Catatan Mas AAS

Hidupmu Bukan Kompetisi Dengan Orang Lain

Reporter : -
Hidupmu Bukan Kompetisi Dengan Orang Lain
Mas AAS

JatimUpdate.id - NYAWANG si Darno bakulan penyetan langganan. Jadi ikut bersemangat juga, melihat bagaimana ia melayani pelanggannya, salah satunya aku bersama istri! Darno sama ponakannya jualan penyetan karo sego goreng lan capjai di Rungkut Alang-alang cedak omah!

Darno sedang berkompetisi dengan dirinya sendiri. Bagaimana kedua tangan dan bahunya tak boleh lelah juga harus bekerja cepat juga efisien saat nguleg sambel campur jeruk limo, kesukaanku. "Jo kesuen sing nguleg sambele, aku selak ngeleh, Darno!"

Baca Juga: Kampung Halaman

"Siap bos!"

"Tapi jangan lupa, itu keringat di tubuh, lap'en sik, jangan-jangan sambalku ora enak mergo kecampuran keringetmu, iki mengko!"

"Esoh ae, kang Agus iki!"

Profesi Darno, dan cara ia melayani pelanggannya sangat cepat. Secepat ia menguleg sambal, pakai ulegan jumbonya! "Gak kesel ta, awakmu Darno?"
Aku sing nyawang ae melu kesel!

"Sudah biasa, kang Agus!" Dan kang Agus perlu ketahui, saya sangat mencintai pekerjaan saya ini. "Guaya kon Darno, esoh khotbah soal ilmu manajemen juga ya!"

Baca Juga: Buku Baru Warisan Baru

Dan aku pun langsung jadi ingat. Diriku juga sangat senang sekali saat ada pesanan buat Mbah Joyo entah nasi goreng atau mie goreng! Aku siapkan betul-betul, jauh hari sebelumnya, saat pesanan itu ada! Bak sebuah tulisan yang dibuat oleh hati, akan terterima oleh pembacanya juga dengan hatinya. Dalam memasak pun sama, utamanya saat memasak buat Mbah Joyo, hati, rasa, dan emosi penuh cinta itu aku gunakan semua! Bagaimana karya original ku akan dinikmati pelanggan ku. Tak berlebihan, kemarin pada acara MILAD Kahmi ke 56 di Graha MW Kahmi Jatim, aku benar-benar bahagia. Produknya Mbah Joyo laku keras, semuanya terjual habis baik nasi dan mie gorengnya. Dan banyak testimoni positif. Malam ini, sehabis makan penyetan di warungnya si Darno. Aku pun menulis cepat tulisan ini. "Darno, yang aku suka dari masakan mu itu, adalah sambal mu, rasa pedasnya jan nggarai lambe dower, dan utamanya adalah benar-benar sedap, mungkin karena ada jeruk limo nya itu!"

"Suwun, kang Agus."

Jadi harus cari cantolan kalimat untuk menutup tulisan ini. Agar ada sambungnya dengan judul tulisan, terus sama Darno, dan juga Mbah Joyo. "Apa hubungannya dengan hidupmu bukan kompetisi dengan orang lain!" seperti pada judul yang aku buat!

Baca Juga: Hidup adalah Mengenai Menerima dan Memberi!

Maksud saya sebenarnya hanya satu saja sih. Jangan usah menakar diri perihal pencapaian Anda dengan pencapaian orang lain. Temanmu sudah jadi profesor, jadi pengusaha dengan memiliki rumah megah, kendaraan mewah. Terus istrinya empat itu yang resmi, belum sama gundik-gundik nya. Terus kamu masih jadi ojek online, kadang kalau ada pesanan ke Mbah Joyo, terus memasak ala si Darno, terus jadi gusar, mengasihi diri sendiri, tak usahlah begitu!

Lalu bagaimana? Ya dikit-dikit berperan ala dosen di tulisan ini kan boleh juga kan. Tanyai lah dirimu? Apa yang sebenarnya Anda inginkan? Jangan menginginkan hidup orang lain. Hidup orang lain itu hanya enak disawang saja belum tentu kenyataannya. Kalau di dalam ilmu manajemen. Setelah tahu apa yang diinginkan, rumuskan langkah-langkah untuk mencapainya, lalu ikhtiarkan jalan untuk mencapainya.

Apapun yang Anda capai, adalah hidupmu sendiri.Berbahagialah dan berbanggalah dengan capaianmu, itu kata dosen saya saat kuliah S1 dahulu. Tapi aku sih yessssss, dengan kata-kata dosen ku itu

Editor : Redaksi