Saat UKW di NTB, Jamaludin Abdullah: Penguatan Literasi Membangun Peradaban

Reporter : -
Saat UKW di NTB, Jamaludin Abdullah: Penguatan Literasi Membangun Peradaban
Dr Jamaludin Abdullah MED didampingi Penguji UKW Zaenal AE

Lombok _ Jatimupdate.id _ Pimpinan Pondok Pesantren Alam Sayang Ibu (PAMI), Dr Jamaludin Abdullah MED, menjelaskan program PAMI mengedepankan pendidikan berbasis penguatan literasi, dengan mendalami Alquran.

Pernyataan Jamaludin disampaikan saat menjadi narasumber, sebagai bagian dari tahapan Ujian Kompetisi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan Dewan Pers, di Hotel Golden Palace, NTB, pada Jum'at (17/05) hingga Sabtu (18/05).

Baca Juga: Desa Sawentar Gelar Seminar Nasional dan Workshop tentang Literasi Digital Pemberdayaan Masyarakat

"Keberadaan saya di NTB, ingin mengabdi kepada masyarakat untuk menularkan ilmu pengetahuan," ujarnya, dihadapan 24 Wartawan peserta UKW Muda.

Jamaludin menjelaskan, PAMI berada di Desa Griya Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB, berdiri sejak 18 Oktober 2015, telah berkiprah di dunia pendidikan dengan menggali Al Qur'an., melalui penguatan literasi.

"Tetapi keberadaan kami tidak menjadi saingan pondok pesantren yang sudah ada, melainkan saling menguatkan," tegasnya.

Penguatan literasi, dilakukan dengan penguatan gemar membaca, dengan metode kekinian, sehingga lebih mudah dicerna oleh kalangan generasi muda.

"Kurangnya literasi akan berdampak buruk terhadap peradaban," ujarnya.

Metode pembelajaran berbasis Alquran, katanya akan menanamkan akhlak kepada anak didik. 

"Pembentukan akhlak, merupakan bagian yang harus tertanam kepada peserta didik," katanya.

Selain itu, peserta didik, akan terdorong imajinasinya untuk mengembangkan kreativitas.

Baca Juga: Kemendesa : Peran Dana Desa dalam Peningkatan Literasi Warga cukup tinggi, sekitar 12% sebesar 14 T

"Imajinasi yang terarah, akan mendorong anak lebih kreatif," jelasnya.

Selain itu, dampak positif dari metode ajar yang telah dikembangkan melalui PAMI itu, menurutnya juga dapat meningkatkan rasa ingin tahu anak, dengan gemar melakukan riset.

"Kemampuan melakukan riset itu berdampak pada pengembangan kepribadian anak," katanya.

Pada saat doorstop, kepada 24 Wartawan peserta UKW, sosok ini menjelaskan bahwa selama ini PAMI dibiayai dari berbagai sumber .

"Kalau dari dan BOS sudah pastilah, selain itu juga ada dari donatur luar negeri," kata Jamaludin.

Baca Juga: PWI Bojonegoro Gelar Seminar Literasi Media dalam Mengawal Clean and Good Governance

Seiring berkembangnya jaman, setelah 19 tahun berkiprah, PAMI telah meluluskan alumni, yang berkompeten dan berintegritas. 

"Sehingga ada alumni yang melanjutkan pendidikan nya ke luar negeri," ujarnya.

Kedepan, dia berharap, Keberadaan PAMI di NTB, akan membangun peradaban di masa mendatang.

"Menanam hari ini, menuai masa depan," pungkasnya. (MMT) 

Editor : Miftahul Rachman