Peringatan 1 Abad NU

Membuka Lentera Bawean, Operasi Katarak Gratis Untuk Warga Bawean 6-11 Februari

Reporter : -
Membuka Lentera Bawean, Operasi Katarak Gratis Untuk Warga Bawean 6-11 Februari
Kesepakatan Bersama untuk menyelenggarakan baksi sosial kesehatan mata bertajuk 'Membuka Lentera Bawean', bertempat di Tower RSI A. Yani, Sabtu (4/2).

Surabaya, JatimUPdate.id,- Dalam rangka memeriahkan peringatan 1 Abad NU, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Yayasan Eyelink Foundation, UNUSA, KOMATDA, IDI, PERDAMI, menginisiasi bakti sosial kesehatan mata berupa operasi katarak dan berbagi kacamata secara gratis, yang akan digelar di Pulau Bawean. Kegiatan ini juga merupakan dukungan mewujudkan komitmen "Indonesia Bebas Kebutaan".

Untuk itu, Gubernur Khofifah bersama Pembina Yayasan Eyelink Foundation dr. Uyik Unari, SpM (K), Pimpinan Yayasan RSI Surabaya Prof. M. Nuh, serta Ketua Panitia penyelenggaran 1 Abad NU H. Ahmad Muhdlor melakukan Kesepakatan Bersama   untuk menyelenggarakan baksi sosial kesehatan mata bertajuk 'Membuka Lentera Bawean', bertempat di Tower RSI A. Yani, Sabtu (4/2).

Baca Juga: Pulau Bawean Terdampak Gempa Tuban Paling Parah, Bupati Gresik Kirim Bantuan Dan Personil BPBD

Selain Eyelink Foundation, sejumlah lembaga juga terlibat dalam baksos kesehatan mata ini, antara lain Yarsis, Unusa, dan Dinas Kesehatan Jatim. Selain itu juga melibatkan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Jatim, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, Komite Mata Daerah (Komatda) dan Arsinu.

Pembina Eyelink Foundation dr. Uyik Unari, SpM (K) menyebutkan, dari hasil pemeriksaan dan skrining awal pihak Eyelink Foundation pada 24 -26 November 2022, terdapat 296 orang menderita Katarak dan 90 orang menderita Pterygium dari 900 warga yang diperiksa. Ratusan pasien ini adalah jumlah pasien yang akan mendapatkan operasi katarak & Pterygium gratis selama 1 pekan (6-11 Februari).

Baca Juga: Dampak Gempa, Dua Rumah Di Surabaya Rusak Berat

“Para pasien ini membutuhkan tindakan operasi katarak dan Pterygium segera, agar penglihatannya kembali jelas dan lebih produktif,” katanya.

Diungkapkan dr. Uyik Unari, selain gangguan penglihatan katarak dan Pterygiium, ada pula pemeriksaan pada 900 siswa dan hasilnya 135 diantaranya menderita kelainan refraksi sehingga membutuhkan kacamata untuk mengoreksi penglihatannya. Ia menyebutkan, Eyelink Foundation melibatkan 4 Dokter Mata & 40 tenaga medis yang terlibat dalam baksos ini. (Yah)

Baca Juga: Birukan Malang, Khofifah - AHY Teriak Demokrat Menang, Prabowo Presiden

 

Editor : Redaksi