Catatan MAS AAS

Motivasi Berwirausaha

Reporter : -
Motivasi Berwirausaha
Catatan MAS AAS

Ayuk segera bangun dari tidur panjang kawan, Anda kan bisa bernyanyi, dan suara Anda juga cukup merdu.


Bawalah peralatan perang Anda: Gitar, mix, dan sound system kecil itu, dan bekerjalah, dan bernyanyilah.

Baca Juga: Kampung Halaman


Karena Anda jualan suara tolong bernyanyilah sepenuh hati. Biar yang mendengarkan juga sanggup serta rela merogoh kocek dari dompet nya yang tak berlebih, karena sudah dibuat beli sesuatu di pasar!


Dua anak muda itu tentu tidak mudah mengambil pilihan untuk membuka lapak dengan menjual suaranya. Tentu ada diskursus tidak sebentar: isen rek, buka lapak ning ngendi, berapa lama jualan suara atau ngamennya!


Dan mesti keduanya beradu argumen sebelum turun take action buka lapaknya buat ngamen. Namun, hasrat yang kadung membumbung tinggi hingga sampai di "ubun-ubun".


Uang bukan segalanya, namun apa-apa segalanya butuh uang!


Keduanya memberanikan diri jual jasa nya di pojok Pasar Soponyono Rungkut Surabaya.

Penulis pun, usai kulakan bumbu pasar untuk masak pesanan nasi goreng Mbah Joyo nanti sore!


Menyengaja sempatkan duduk, sambil andok soto daging langganan. Dan ngelaras kuping dan rasa sejenak sambil mendengarkan lagu-lagunya Ebiet berkumandang!


Ini yang namanya ngamen pun butuh keseriusan serta modal, mereka berusaha kerja secara profesional, soal produk dan jasa yang dijual, tentu seturut kemampuan dan resource yang dimilikinya. Dalam hal ini suara!


Gimana kawan, mudah juga ya, mencetak uang itu. Karena banyak sekali peluang yang berada di sekitar lingkungan kita yang sama-sama bisa dieksekusi asal mau saja. Atau malah mengidentifikasi kemampuan diri lainnya yang bisa digunakan untuk membantu persoalan orang lain, dan itu akan bisa jadi duit nantinya!

Baca Juga: Buku Baru Warisan Baru


Asal mau obah saja, bukanya Obah Mamah.


Begitu, bisikan yang masih kita ingat bersama-sama. Manakala, para orang tua kita memotivasi diri untuk tidak merisaukan sesuatu yang berkaitan dengan rejeki, lebih khusus adalah mencari pundi-pundi uang yang akan kita masukkan ke dompet dalam celana panjang kita!


Hidup ini adalah serupa dengan energi. Juga dengan rejeki, energi kebahagiaan yang sejak bangun dari tidur panjang semalam.


Pagi ini, tetiba, ada pesan masuk ke hape!


"Mas Broto, pesan nasi goreng 10, dan mie goreng 10, tolong diantar nanti malam ke kantor!"

Baca Juga: Hidup adalah Mengenai Menerima dan Memberi!


Tidak sempat mandi, langsung menuju ke garasi! Dan numpak kuda terbang meluncur ke pasar. Dan tidak menduga juga, ternyata usai berbelanja pun, diri ini di hibur dengan suara-suara merdu, dari penyanyi lokal! Cukup modal uang lima ribu perak. Si pengamen senang, diri inipun riang!


Nikmat mana lagi yang akan kita dustakan!


Seruput kopinya dahulu tak lupa udud nya!


Maturnuwun Gusti.


Warkop Pasar Paing Rungkut Surabaya

Editor : Wahyu Lazuardi