Bandar Grisse

Wisata Kota Tua Gresik Diresmikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno

Reporter : -
Wisata Kota Tua Gresik Diresmikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno
Wisata Kota Tua Gresik Diresmikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Minggu (18/12)

Gresik, JatimUPdate.id, - Wisata Kota Tua Gresik diresmikan Minggu (18/12). Destinasi wisata bernama Bandar Grissee terletak di Jl. Basuki Rahmat Gresik. Hadir dalam peresmian Bandar Grisse Bupati Gresik Akhmad yani, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Walikota Surabaya Eri Cahyadi beserta seluruh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten / Kota se-Jawa Timur, Direktur pengawas LIK2 dan Manajemen strategi OJK, perwakilan Konjen Australia dan Jepang, serta Balai Sarana Permukiman Wilayah Jatim Kementrian PUPR.

Berbagai even digelar untuk menyemarakkan peresmian Bandar Grissee sebagai destinasi Wisata Kota Tua seperti launching Tenun Gresik, pameran UMKM, tari-tarian, fashion show, salawatan, safari Bandar Grissee, fun bike, pesta kembang api, pemberian hadiah videografi Kota Tua, Damar Kurung Painting dan lain-lainnya.

Baca Juga: Pemdes Giri Sulap Lahan Kosong 1.300 meter Persegi Jadi KED Wisata Giri Kuno

Menteri Sandiaga Uno memastikan jika Wisata Heritage Bandar Grisse harus menjadi agenda yang tercatat dalam Kharisma Even Nasional Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif . “Karena ini adalah sebuah inisiasi yang menjadi geliat ekonomi kepada masyarakat. Festival ini juga menghidupkan UMKM, wisata kuliner, termasuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang mana industri pariwisata sudah mulai bangkit,” kata Sandiaga Uno.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan wisata kota kuno ini merupakan ikon baru yang dipersembahkan kepada masyarakat, yang diharapkan dapat menjadi magnet pariwisata. “Semua kalangan bisa menikmati kawasan ini sebagai objek wisata kota tua,” ujarnya usai peresmian, Minggu (18/12/2022).

Lebih lanjut Gus Yani mengatakan Gresik memiliki peradaban multietnik yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Gresik merupakan demonstrasi toleransi multietnik, multietnik dan multiagama yang tidak dimiliki oleh daerah lain.

“Karena sejarah tidak bisa diputar ulang, tapi pelajaran berharga bisa dipetik dengan membangunnya kembali. Dengan begitu, kita juga bisa merevitalisasi industri kreatif,” kata Gus Yani.

Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan, Bandar Grissee akan menjadi salah satu ikon unggulan budaya dan toleransi.

Bandar Grissee menyebut Aminatun memiliki banyak keunikan. Salah satunya adalah keberagaman budaya dan toleransi.

“Karena di sini kita diapit oleh tiga wilayah berbeda sejak lama. Ada kampung Arab, kampung pecinan, dan kampung kolonial yang budayanya berbeda,” katanya.

Baca Juga : Kawasan Ekonomi Desa Yang Berbasis Wisata Telaga

Menurut beberapa literatur, Bandar Grissee sendiri sudah ada sejak sekitar tahun 1.400 Masehi dan mengacu pada zaman Sunan Giri. Dinamakan Bandar karena lokasinya yang dekat dengan pelabuhan.

“Grissee, sementara itu, mengacu pada istilah Gresik pada masa kolonial. Desain tempat itu sendiri didasarkan pada potret bergambar yang sudah lama ada, ”jelasnya.

Peresmiaan Bandar Grisse bisa menjadi icon paket wisata desa yang telah dikembangkan Pemkab Gresik melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD).

Gresik saat in mengembangkan Kawasan Ekonomi Desa hasil inisiasi program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa Berdaya 2022, ada 5 desa yang pengembangan KED-nya berbasis wisata alam telaga.

Ke-5 Desa Mandiri yang mengembangkan KED berbasisi wisata alam telaga itu adalah Desa Domas dengan KED Situs Sendang Putri Melati, Desa Sukomulyo dengan KED Wisata Telaga Apung (Wadas) Glow, Desa Cerme Kidul dengan KED Wisata Telaga Cerme (WTC), Desa Raci Wetan dengan KED Wisata Telaga Pancing (WTP). Keempat KED berbasis wisata alam telaga ini telah diresmikan penggunaannya. (Yah)

 

 

Editor : Redaksi