Catatan MAS AAS

Kadang Hidup Memang Begitu

Reporter : -
Kadang Hidup Memang Begitu
Mas AAS Naik Bus

Hari sudah malam. Saatnya pulang ke rumah di Surabaya. Dan esok atau lusa datang lagi ke UB.

Tuntaskan misi!

Baca Juga: Kampung Halaman

Kerja-kerja sudah ditunaikan. Tinggal doa saatnya dilangitkan. Proses selanjutnya adalah menekuni sesuatu yang sudah dipilih.

Setiap hari ada cerita baru. Di himpun dalam kisah dan cerita nan menginspirasi. Juga pada banyak pertemuan yang terjadi di hari ini. Di kampus UB.

Perjumpaan kepada orang, kepada kenangan, dan kepada sebuah tempat. Akan diingat di dalam benak sepanjang hayat. Karena manusia diikat oleh peristiwa, kejadian, serta kisah-kisahnya.

Tak jemu untuk menemui hari yang baru. Karena hari ini akan jadi kenangan saat bangun tidur esok pagi.

Apa masih yakin? Bisa bangun dari tidur yang lelap esok pagi? Entahlah.

Jadi, tunggu apa lagi? Sempatkan menikmati kisah kehidupan yang terjadi pada hari ini. Dalam sebuah nuansa dan perasaan yang tak pernah mengeja sesuatu yang kurang, karena semua sudah dilebihkan semuanya.

Dan tak pernah untuk ragu serta bosan dalam menyimpan kisah dan cerita yang terjadi pada hari ini tadi. Juga pada setiap kejadian yang selama seharian ini berlangsung dan dialami di UB.

Baca Juga: Buku Baru Warisan Baru

Selamat malam teruntuk Anda semuanya. Anda sudah ngopi, ngerokok di emper rumah Anda masing-masing. Di dampingi sepiring pisang goreng juga kalau ada tahu. Dan di samping Anda duduk, ada bidadari yang ingin selalu melayani Anda. Yaitu Istri Anda, juga genap dengan anak-anak Anda.

Namun, malam ini. Aku masih harus memperhatikan si pengamen di dalam bus patas yang tengah bernyanyi. Dalam hatinya ia berharap para penumpang tidak pura-pura tidur. Tapi, Anda pasti sudah bisa menduga apa yang dilakukan oleh kebanyakan penumpangnya? Benar. Spontan tidur, saat pengamen usai bernyanyi!

Kadang hidup memang begitu! Anda yang paling enak, ataukah saya yang sedang menulis, atau malah si pengamen yang sedikit bertanya , "kenapa penumpang pada tertidur ya?"

"Wis, rasah sambat, iku kertas warnane biru, cukup kan, nggo tuku rokok!"

Baca Juga: Hidup adalah Mengenai Menerima dan Memberi!

"Matur nuwun bos," ujarnya spontan!

Ah, aku jadi malu. Langsung tidur beneran di dalam bus. Karena rasa kantuk yang mulai merayap di kedua mataku.

Demikian

AAS, 16 Januari 2023
Bus Patas Tentrem Otw Malang-Surabaya

Editor : Redaksi