Catatan Mas AAS

Bocah Ndeso Rejeki Kuto!

Reporter : -
Bocah Ndeso Rejeki Kuto!
Bocah Ndeso Rejeki Kuto!

"Bagaimana caranya, menjadi anak yang punya potensi demikian?"

Topi jelek baju lusuh. Kalau anak ini punya mental yang jelek, pasti ia tidak akan berangkat sekolah!

Baca Juga: Challenge Dari Kolega

Siapa? Anak dalam gambar photo di atas!

Pertanyaan selanjutnya? Bisa jadi anak kecil itu adalah kita semua. Catatan bagi pembaca yang merasakan dan mengalami saja.

Kalau tidak, Anda layak bahagia dan patut disyukuri.

Karena hidup Anda bak anaknya para Sultan di jaman sekarang.

Kembali ke sebuah gambar photo di atas, hal itu bisa menjadi inspirasi buat sebuah tulisan.

Scroll di laman IG banyak menjumpai notifikasi berupa gambar dan status yang memberi inspirasi.

Dan ini adalah bahan kecil yang bisa ditemukan untuk dilanjutkan menjadi sebuah tulisan panjang.

Satu gambar, satu status, dan satu cuplikan film, kerap bisa diikat menjadi sebuah bahan cerita.

Angle nya mau dari mana, suka-suka penulisnya.

Juga pada sebuah photo yang dilihat oleh penulis di atas. Yang diunggah oleh sebuah akun dengan addres: @info dunia!

Memberi inspirasi penulis untuk membuat angle sebuah tulisan. Dari sisi yang berbeda!

Kenapa penulis suka sekali dunia lapak usaha, bagaimana berpikir untuk terus meng-upgrade diri. Karena masa kecilnya kerap juga mengalami posisi dan kondisi seperti anak kecil yang bertopi jelek dan berbaju lusuh di atas.

Kadang kondisi kekurangan, ketidaksempurnaan, yang dialami seorang manusia. Bisa membuat bahan bullyan, perundungan.

Anak yang tidak kuat mental akan mengalami trauma sepanjang hidupnya. Sebaliknya apabila kuat akan mampu keluar dari kubangan tersebut!

Dalam kasus penulis, gambar photo di atas punya cerita yang lain!

Apa karena tak punya topi dan baju lainnya. Punya! Namun, karakter dasar penulis adalah pribadi yang setia. Mungkin ini meniru tabiat dari sang bapak.

Apapun yang dipakainya entah itu topi, baju, dan sepatu. Kalau belum rusak masih bisa dipakai tak mau ganti.

Demikian juga perangai bapak perihal aksesoris yang beliau kenakan, semasa masih sugeng.

Juga dalam jiwanya untuk berwirausaha. Hal itu juga seturut terilhami oleh kedua orang tuanya utamanya dari Bapak.

Sejak kecil ia telah memiliki kesadaran untuk jualan membantu kedua orang tuanya, dengan jajakan es dalam wadah dengan cara berkeliling.

Saat itu, saat tengah sekolah di SDN 1 Pucang Tulung Klaten.

Usai sekolah. Anak kecil itu pamit kepada kedua orang tuanya. Jualan es keliling kampung di desanya.

Saat sekolah ia jualan dari siang hingga sore. Saat libur sekolah ia jualan dari pagi hingga sore. Dan selalu saja barang dagangan yang dijualnya habis.

Baca Juga: Melarung Rindu Kepada Mandala di Gunung Arjuna Batu Malang!

Mungkin saja Allah SWT sayang kepada anak kecil. Cara membuatnya bahagia, adalah dengan dibuat jualannya laku laris semua.

Mungkin begitu, kalau penulis mengingat kembali peristiwa masa lampau tersebut.

Lalu anak kecil itu beli jagung rebus buat kedua orang tua tercintanya.

Sampai rumah ia mandi, lalu solat magrib, di langgar kampung, dan kemudian belajar bersama dengan sebayanya!

Pesan dari tulisan ini, adalah, berbekal sebuah gambar yang menyentuh penulis.

Dari anak SD yang topinya jelek dan bajunya kumal. Bisa dibuat sebuah tulisan dengan sudut pandang yang ditemukan dan disukai oleh penulisnya.

Sangat penting untuk mendidik anak-anak dengan cara tidak selalu memanjakan dan selalu memberi apa yang ia inginkan.

Kerap anak itu hingga dewasanya hanya menjadi manusia rata-rata yang tak berani melawan kepongahan di dalam peristiwa hidup yang dialaminya!

Karena sejak kecil ia selalu manja dan di manjakan dengan keadaan.

Ia hanya menjadi manusia yang terus berlindung di ketiak kedua orang tuanya. Bahkan sampai anak itu telah menjadi dewasa, kelak!

Bukan kesimpulan pasti, namun sebuah amatan dari ilmu titen, yang dilakukan penulis atas kejadian dan peristiwa yang dialami dalam lingkungan keluarga, juga tetangga.

Kebiasaan terlalu berlebihan memberi fasilitas kepada anak, membuat ia kesulitan keluar dari perangkap hidup yang selalu ada juga mudah!

Dan hidup faktanya tidak selalu begitu ferguso, kadang bak roda berputar.

Baca Juga: Bagaimana Menjadi Aktivis di Jaman Now?

Acap di atas, tengah, dan sesekali nyungsep di kubangan. Dan itu layak serta patut dialami oleh manusia! Utamanya anak dalam asuhan keluarganya.

Sayang orang tuanya terlalu mencintai sang anak kecil itu, sehingga sang anak tersebut luput menjumpai peristiwa yang beraneka warna di dalam hidupnya.

Sedang kejadian dan peristiwa yang datang dan menghampiri silih berganti, kepada, si anak kecil itu. Sangat bermanfaat membuat anak kecil itu berpikir, berbicara, dan bertindak pada level di hidupnya mendatang.

Kekurangan, ketakutan, dan kadang hinaan. Perlu dialami oleh seorang bocah biar hidupnya jangkep .

Kalaupun takdir dari semesta membuat anak itu kelak menjadi seorang yang memiliki kelebihan. Dan mendapat amanah dari semesta.

Ia akan menjadi pemimpin yang manusiawi. Dan berani bertindak di atas kedua kakinya sendiri!

Bukan jadi pembebek manusia atau orang lainnya!

Ini tulisan dibuat buat mengingatkan penulis. Syukur saja kalau Anda juga berkenan.

Karena memiliki sebuah perspektif yang sama!

Setidaknya mendidik manusia agar memiliki rejeki kuto mesti aslinya wong ndeso!


AAS, 01 April 2023
Surabaya

Emper Ngomah Rungkut Surabaya

Editor : Wahyu Lazuardi