Catatan MAS AAS

Tekun Jalani Proses

Reporter : -
Tekun Jalani Proses
proses

Kesuksesan seseorang dalam hidupnya, itu, perlu pemantik.


Dan pemantik itu bisa datang dari dalam dirinya sendiri atau malah dari faktor yang berada di luar dirinya!

Baca Juga: Sesederhana Itu Cara Menikmati Hidup Yang Paling Epik!


Banyak hal di cerita manusia, yang bisa dibagikan dalam bentuk tulisan dan akan bisa menjadi spirit hidup bagi setiap pembacanya.


Satu kalimat atau beberapa kalimat yang bisa menginspirasi seseorang menjadi lebih baik. Dan hal tersebut merupakan kebahagiaan tersendiri bagi penulis yang tak bisa dinilai dengan materi!


Pengalaman hidup yang khas dan menarik akan sangat bermanfaat bila ditulis, dan dibaca oleh banyak orang.


Ini tulisan masih bercerita tentang acara semalam. Di Hotel Ijen Suites Malang. Dimana bisa berkesempatan bertemu dengan senior serta yunior di acara bartabur bintang para pegiat dalam dunia pendidikan.


Karena yang hadir semuanya rata-rata berprofesi sebagai dosen.


Apa sisi menariknya? Tidak bisa dipungkiri target karir seorang dosen pada akhirnya ingin menjadi seorang guru besar. Tidak perlu dipertanyakan kembali.


Nah, semalam penulis berkesempatan nyangkruk tepatnya saat duduk di kursi empuk loby hotel tersebut. Duduk bareng, dengan para profesor atau guru besar, yang usianya masih relatif muda.


Sedangkan dahulu, dahulu sekali lho ya, saat masih menjadi mahasiswa S1, punya persepsi: bahwa yang mampu menjadi Guru Besar, itu usianya sudah sepuh di atas 60 atau 70-an tahun lah.


Dengan memiliki segudang kompetensi yang tak mudah di usia muda mampu mencapainya. Setidaknya orang tersebut, atau profesor itu begitu wise dalam segala tindak dan tanduknya: baik saat ia berjalan menjadi dirinya sendiri yang otentik, saat berbicara, bahkan penulis begitu detail mengamati, saat para guru besar itu saling bersapa dan membuat ice breaking dalam momen guyon maton parikeno informal di pojok serta sudut ruangan acara.


Namun, para guru besar yang relatif muda dari sisi usia semalam. Mereka semuanya cakap dalam membawakan dirinya seturut pengalaman dan pemaknaan saat sudah berproses sejauh ini! Dan telah berhasil meraih jabatan guru besarnya.


Sebuah keberhasilan itu, tidak saja bisa dilihat dari hasil yang diperoleh sekarang. Namun, penulis kira, para pribadi-pribadi yang luar biasa semalam. Mereka benar-benar sudah lulus dengan katagori excellent saat mengikhlaskan dirinya mau mengalami proses yang luar biasa menuju guru besarnya.


Kurang tidur, kurang makan, kurang bahagia mungkin, bahkan kurang sentuhan istri bisa jadi. Manakala sedang tirakat ngelakoni Urip nya untuk menjadi seorang profesor atau guru besar di bidang keilmuannya.


Dan penulis sebut, ini benar-benar kerena. Sebagai manusia yang hanya sekali saja hidup di dunia ini, wajib mengalami hal tersebut. Sebelum menyesal dengan abadi. Karena tidak berani menjalani mimpi dihidupnya!


Sehingga mereka semua memang layak disematkan status sebagai guru besar. Dan orang-orang terpilih!


Ada mas Prof. Widodo, mas Prof Imam Santoso, mas Prof Unti, mas Prof Ali Syafaat, mas Prof Asep, dan juga mas Prof Sukir.


Boleh jadi kehadiran mereka semalam di tempat acara. Mereka tidak menyadari, apabila kehadiran mereka semua mampu menginspirasi bagi dosen-dosen muda yang lainnya untuk melakukan proses yang sama kelak di kemudian hari. Dan akhirnya mampu mendapatkan ganjaran yang setimpal mampu meraih guru besar.

Baca Juga: Challenge Dari Kolega


Semua peserta yang hadir di acara semalam, saat mereka pulang ke rumah, tentu akan mendapatkan inspirasi masing-masing. Dan saya kira tidak berlebihan bila penulis juga mendapatkan inspirasi. Setelah berkumpul guyon maton parikeno bersama mereka.


