Catatan Akhir Tahun Pimpinan DPRD Surabaya. Sentil Hentakan Ekonomi, Ajak Jaga Stabilitas Kota

Reporter : -
Catatan Akhir Tahun Pimpinan DPRD Surabaya. Sentil Hentakan Ekonomi, Ajak Jaga Stabilitas Kota
AH Thony

Jatimupdate.id - Menjelang penutupan tahun 2022, ada sejumlah catatan penting disampaikan pimpinan DPRD Kota Surabaya, AH Thony. Ia menjabarkan, menghadapi akhir tahun ini, perlu dukungan banyak hal, utamanya spirit simultan yang dimiliki kota Pahlawan sejak masa pemulihan ekonomi.

Sayangnya, di saat perekonomian belum membaik, ekonomi terhentak lagi dengan naiknya harga BBM, yang memicu kenaikan harga barang lain. Kemudian disusul munculnya beberapa hal. "Terbaru, di kota ini fenomena gangster dikalangan remaja," beber Thony saat diskusi dengan wartawan.

Munculnya fenomena lain, seperti bencana alam di berbagai tempat. Menurut Thony, juga mendorong banyak warga Surabaya, ikut berpikir terhadap nasib keluarga mereka di kawasan itu. Namun belum reda, kemudian muncullah bom bunuh diri, yang mengagetkan semua pihak.

Kendati begitu, ada lagi yang tak kalah penting dari catatan legislator Partai Gerindra ini. Apa itu? Yakni terkait tuntutan kenaikan UMK yang belum memuaskan 2 belah pihak. "Antara pengusaha dan buruh." ungkap Thony

Selain itu, catatan Thony juga menyasar koreksi MBR. Menurutnya, data MBR menimbulkan permasalahan, banyak masyarakat masih belum 'move on', mereka masih gelloh, serta beberapa isu politik yang berkembang.

Terhadap hal itu, pemerintah bersama Forkopimda dan masyarakat. Menurut Thony perlu mencipta satu resolusi konsisten, tetap menjadikan Surabaya, sebagai pangkal puncak kemenangan. Mengulang kesuksesan saat memerangi wabah Covid-19. Yang mana proses recoveri nya sedang didorong sedemikian rupa.

"Supaya pertumbuhan dan perkembangan ekonomi bisa tercapai." ungkap Thony.

Nataru dan Pembatasan

Agar, rencana baik ini tidak dibayang-bayangi rasa cemas. Thony berharap, semua pihak mengambil peran positif, merujuk pada pengalaman sebelumnya. Yakni menerapkan pembatasan sosial skala mikro, dalam rangka membendung masyarakat, terutama pergerakan pemuda di akhir 2022.

"Di batasi, biar tidak sering melakukan kegiatan di luar jam malam, yang bisa memucu persoalan baru," tegasnya.

Hal ini, sambung Thony perlu dukungan segenap perangkat pemerintah, seperti kepolisian dan TNI, yang diharapkan bisa sinergi dengan masyarakat. Melakukan pengamanan di tempat-tempat ibadah. Serta menyiapkan pola skema perayaan Natal dan tahun baru (Nataru) dengan  sistem sederhana.

"Tapi tak mengurangi makna daripada perayanan itu," imbau Thony

Maka, sebagai unsur pimpinan dewan, ia mengimbau, skema itu bisa diformulasikan pemerintah kota, dengan mengamati situasi yang berkembang di lapangan. Dan itu, perlu dipikirkan mulai sekarang.

"Jadi persiapan itu jangan secara dadakan," tukasnya.

Untuk itu Thony berpesan, perayaan Nataru cukup dirayakan dengan sederhana. Tidak harus berlebihan, kemudian penyelenggaraannya tidak tersentralisasi di tengah kota.

Namun sambung Thony, perlu dibuatkan  pembatasan pembatasan skla mikro. Baik  dalam kegiatan perayaan tahun barunya maupun dalam perayaan Natalnya.

"Dan yang lebih penting keterlibatan semua pihak dalam rangka  pengamanannya," kata Thony

Di samping itu Thony juga mendorong, pemkot harus punya misi besar, meningkatkan atau memulihkan kesejahteraan masyarakat. Sekaligus menjaga semangat kota ini menuju perbaikan. Baik dari segi stabilitas ekonomi, politik, pertahanan maupun keamanan.

"Dijaga bersama-sama, jangan sampai ada salah satu pihak yang mencederai," demikian harap Thony

Baca Juga: DPRD Surabaya Bukber Bersama Yatim Piatu 

Editor : Ibrahim