AAS

Ujian Skripsi

Reporter : -
Ujian Skripsi
Mas AAS

Semalam di kampus ITB Yadika Pasuruan. Setelah mengajar beberapa kelas. Lalu dilanjutkan menguji skripsi.

Perjalanan memorable dan instagram-able dimulai. Telah menjadi sejarah setiap mahasiswa strata satu, mengikuti sidang ujian skripsi adalah momen bersejarah yang memiliki makna sedemikian penting juga mendalam bagi sang pemburu gelar sarjana. Juga ini berlaku bagi mahasiswa di level magister pun juga doktoral. Sidang Tesis juga Sidang Disertasi sangat dinanti, dengan perasaan dag dig duk der. Karena pada sejarahnya di masa lalu penulis pun pernah mengalaminya.

Baca Juga: Mahasiswa Otentik

Siang ini saat penulis sedang melakukan perjalan ke kampus kembali di ITB Yadika Pasuruan. Ingatan tentang peristiwa semalam, baru sempat di pahat huruf-huruf nya sekarang. Karena seharian ini tadi, penulis juga tengah berjibaku menyelesaikan urusan privatnya sendiri. Alhamdulillah berjalan sesuai yang diharapkan.

Kembali ke cerita semalam. Panggilan dari seorang mahasiswi bahwa dirinya mengucap terima kasih kerena telah selesai sidang dan meminta berphoto bersama penulis sebagai sebuah dokumentasi di dalam perjalanan hidupnya. Awalnya karena kesibukan penulis di kampus, tidak mendengar panggilan si mahasiswi tersebut. Baru setelah dibantu teman-temannya secara kompak memanggil serempak, "Pak Andi!" Dan seketika penulis pun menoleh kepada sekumpulan mahasiswa tingkat akhir tersebut," Ada apa," kata penulis kepada para pemburu gelar tersebut. Dan salah satu mahasiswa bersuara lantang," Si Sevy mau minta photo pak Andi!" "Oalah, oke ayuk kita photo".

Lalu dilakukan pengambilan gambar beberapa kali, cekrak-cekrik. Dan salah satu photo terbaik dikirimkan kepada penulis. Sebagai capture dari tulisan ini!

Ternyata menyaksikan mahasiswa bimbingan, sudah menjalankan sidang skripsi, lalu diganjar dengan hasil yang memuaskan, lulus. Yang merasakan bahagia itu bukan saja mahasiswa yang bersangkutan. Secara auto pun penulis pelan namun pasti dihinggapi perasaan yang sama turut berbahagia juga. Dan spontan penulis pun bergumam," Apa ini ya, salah satu kenikmatan menjadi seorang *dosen* itu. Menemani dan mengantarkan anak didiknya bisa lulus menjadi seorang sarjana!"

Baca Juga: Eri Cahyadi Hingga Bayu Airlangga Masuk Bursa Cawali Kota Surabaya Versi ARCI

Semalam di dalam perjalanan pulang ke Surabaya. Senyam-senyum sendirian di dalam kendaraan. Sambil memanggil ulang pengalaman diri sendiri saat dahulu menjadi seorang mahasiswa di level S1, S2, dan S3. Sungguh benar-benar bahwa kebahagiaan itu dapat diperoleh dengan kualitas yang berbeda saat diri itu mau menjalani prosesnya meski tidak mudah tentunya.

Ternyata cerita yang dialami mahasiswa bimbingan penulis di Kampus ITB Yadika Pasuruan tadi malam. Dalam kasus yang lainnya juga dialami oleh dosennya juga.

Hidup memang kadang begitu: aneh tapi nyata!Aslinya yang alami _insecure_ tidak saja mahasiswa bimbingan skripsinya, dosen nya pun sebelas dua belas, dalam kisahnya yang sama. Saat dahulu menjalani sidang ujian skripsi, tesis, maupun disertasi, upps! 

Baca Juga: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Besar Untuk di Kejar!

 

AAS, 26 MARET 2024

Perjalanan Surabaya-Pasuruan

Editor : Nasirudin