Saling sapa, melakukan candaan-candaan kecil bersama, sungguh mampu membuat sebuah glorifikasi diri, untuk semakin mantab melangkah dan menatap masa depan!


Lelah boleh namun tak boleh menyerah.


Apa itu bukan sebuah dampak besar dari sebuah silaturahim. Meski hanya berkumpul, rasa kasih dan sayang begitu terasa, darinya mampu memperkuat langkah-langkah kaki bagi seluruh tamu undangan yang hadir.


Dan disela acara ramah tamah informal. Penulis pun sengaja membuat tanya kepada banyak Doktor muda yang hadir,"Kapan nih, menetapkan target meraih status guru besarnya, dalam profesi nya sebagai pendidik?"


Dan luar biasanya jawaban para Doktor muda itu cukup beragam, at least mereka menjawab: dua tahun lagi mas Broto, ada yang menjawab tiga tahun lagi, empat tahun lagi, bahkan ada yang menjawab dengan percaya diri sekali, satu tahun lagi mas Broto, doakan ya, amin.


Gila, luar biasa, dan spontan penulis mengucapkan selamat kepada para Doktor muda dari UB tersebut. Dan sepertinya penulis sangat yakin bahwa target itu mampu diraihnya, melihat apa yang para Doktor muda itu kerjakan sekarang! Mereka benar-benar serius untuk bekerja mencapai target hidupnya menjadi seorang profesor!


Meski saja dalam ruang santai, kami sering bersenda gurau banyak hal tentang hal yang remeh temeh, namun ada sisi yang patut penulis berterima kasih. Dalam menjalani profesi sebagai pendidik, mereka semua benar-benar on the track berada di jalurnya masing-masing. Mereka sudah tidak mengalami confused akan apa yang harus dikerjakan. Istimewa!


Penulis tidak bisa berkata-kata lagi. Seandainya narasi berupa tulisan yang menginspirasi itu, dibuat langsung oleh jari jemari para Doktor muda tersebut. Mereka dengan hati mau berbagi tentang apa yang mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari saat sebagai pendidik, saat sebagai kepala keluarga, saat sebagai orang biasa saja, dan saat-saat yang lainnya. Dan bagaimana cara mereka bekerja demi meraih cita-cita mereka, dan bagaimana mereka semua berbakti kepada TuhanNya. Tentu saja akan banyak adik-adik mereka yang terpacu, termotivasi, untuk segera balik arah, untuk fokus dalam hidupnya sendiri seperti yang di lakukan oleh para senior mereka!

Baca Juga: Melarung Rindu Kepada Mandala di Gunung Arjuna Batu Malang!


Ternyata selama ini bisa jadi penulis rada salah melakukan sebuah penilaian kepada mereka. Penulis mengira mereka CUPU ternyata SUHU. Ampun kakak!


Memang cerita semalam di Hotel Ijen Suites Malang. Tak cukup dikisahkan dalam satu tulisan saja.


Masih banyak cerita yang patut di unggah di ruang publik sebagai sebuah tulisan legacy kehidupan. Banyak kisah yang dimaksud bisa diperoleh dari segala macam sudut pandang saat hadir di acara semalam: berbagai sudut di lokasi acara, beberapa cerita soal persiapan acara, lalu fenomena tidak diduga, antara yang direncanakan yang datang sekian, kenyataannya begitu banyak sekali tamu undangan yang hadir. Kenapa bisa begitu? Bisa jadi karena rasa rindu yang kadung membuncah melekat kuat dalam benak para hadirin, mereka segera ingin bersua dengan kawan lamanya yang dahulu pernah hidup dalam rumah organisasi yang sama. Termasuk di sini juga yang dialami penulis.


Penulis tersepona dengan prestasi dan capaian akademik yang telah diperoleh oleh para senior serta yunior semalam. Usia boleh muda, namun apa yang mereka lakukan selama ini sudah sampai di langit tertinggi pada sebuah status di profesinya yaitu menjadi guru besar di bidang keilmuannya masing-masing.


Teladan langsung adalah inspirasi paling efektif yang mampu merubah manusia.


Bertemu para senior dan yunior hebat semalam di Malang. Adalah melihat teladan nyata. Dan inspirasi hidup itupun diperoleh seketika.


Dan selanjutnya tinggal bekerja, dan tak lupa selalu menyandarkan segala cita-cita itu kepada Zat Yang Maha mengabulkan doa. Amin.


Demikian saja.


AAS, 11 MEI 2023
Taman Bungkul Surabaya

Editor : Wahyu Lazuardi