Catatan Mas AAS
Menjadi Manusia Observer!
Setengah harian lebih boleh dikatakan diri ini menyengaja praktik menjadi manusia observer. Siapa yang diamati, adalah semua manusia yang berinteraksi dengan diri ini selama satu hari penuh.
Mereka itu siapa? Ada penumpang saya saat sedang bekerja sebagai ojek online. Ada juga mitra langganan saya yang menjadi pelanggan setia nasi goreng Mbah Joyo, namun ada juga kolega yang berprofesi sebagai dosen. Selain itu juga para pegiat kehidupan dunia marginal di kota metropolitan Surabaya, yang tidak lain kawan ngecangkruk bicara ngalor ngidul perihal aktivitas kehidupan nya sehari-hari.
Baca Juga: Ontran-ontran Bak Sinetron FTV: Sebuah Drama yang Terus Berlanjut
Dan semua kegiatan di luar rumah hampir setengah hari penuh, ditutup dengan menghadiri kuliah secara online yang diadakan oleh sebuah komunitas, belajar menulis manuskrip ilmiah. Luarannya adalah sebuah paper yang layak tembus di top tear atas di Scopus.
Benar-benar sebuah hari yang padat merayap dengan segudang aktivitas yang menguras fisik, pikiran, dan jangan lupa juga duit karena kegiatan sore tadi secara online tidak gratis alias bayar, dan cukup mahal juga. Demi apa coba semua itu dilakukan? Demi kamu sayang. Preet!
Paginya berburu Piti keliling kota dan gang serta perkampungan di kota pahlawan. Sorenya Piti atau uang yang didapatkan digunakan sebagai alat pembayaran boleh ikut menimba ilmu dalam kuliah online tadi sore!
Jadi selain mengamati aktivitas kehidupan seharian ini di kota Surabaya. Secara aktif diri ini terlibat mencuri dengar: apa yang diobrolkan oleh para mahasiswa itu di kampus tentang dosennya, karena mangkal cari orderan di dalam kampus. Juga melihat dan mendengar obrolan para pendidik disebuah kampus swasta di Surabaya, bagaimana mereka harus berjuang melaksanakan Tri Darma nya dengan baik: mengajar, meneliti, dan mengabdi kepada masyarakat. Dan juga bagaimana para penjaga warkop langganan itu berkeluh kesah tentang kehidupan seterusnya dimasa depan. Akankah tetap kerja jadi penunggu warkop di sini mas Agus, atau saya harus meningkat jadi pemilik, buka warkop sendiri. "Jadi pemilik lah," ajakanku kepada si bartender muda tersebut!
Dan kegiatan mini riset layaknya melakukan sebuah penelitian kualitatif itu penulis lakukan dengan antusias tak lupa lewat sebuah headphone mendengar kan sang Ratu Rock'n Roll dunia bernyanyi, sebuah judul lagi kesukaan penulis: "Simply The Best", dinyanyikan dengan luar biasa oleh Tina Turner!
Semua kegiatan di atas dilakukan penuh riang gembira oleh penulis seharian ini tadi! Karena bagaimanapun profesi pekerjaan penulis sekarang menuntut diri untuk berbagi dan mencari ilmu secara bebarengan. Tanpa nya hanya akan menjadi penonton saja keberhasilan orang lain!
Bukankah masa depan harus kita ciptakan, demikian yang pernah Abraham Lincoln sampaikan!
Selain itu di profesi utama penulis harus rela untuk terus melakukan investasi leher ke atas, entah biaya sendiri, atau dapat biaya dari orang lain, atau institusi. Yang penting kudu dan wajib terus belajar.
Baca Juga: Urip Ayem Tentrem: Menikmati Gending Lawas di Emper Omah
Ilmu yang didapat di bangku pendidikan formal meski itu level doktoral, tidak cukup untuk merespon perkembangan informasi dan pengetahuan yang pergerakannya begitu sangat eksponensial!
Penulis meyakini sebuah peribahasa: bersenang-senang dahulu saat menjalani sebuah proses diharapkan kelak dikemudian hari bisa panen akan hasil investasi yang sudah kita tanam! Maaf penulis ganti peribahasa nya bukan bersakit-sakit, karena apa yang penulis alami dan kerjakan ini benar-benar dengan senang dan bahagia. Meski acap kali ada banyak kurang di sana dan di sini, tapi biasa liku-liku menjadi seorang manusia yang ingin terus belajar!
Simply The Best. Lirik dalam lagu ini secara excited penulis dengar dan tak lupa seluruh tubuh ini juga bergerak ke kanan dan ke kiri mengikuti iramanya.
Begitulah kegiatan penulis seharian ini. Bagaimana dan apa kegiatan Anda seharian ini tadi, boleh juga kalau berkenan, Anda tulis dan ceritakan ke banyak pembaca lewat tulisan. Siapa tahu bermanfaat, ada satu dua pembaca yang terinspirasi lalu mencontoh melakukan hal yang sama seperti yang Anda kerjakan!
Bukankah peran dan kerja-kerja seperti yang demikian merupakan aplikasi dari sebuah kebermanfaatan diri yang lebih besar kepada manusia yang lainnya. Seperti sebuah hadist yang berbunyi demikian: "Khoirunnas anfa'uhum linmas!"
Baca Juga: Inspirasi dari Kebaikan Kecil
Ya, penulis bukan ahli agama, bicara hadist yang keingat dipikiran ya hanya itu. Karena hadist dijelaskan dengan contoh tindakan yang sederhana namun mengena oleh Guru Agama penulis saat sekolah di SD dahulu di kampung halaman Cokro Klaten!
Demikian semoga Anda berkenan.
Terimakasih.
AAS, 14 Juni 2023
Emper Rumah Rungkut Surabaya
Editor : Yuris P Hidayat